6. Bersama, Jatuh cinta.

224 17 2
                                    

Seperti biasa, pagi-pagi begini keluarga Uchiha sudah pasti sedang sarapan bersama. Fugaku sudah selesai makan ia sedang meminum kopinya di temani koran dan mengobrol sedikit dengan anak sulungnya. Itachi.

Sementara Naruto dan Sasuke masih duduk menghabiskan sarapannya, sang ibu sudah membereskan beberapa cucian karena dia akan segera berangkat lagi untuk bekerja.

Sasuke sedang mendengarkan Kakak sulungnya yang membahas soal kerjaan pada ayahnya, ia hanya mangut-mangut sambil mengunyah makannya.

Uhuk!

Ia tersedak saat merasakan tangan seseorang yang ia pastikan itu adalah tangan Naruto yang mengelus pahanya.

"Pelan-pelan, Sasuke. Kau ini mau kemana?" Itachi menyodorkan segelas minum untuk adik bungsunya 

Sementara Naruto di sebelah kanannya hanya tersenyum sambil kembali memakan makanannya, hari-hari mereka lewati seperti itu meski Sasuke belum terbiasa atas sentuhan-sentuhan kecil yang di berikan Naruto ia tetap menanggapinya dengan senyuman dan semburat merah di wajahnya.

"Oh ya, Sasuke. Karena kakak akan sangat sibuk dan agak sulit. Jadi bisakah kau pergi dan pulang sekolah di jemput Naruto?"

Sasuke kembali terbatuk, astaga. Tenggorokannya sakit.

"Memangnya kenapa, aniki?" Tanya Sasuke sambil memandang Itachi.

"Yah seperti yang kau lihat, Kakak sering telat menjemputmu. Bahkan tak bisa datang kesekolah. Kakak juga terburu-buru untuk ke kantor. Jadi nanti Naruto saja yang akan mengantar dan menjemputmu lagipula Naruto tidak terlalu sibuk jadwal kuliahnya juga tidak padat kan?"

Naruto mengangguk.

"Nah, jadi tidak masalah kan?"

"Um, aniki.."

"Sasuke pasti mengerti kan?"

Sasuke mengangguk karena melihat Itachi yang memandangnya, padahal ia mau bersama Itachi kalau dengan Naruto. Sudah di pastikan jiwa raga dan keselamatan badannya tidak selamat terus menerus.

Padahal aku bisa menunggu sampai malam di sekolah - Sasuke.

Naruto menghabiskan makannya saat Itachi dan Fugaku pamitan untuk segera pergi, di susul sang ibu yang ikut bersama suaminya. Tinggalah Naruto dan Sasuke.

Yah tepatnya Sasuke yang menunggu Naruto sedang memakai sepatu nya, astaga kenapa dia terlihat rapi sekali sih cuma ke kampus sampai siang aja padahal.

"Nii-

Hummmpt"

Naruto bangun lalu mendorong tubuh Sasuke ke belakang pintu lalu mencium bibirnya dengan lembut, setelahnya menghadiahkan kecupan-kecupan singkat di bibir Sasuke

"Niichan!"

Sasuke mendorong Naruto lalu membuka pintu dengan keras, ia berjalan ke halaman rumahnya dan berdiri di samping motor Naruto dengan wajah memerahnya.

Astaga, dia malu-malu.

Naruto terkekeh saja berjalan sambil menyoren tasnya di pundak kanannya, ia melihat Sasuke yang sedang berdiri di samping motornya sambil menggerutu tak jelas.

"Pakai, hari ini pulang jam berapa?" Naruto tengah memakaikan helm pada Sasuke membuat Sasuke sedikit terperajat karena kaget.

Naruto naik ke jok motornya, ia sudah memakai helm nya. Sasuke naik di jok belakang dengan ragu memegang jaket Naruto membuat Naruto menengok dan menatapnya.

"Hum?"

Naruto menarik kedua tangan Sasuke agar memeluk pinggangnya, ia segera tancap gas dan pergi dari halaman rumahnya. Lama perjalanan membuat Sasuke kadang berfikir jika nanti suatu hari orang tuanya akan tahu yang terjadi di antara mereka apakah orangtuanya akan menerima?

SIN ( NaruSasu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang