010

233 38 27
                                    

Asya yang mendengar pertanyaan Axella pun tak menjawab nya, ia memilih untuk fokus dan memberi doa seperti apa yang ia sering lakukan untuk ibu nya.

"Hallo papi.. ini Kenzy.."
"Kenzy datang lagi papi, sekarang sama mami, kakak, ateu Rora, mami Ruru, dan temen-temen kakak. Nanti Kenzy kenalin ya sama papi siapa aja orang nya." Ucap Kenzy membuka obrolan pada dinding bernisan

"Hallo sayang.." panggil Asa lirih penuh kerinduan

Cannya yang mendengar kata pertama ibu nya bergetar segera mengusap punggung Asa untuk menenangkan nya disana. Begitu juga Rora yang menggenggam erat tangan kakak nya mencoba memberikan kekuatan sebisa nya meski ia juga sama rapuh nya ketika melihat dinding nisan dengan nama Adik nya.

"Hmm udah lama ya kita gak bertemu, rasanya aku rindu! Kapan kamu datang lagi ke mimpi aku? Terakhir rasanya awal tahun lalu." Ucap Asa mencoba menenangkan perasaan yang berkecamuk di hati nya.

"Kamu gak kangen aku apa? enak ya disana? Udah bahagia atau kamu udah lupa sama aku ya?" Tanya Asa

"Aku rindu kamu Cann.." ucap Asa lirih membuat semua orang yang mendengar pun merasa pedih.

"Tidak ada kerinduan yang tidak tersampaikan selama orang itu masih bernafas di kehidupan. Tapi jika merindukan seseorang yang telah berpulang tentu akan sulit menyampaikan kerinduan yang terus mengembang."  Ucap Canny dalam diri ketika ia mendapati sang ibu menangis untuk kesekian kali.

"Udah ah.. mami capek nangis terus karna papa kamu!" Ucap Asa yang mencoba berlalu darisana. Namun sebuah tangan menahannya siapa lagi jika bukan tangan putri nya.

"Papa mau mami disini sebentar lagi.. papa juga kangen mami." Ucap Canny membuat Asa tertahan.

"Sayang.." panggil Asa yang menyadari perubahan mimik wajah putri nya dengan nada suara berat yang berbeda.

Asa yang menyadari perubahan  suara itu segera memeluk Cannya dan membisikkan sesuatu disana.

"Jangan sekarang Cann.." ucap Asa lirih pada kekasihnya

Sikap Asa yang tak biasa membuat Ruka dan Rora seolah penuh tanya, sementara Ratu hanya terdiam di tempat nya.
Sedangkan Kenzy dan yang lainnya masih tak menyadari apa yang tengah terjadi.

"Canny.." panggil Asa yang mencoba menyadarkan putri nya.

"GPP nak?!" Tanya Asa yang terlihat khawtir di wajah nya.

Canny mencoba mengatur nafas nya saat ia baru saja hampir kehilangan kesadaran atas dirinya.

"Gpp mami.."

"Jangan sekarang ya sayang.. tolong bilang Cann.." ucap Asa yang kini menyentuh dada putri nyabyang berdetak seperti milik kekasihnya.

"Kenapa Sa?" Tanya Ruka yang terlihat mengawasi adik dan ponakannya.

"Canny GPP kan sayang?" Tanya Rora membuat gadis itu menganggukkan kepala

"Kakak kenapa?" Tanya Ruka menyelidik pada ponakannya

"Gpp mami.. cuma tadi agak sesek aja nafas nya." Bohong Canny pada Ruka.

"Apa mau pulang aja?" Tanya Ruka

"Gpp mami.. mami selesaikan dulu dia nya baru kita pulang " ucap Cannya memberi tahu Ruka

Sementara Kenzy masih Asyik dengan pemandangan indah di depannya karena ia sejak tadi hanya lurus menatap wajah satu gadis yang tadi bersama nya.

"Cantikkk.." ucap Kenzy membuat Ayana, Axella dan Lula melirik ke arah nya

"Siapa yang cantik?" Tanya Axella

Nice to meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang