chapter 14: Starting a life together

20 2 0
                                    

Jake resmi pindah ke apartemen Sunghoon pada akhir pekan. Bagi mereka, ini bukan hanya sekadar tinggal bersama ini adalah awal dari kehidupan baru yang lebih dalam dan bermakna. Meski perjalanan cinta mereka penuh liku, keputusan untuk hidup bersama adalah tanda bahwa mereka telah memenangkan hati satu sama lain. Namun, hidup bersama bukan berarti tanpa tantangan.

---

🦮Hari Pertama: Penyesuaian🐧

Di hari pertama, Jake berusaha membuat apartemen itu terasa lebih nyaman. Ia membawa beberapa barang miliknya bantal kesayangan, beberapa foto, dan pernak-pernik kecil untuk mengubah ruangan agar terasa seperti rumah mereka berdua.

Sunghoon memperhatikan Jake yang sibuk mengatur barang-barangnya sambil duduk di sofa, memandangi kekasihnya dengan tatapan lembut.

“kamu nggak perlu repot-repot. Apa pun yang kamu bawa udah cukup bikin tempat ini lebih hidup,” ujar Sunghoon.

Jake terkekeh. “aku nggak mau cuma hidup di tempat kamu. Ini harus jadi rumah kita.”

Sunghoon tersenyum kecil, senang mendengar kalimat itu. Ia berdiri dan berjalan ke arah Jake, meraih pinggangnya dan memeluknya dari belakang. “Sekarang udah jadi rumah kita.”

Jake terdiam sejenak, merasa nyaman dalam pelukan hangat itu. Hanya dengan Sunghoon, dia merasa begitu aman.

---

🥺Tantangan Pertama: Cemburu yang Tersisa🥺

Meski Jake dan Sunghoon sudah berkomitmen penuh, jejak-jejak masa lalu masih terasa, terutama dengan bayang-bayang Heeseung yang pernah ada di antara mereka.

Suatu hari, Jake menerima pesan dari teman-teman lamanya, termasuk Heeseung. Pesan itu bukan sesuatu yang penting, hanya undangan kumpul biasa. Tapi ketika Sunghoon melihat nama Heeseung muncul di layar ponsel Jake, ekspresinya berubah dingin.

“Kok dia masih ngehubungin kamu?” tanya Sunghoon dengan nada datar tapi tegas.

Jake menghela napas. “Cuma undangan biasa. Aku nggak bakal datang.”

Sunghoon menatap Jake dalam, lalu mengangguk. “aku percaya sama kamu. Tapi aku nggak suka kalau dia masih ada di sekitar kita.”

Jake mendekati Sunghoon, menggenggam tangannya erat. “aku nggak akan biarin siapa pun ganggu kita lagi, apalagi dia.”

Sunghoon akhirnya melembut, menarik Jake ke dalam pelukan erat. “kamu satu-satunya yang aku butuhin, Jake.”

---

🦮Merayakan Kebersamaan🐧

Untuk merayakan kepindahan Jake, Sunghoon menyiapkan makan malam spesial. Meski bukan koki handal, Sunghoon berusaha memasak sendiri untuk menunjukkan usahanya.

Jake terkekeh melihat betapa canggungnya Sunghoon di dapur. “kamu yakin nggak perlu bantuan?”

“aku mau ini jadi kejutan buat kamu,” jawab Sunghoon dengan senyum kecil.

Makan malam mereka akhirnya tersaji meski sedikit berantakan, Jake menghargai setiap usaha Sunghoon. Kebahagiaan sederhana seperti ini membuat Jake yakin bahwa ia telah mengambil keputusan yang benar.

“aku nggak peduli makanannya gimana. Yang penting, aku bbisa makan bareng kamu,” kata Jake dengan senyum manis.

Sunghoon tertawa kecil, lalu meraih tangan Jake di atas meja. “Selama kamu ada di sini, aku nggak butuh apa-apa lagi.”

---

🌃Malam yang Penuh Makna🌃

Setelah makan malam, mereka kembali ke kamar. Malam itu terasa spesial seolah menjadi penegasan bahwa mereka tidak akan pernah terpisah lagi.

Sunghoon memeluk Jake erat, mencium puncak kepalanya dengan lembut. “Mulai sekarang, setiap malam aku mau kayak gini. Sama kamu, Jake.”

Jake menatap Sunghoon dengan mata berbinar. “aku juga, Sunghoon. Ini baru awal dari kebahagiaan kita.”

Malam itu, mereka tidur dalam pelukan erat, dengan hati yang damai. Tidak ada lagi keraguan, tidak ada lagi gangguan. Hanya mereka berdua yang saling mencintai dan siap menjalani masa depan bersama.

---

Stop aku bisa gila 😖😖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stop aku bisa gila 😖😖

Triangle Love (Heejakehoon) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang