021

176 36 21
                                    

Setelah Asa dan Rora melakukan pemeriksaan, kedua nya menghampiri anak-anak yang masih menunggu nya. Begitu juga Ruka yang terlihat khawatir dan cemas karena tindakan Asa sangat jauh diluar ekspektasi nya.
Bagi Ruka, tindakan Asa saat ini sangat jauh dari pikirannya. Bagaimana tidak? Memanggil pihak berwajib karena kegiatan anak-anak di sekolah nya membuat ia kini tak dapat bernafas lega.

Ketakutan Ruka seakan menjadi nyata ketika pihak badan narkotika menemukan barang bukti adanya obat-obatan terlarang disana.

Saat ini Asa juga telah menerima nama anak-anak yang dinyatakan positiv menggunakan narkotika dengan beberapa jenis yang telah di temukan disana. Hal itu semakin membuat Ruka merasa tertekan dan kehilangan kekuatan.

Dengan perasaan was-was dan hati yang gelisah Asa melihat satu persatu nama yang ia terima.

Tak ada nama putri nya dan juga Kenzy disana namun ada satu nama yang membuat Asa terduduk lemah ketika membaca nya.

"Kenapa kak? Tanya Rora yang melihat kakak nya memejamkan mata.

"Panggil Axella!" Ucap Asa pada Rora, membuat gadis itu membulatkan matanya dan menduga-duga.

Tak banyak bertanya, Rora segera memanggil Axella yang tengah bersama Lula.
Axella mengikuti Rora dan ia kini telah berada di hadapan Asa yang masih memejamkan matanya.

"Xell.. Tante mau tanya karna saat ini hanya kamu yang masih sadar dan bisa Tante ajak bicara." Ucap Asa

"Sejak kapan kamu kenal Asya dan Lula? Dan gimana dengan keluarga nya?" Tanya Asa

"Ada apa Tante? Tanya Axella yang melihat Asa yang tampak mengehla nafas nya.

"Tolong jawab Saja pertanyaan Tante xell." Ucap Asa

"Maaf Tante, tapi Axella kenal Asya dari usia 10 Tahun Tante. Saat Asya pindah dari kota lama nya, kita satu elementary program sampai sekarang kita masih sama Senior high school nya." Ucap Axella

"Soal Keluarganya jujur Axella juga gak tau banyak Tante, karna Asya dan Lula cukup tertutup kalau untuk cerita tentang keluarga nya. Yang Axella tau Ayah bunda nya tinggal terpisah dengan mereka berdua. Ayah dan bunda nya juga gak ada di Indonesia." Jawab Axella menjawab pertanyaan Asa.

Asa kembali menarik nafas dan membuang nya kasar, seolah ia sedang gelisah dan tak tenang.

"Xell.. di tangan Tante sekarang ada nama-nama anak yang positiv narkoba. Dan ada nama Asya didalam nya." Ucap Asa membuat Axella membulatkan matanya.

"Ugh?! Gak mungkin kan Tante?!" Ucap Axella yang sangat terkejut disana.

"Tante tau kamu pasti gak percaya juga, tapi narkotika yang ada dalam urine Asya berbeda dengan jenis yang di temukan disini." Ucap Asa membuat Axella semakin tidak percaya

"Karna itu Tante tanya kamu. Apa kamu tau kalau Asya memakai obat itu?"

"Honesly Axel gak tau Tante."ucap Axella yang kini menahan rasa sedih nya.

Asa memejamkan matanya sejenak, lalu kembali mengatakan sesuatu pada Axella.

"Kamu tau orang tua Asya dan Lula dimana?"

"Tepat nya Axella kurang tau Tante, karna lagi-lagi Asya atau Lula gak pernah cerita dimana orang tua mereka saat ini berada."

"Lo udah dapet Ra nomor hp orang tua nya?" Tanya Asa pada Adiknya

"Udah. Lo mau hubungi mereka sekarang?"

"Tante.. terus Asya gimana? Kalau Asya harus di dampingi orang tua, biar mama Axella aja yang dampingi Asya tante." Ucap Axella

Nice to meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang