Buku Kekuasaan: Power Hours-eli

204 13 3
                                    







Hi! Gue Eli. Dan gue baru aja nemuin cara paling aneh buat ngubah hidup gue di SMA Harapan Bangsa dari nobody jadi... well, literally EVERYBODY.

Jadi gini, gue ini cuma siswa biasa. Like, REALLY biasa. Kalo SMA Harapan Bangsa itu game RPG, gue itu NPC yang bahkan nggak punya dialog. Yang ada cuma:

"..."

That's it. That's my character arc.

Sementara ada Gita, si Student Body President yang perfect banget sampe bikin orang iritasi. Dia itu tipe cewek yang:
- Nilainya selalu 95+
- Jago dance
- Atlet renang
- Public speaker handal
- Dan somehow masih punya waktu buat upload workout routine di Instagram

Meanwhile gue? Prestasi terbesar gue adalah:
- Rekor personal "Telat masuk kelas tapi nggak ketauan"
- Juara 3 lomba makan kerupuk 17-an
- The ability to sleep dengan mata kebuka di kelas Fisika

But everything changed when I found "the book."

No, bukan buku matematika (gue udah nyerah sama yang namanya integral).
No, bukan buku motivasi (been there, done that, still the same).
And definitely bukan buku panduan cara jadi populer (tried it, failed it, burned it).

Ini buku... spesial.

Gue nemu bukunya pas lagi dihukum bersihin perpus gara-gara ketauan tidur di kelas. Again. Sampulnya item dengan tulisan "Buku Kekuasaan" pake font Times New Roman. At least bukan Comic Sans.

Yang bikin aneh? Di sampulnya ada sticker "Buy 1 Get 1 Free! Special price 999.999!" Like... what?

Pas dibuka, halamannya kosong. Cuma ada satu halaman di depan dengan tulisan:

"Tulis nama seseorang di buku ini, dan kamu akan memiliki kendali penuh atas mereka. Efek hanya berlaku selama jam sekolah.
P.S: Efek tidak dapat dibatalkan. Power comes with great responsibility... or whatever."

My first thought? "Ini pasti kerjaan anak klub literasi yang kebanyakan baca manga isekai."

But then...

"Gita Paramitha."

Why Gita? Because why not? Kalo mau coba buku ajaib, might as well go big or go home, right?

Besoknya, tepat jam 7 pagi...

"Eli! Good morning!"

Gita, yang biasanya bahkan nggak tau gue exist, tiba-tiba nyamperin dengan senyum secerah mentari pagi. More importantly... she's waiting for my command?

"Uhh... morning?"

"Ada yang bisa aku bantu? Mau aku bawain tas? Atau mau aku bikinin PR? Atau mau aku—"

"Stop!"

Dia berhenti. Like, literally freeze on the spot.

"Oh my god, this is real."

Setelah recovery dari shock awal, gue mulai... bereksperimen:

"Gita, mulai sekarang kamu harus..."
1. "Pake kaos kaki beda warna!"
2. "Ngomong pake logat Sunda!"
3. "Kalo ada guru nanya, jawabnya nyanyi!"
4. "Tiap ketemu Pak Bambang bilang 'SHEEEEEH!'"

Dan Gita? She did EVERYTHING.

Pak Bambang: "Gita, kenapa kaos kakinya beda gitu?"
Gita: "SHEEEEEH! Punten pak, abdi teh mau menjelaskan~" mulai nyanyi pake nada Bohemian Rhapsody
Pak Bambang: questioning his life choices

Seeing this success, I went further:

"Adel Pratama" - Kapten tim basket yang hobi banget bully anak kelas 10
"Kathrin Kusuma" - Selebgram yang suka banget ghosting anak-anak non-elite
"Muthe Cassandra" - Sekertaris OSIS yang lebih fokus sama feed Instagram daripada tugasnya

And then... school hours become MY hours.

Adel? Dari jam 7 sampe jam 3:
- Jadi personal bodyguard gue
- Ngasih free tutoring basket ke anak kelas 10
- Minta maaf ke semua orang yang pernah dia bully
- Plus, tiap istirahat harus joget TWICE di kantin

(Begitu bel pulang? Dia langsung bingung kenapa jersey basketnya ada glitter-nya)

Kathrin? During school hours:
- Jadi welcomer di gerbang sekolah
- High five sama SEMUA orang
- Bikin club "Everyone Is Beautiful"
- Wajib post story dengan caption motivasi tiap jam

(After 3 PM? "WHY IS MY INSTAGRAM FULL OF QUOTES?!")

Muthe? Selama jam sekolah:
- Focus on ACTUAL OSIS work
- Bikin proposal kegiatan yang bener
- Stop flexing di sosmed
- Plus, harus end every sentence with "UwU"

"Jadi agenda OSIS minggu depan adalah rapat evaluasi UwU"
"Mari kita tingkatkan kinerja pengurus UwU"
"Budget study tour masih dalam pembahasan UwU"

(Pas pulang? Delete semua email yang end with UwU)

But the best part? Gue bikin mereka semua jadi...
"THE ELI PROTECTION SQUAD"

Job desk?
1. Adel: Security & Entertainment
2. Kathrin: PR & Marketing
3. Muthe: Administration & Documentation
4. Gita: Everything else

Sekolah jadi berubah total. Dalam 8 jam:
- Kantin wajib nyediain menu sesuai request gue
- Perpus jadi tempat karaoke (khusus jam istirahat)
- Lapangan basket bisa berubah jadi mini water park
- Dan somehow, OSIS punya dana unlimited(?)

The power was addicting. I mean, who wouldn't want to:
- Bikin guru killer jadi stand up comedian
- Jadiin cleaning service jadi food critic
- Suruh satpam breakdance tiap ada yang telat

But then...

"El, lu kenapa sih?"

Chika, temen sebangku gue yang somehow immune sama pesona power trip gue (mostly karena dia ketiduran mulu), nanya.

"Maksudnya?"

"Lu tau kan power itu comes with responsibility?"

"Ya elah, lu kebanyakan nonton Spider-Man."

"No, seriously. Lu liat deh..."

Dan bener aja. After school:
- Adel nangis di ruang BK gara-gara "memory loss"
- Kathrin stress identity crisis
- Muthe kebingungan sama email-email UwU-nya
- Gita... well, Gita masih perfect as always, tapi somehow she looks tired

"Gue cuma... pengen dinotice?"

"By making everyone your puppet? Really?"

Damn. She got a point.

Akhirnya, gue mutusin buat:
1. Stop nambahin nama baru
2. Kurangin "perintah absurd"
3. Fokus make power ini buat hal yang lebih... meaningful?

New commands:
- Adel: Focus on being a better captain and mentor
- Kathrin: Actually be nice to people, no fakeness
- Muthe: Do your job properly
- Gita: Take care of yourself more than others

The result?
- Klub basket mulai nerima member baru tanpa diskriminasi
- Social hierarchy di sekolah mulai mencair
- OSIS kerja bener (minus UwU-nya)
- And Gita? She actually looks happier

"Jadi, lu udah tobat?" Chika nanya sambil nyontek PR gue.

"Well... mostly. Tapi kadang-kadang..."

"Kadang-kadang apa?"

"Gue masih suka nyuruh mereka nyanyi Baby Shark pas upacara."

PLETAK!

"ADUH!"

"Fix ya lu emang nggak ada akhlak."

Oh iya, buku ajaibnya? Still hidden somewhere in perpus. Dan katanya... ada yang nemu buku baru lagi. Namanya "Buku Waktu"?

–TAMAT–

P.S: Kalo ada yang nemu buku mencurigakan di perpus dengan sticker diskon, please burn it. Or... give it to me. For research purposes, of course.

Beneran TAMAT





































ceritanya OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang