chapter 28 part 1

556 33 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Suasana pagi yang tenang membuat lelaki yang tengah memandang keluar jendela tersebut, merasa nyaman menatap pemandangan dari tempat ia berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Suasana pagi yang tenang membuat lelaki yang tengah memandang keluar jendela tersebut, merasa nyaman menatap pemandangan dari tempat ia berada.

Ia menatap berapa indah nya taman yang terlihat dari sela2 tirai yang berterbangan terkena angin sepoi-sepoi dari jendela yang terbuka.

“kedip mas, kedip. Fokus amat. Apakah pemandangan di luar lebih menggoda dari lelaki cantik nan aduhai ini???”
Ucap suara dari belakang Xavier yang membuat nya sedikit terhenyak kaget.

“ beb, baru bangun??? Kamu oke??”
Ucap Xavier beralih mendekati feros yang masih tertutup selimut tersebut.

“menurut kamu, aku bakalan oke nggak??? Kalo di gempur Berjam2 sama punya kamu yang sok iye itu???”
Ucap feros dengan nada sarkasnya.

“ ya maaf beb, abis kamu terlalu candu, aku jadi kebablasan . Tapi aku juga masih inget jelas loh. “ Aahhhh…kak galennnnhhh ….ahhhhhh…..enakkk…kak galennnnnnnnhhhhhh….terusss…jangan…berhenti…” siapa yang ngomong kek gitu???”
Ucap Xavier menggoda feros yang menutupi wajahnya, karena malu.

“ stop nggakkkk!!!!, aku nggak gitu ya. Kakak pasti ngarang”
Ucap feros menunjuk Xavier dengan wajah yang sudah sepenuhnya memerah.

“gitu ya???? Gimana —  kalo kita buktiin lagi, siapa nanti  yang bakalan terus desah minta aku jangan berhenti”
Ucap Xavier mengungkung tubuh putih penuh bercak cinta yang tak mengenakan apapun Tersebut.

“boleh, kita liat siapa yang lebih memuaskan di game kali ini”
Ucap feros menyeringai sambil mengalungkan kedua lengan nya pada leher lelaki pujaan hatinya tersebut .

“ satu ronde???”
Ucap Xavier menantang feros.

“ kita liat aja nanti”
ucap feros menarik tengkuk Xavier dan mempertemukan bibir mereka berdua. Mereka Melumat bibir satu sama lain nya dengan sangat menuntut. Mereka saling tak ingin mengalah dalam pagutan mesra Tersebut.

“ hah…..yang kalah…..hahh…. pasang foto imut di Twitter, dealll?”
Ucap feros menantang Xavier dengan nafas yang masih terengah-engah.

“ curang!!! Gini deh biar adil kalo kamu kalah, kamu cosplay jadi tukang bakso, gimana dealllll?”
Ucap Xavier balik menantang feros.

“ okeh, siapa takut. siapin pose paling imut kakak ya, cz i always wins the game”
Ucap feros menyeringai dan membalik tubuh Xavier dan segera menaiki nya.

“ let’s the game begin….

troublemaker Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang