2018
Tak ada sedikitpun awan tampak melintas di langit musim gugur saat itu. Suhu saat itu dingin dan berangin, meskipun cuaca cukup cerah. Dedaunan yang ada pada deretan pohon di pinggir jalan mulai rontok diterpa angin dari Utara, bersiap menghadapi musim dingin.
Aktivitas di lokasi syuting berlangsung seperti biasa. Para staff masih sibuk wira-wiri kesana kemari untuk mempersiapkan keperluan syuting sejak subuh tadi. Kedua pemeran utama sedang beristirahat di van mereka masing-masing dengan penghangat yang dinyalakan.
Ryu Sunjae sedikit iri. Kalau boleh jujur, Ia benci suhu dingin. Meski Ia punya hotpack, tapi pasti beda nyamannya dibandingkan dengan van berpenghangat. Sayangnya, setelah mengantar Sunjae pagi tadi, van tersebut (dan managernya) harus pergi untuk mengantar artis yang lain. Apa boleh buat, agensinya hanya punya dua van untuk semua artis, jadi mereka harus berbagi.
Sunjae menghela nafas, itu tandanya Ia harus bekerja lebih giat. Setidaknya supaya Eclipse cukup sukses untuk punya van sendiri. Sunjae jadi ingat Baek Inhyuk. Bagaimanapun, yang tidak suka dingin bukan hanya Sunjae. Baek Inhyuk, sahabatnya yang besar di kota pesisir pantai seperti Danpo-ri itu, pasti tak tahan juga dengan cuaca yang dingin begini. Sunjae bisa membayangkan Inhyuk yang bersin-bersin dengan hidung merah setiap kali kedinginan.
Namun, sebetulnya, selain udara dingin, ada hal lain yang mengganggu pikiran Sunjae sejak tadi.
Hari ini adalah hari terakhir Im Sol akan berada di lokasi syuting.
Sebagai pemeran ekstra, adegan yang harus dilakukan Im Sol tentu saja jauh lebih sedikit daripada Sunjae. Sunjae belum tahu apakah nanti akan ada kemungkinan Im Sol dipanggil lagi – siapa tahu kan ada adegan tambahan yang melibatkan dayang-dayang istana- tapi Sunjae buru-buru menepis pikiran tersebut. Ia tidak suka kecewa, makanya Ia tak mau terlalu berharap.
Sunjae tidak siap kembali ke rutinitas menunggu adegan yang membosankan tanpa gadis itu. Sunjae sempat berpikir jika saja Ia lebih terkenal, mungkin saja Ia bisa membujuk sutradara atau penulis untuk memberikan peran tetap untuk Im Sol. Bagaimanapun, gadis itu kan punya talenta.
Ia harap Ia bisa melakukannya. Tapi sayangnya, siapa juga yang akan mendengar artis kurang terkenal sepertinya? Enak ya kalau jadi artis terkenal. Punya van sendiri, bisa minta ini itu...
It is really suck to be in a weak position. The van, his opinion - everything must be easier if only his name is a little bit more recognizable.
Sunjae mencuri pandang ke arah gadis yang sedang sibuk mengunyah kimbab di sebelahnya. Tangan kanannya memegang buku naskah, tangan kirinya memegang kimbab roll. Ia tampak serius, tampak tak khawatir. Sunjae jadi merasa konyol sendiri. Kenapa sepertinya malah Sunjae yang memikirkan nasib gadis itu? Orangnya saja kelihatan tenang-tenang saja.
Sejak bertemu Im Sol, entah kenapa Sunjae sering tak paham dengan dirinya sendiri. Selama ini Sunjae merasa Ia bukan orang yang mudah terbawa perasaan. Ia tidak mudah goyah dan mengendalikan pikiran bukan hal yang sulit baginya. Tapi Im Sol membuatnya merasa Ia terus mengharapkan sesuatu yang dirinya sendiripun tak yakin apa.
Sunjae bukan orang yang suka ikut campur dengan kehidupan orang. Tapi dengan Im Sol, semuanya berbeda. Ia penasaran dengan hidup im Sol di luar lokasi syuting. Bagaimana Ia ketika bersama teman-temannya, bagaimana Ia bersama keluarganya, apa lagi hal yang Ia suka selain akting, makanan favoritnya, hobinya, rasa es krim kesukaannya, dan kebiasaan-kebiasaannya. Karena Im Sol, untuk pertama kali dalam hidup, Sunjae merasakan keinginan yang begitu besar untuk terlibat secara dekat dalam keseharian seseorang.
Sunjae sempat berpikir apakah perasaan ini adalah perasaan yang normal antara idola dan penggemarnya? Apa mungkin karena Im Sol adalah orang pertama yang mengungkapkan bahwa Ia adalah penggemarnya dengan begitu bangga? Namun, jika ini perasaan antara idola ke penggemar, bukankah seharusnya Ia merasakan hal yang sama pada... semua penggemarnya?

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fox Rain
FanfictionHasil debut yang kurang sukses sebagai idol memaksa Ryu Sunjae untuk menjajaki dunia akting. Di sanalah Ia bertemu dengan Im Sol, seorang pemeran figuran penuh potensi, dan langsung jatuh hati padanya. Namun, seperti kedatangannya yang tiba-tiba, Im...