chapter 33 part 1

335 28 7
                                    


Xavier akhirnya sampai di tempat yang familiar baginya beberapa Minggu ini. Ia dan feros berjalan menyusuri lorong rumah feros dengan hati yang berdegup kencang, dan saling menautkan genggaman tangan nya, menguatkan satu sama lain nya.

“tarik nafas, semuanya bakal baik-baik saja. Percaya ya sama aku” ucap feros mengeratkan genggaman tangan nya.

“emmmm, semua bakal baik2 saja selama ada kamu disana” ucap Xavier mengelus tangan yang berada di genggaman nya tersebut.

“kita masuk…. “Xavier dan juga feros memasuki ruang tamu rumah tersebut. Nampak disana terlihat beberapa orang yang tengah asik berbincang dan bersenda gurau.

“ bentar, itu kak Winny sama Sonny kan??? Kenapa mereka juga ada disini??” Ucap Xavier bingung mendapati dua orang terdekatnya berada di sini.

“ kita perlu mereka juga kak, dan kesaksian kakak paling di perluin disini”

“mah pah, Alex pulang” Ucap feros tersenyum menyapa orang tuanya

“ kak Sonny, ohh hai kakak pasti kak Winny, salam kenal calon kakak ipar” ucap feros menyapa kakak Xavier tersebut.

“ semua udah di sini, jadi kita bisa mulai pembahasan nya… Ucap feros yang membuat semua orang yang ada di sana kebingungan.

“ pak Bondan siapin yang aku bilang tadi” ucap feros mengkode pada sekertaris ayahnya tersebut.

“ Lex, ini ada apaan?? Kenapa kita tiba2 kamu kumpulin, dan kamu bahas rencana, rencana apa lagi yang kamu maksud?” Ucap sang ibu berkata dengan kebingungan.

“oiya hampir aja lupa, kak Winny, kak sonny dan kak galen, kenalin mama aku Teresa Palmer Damian, pengacara yang bakal bantuin kalian buka kasus keluarga wilson”

Hah!!!!!!

Semua orang nampak kaget karena tak ada angin ataupun hujan, feros memperkenalkan ibunya kepada semua orang, dan memintanya membuka kasus.

“ Lex, maksud kamu apa? Buka kasus? Keluarga wilson? Tunggu ….. Amelia wilson bukan yang kamu maksud disini??? Ucap sang ibu yang yang membuat semua orang menoleh padanya.

“ itu nama mama saya Tante, dari mana Tante kenal mama saya?”

Tanya Xavier kaget dan juga penasaran mengapa wanita yang baru saja ia kenal tersebut, menyebut nama sang ibu.

“ jangan2 kamu bocah itu? Bentar saya akan segera kembali…

Ucap Teresa tiba2 berdiri meninggalkan semua orang yang kebingungan.

“ bocah itu??”

Ucap Xavier semakin bingung.

Tak lama Teresa kembali dan membawa selembar kertas dan juga sebuah gantungan kunci.

“ bener kamu Xavier galendra Wilson??”
Ucap Teresa bertanya pada Xavier .

“ pantesan Lex, mama kek nggak asing lah pas kamu tunjukin foto pacar kamu, ternyata mama udah pernah liat, nih…ini kamu kan??
Ucap Teres menyerahkan sebuah foto pada Xavier.

“ pantesan Lex, mama kek nggak asing lah pas kamu tunjukin foto pacar kamu, ternyata mama udah pernah liat, nih…ini kamu kan??Ucap Teres menyerahkan sebuah foto pada Xavier

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ iya Tante, beneran ini saya. Tante dapet dari mana foto ini??? Ini foto saya kelas 3 SMP” ucap Xavier semakin kebingungan.

“ kan bener, kamu tambah ganteng deh. Nggak sia2 Alex bertengkar sama papa nya. Kalo orang nya ganteng begini”

Ucap Teresa mengusap puncak kepala Xavier dengan lembut. Dan membuat nya tiba2 tersipu malu.

“ kan pah, liat mama langsung setuju, pilihan Alex nggak pernah gagal, wleeee”

“ mah, kamu kok bisa kenal istri Darius Wilson?? Kek nya aku belum pernah ceritain tentang kasus itu secara detail?” Ucap hartanto pada sang istri.

“aku juga awalnya bingung. Aku ketemu dia secara tiba2. Waktu itu — aku masih di kantor trus si Fiki manggil aku, katanya ada yang mau konsultasi. Yaudah aku temuin kan. Ternyata dia cewek kek nya di atas aku 5 tahunan kek nya. Trus dia keliatan ketakutan. Dan dia bilang minta tolong selametin anaknya, trus dia kasi mama ini …

Ucap Teresa sambil menyerahkan sebuah gantungan kunci yang di bawah nya ada sebuah kunci yang sangat kecil, yang entah kunci apapun itu.

“ gantungan ini, punya lu len, gue inget jelas kalo lu pernah buang gantungan ini gara2 lu ngambek sama mama, kerena kaki nya copot gara2 nggak sengaja ke injek mama” ucap Winny yang kaget ketika melihat gantungan yang di bawa oleh Teresa tersebut.

“ oh iya, ini kakinya bekas di lem, jadi bener ini punya kamu? Kata Amelia, simpen ini karena di sini ada hal penting buat anaknya. Aku juga bingung harus nanggepin Amelia itu kek gimana, tapi karena aku juga seorang ibu, jadi asal aku iyain aja”

Ucap Teresa memberikan gantungan tersebut pada Xavier.

“ tapi kenapa mama minta tolong ke Tante? Dan bahkan ngasi barang ini buat di titipin ke Tante?”Ucap Xavier menatap Teresa dengan sendu.

“ saya sudah bertanya pada Amelia, apa dia membutuhkan bantuan saya? Atau ada permasalahan yang menyangkut hukum yang harus saya tangani? Dia hanya bilang kalo dia titip itu, suatu saat pasti ada yang mengambilnya.dan dia juga bilang kalo dia tak akan sempat mengajukan kasusnya”

Ucap Teresa mengingat kejadian 5 tahun yang lalu tersebut.

“ tapi ini kunci apa mah? Kecil banget. Ini lebih kecil dari kunci diary alex”

Ucap feros menatap kunci kecil yang berada di bawah gantungan tersebut.

“ Amelia bilang itu kunci liontin nya”
Ucap Teresa yang membuat semua orang di sana mematung.

“ liontin??? Barang bukti yang hilang???” Ucap hartanto segera mengambil fokus semua orang.

“ iya itu kunci liontin yang di pake Amelia pas ketemu aku mas, liontin perak dengan batu permata merah di tengahnya”

Ucap Teresa yang membuat feros menatap Xavier yang tengah mematung kaget.

“ itu beneran liontin mama”
Ucap Xavier dengan nafas berat.

“ kak, aku mohon kakak bilang ya, jangan tutupin lagi. Aku tau betul liontin itu ada di kakak” Ucap feros yang membuat Winny terhenyak kaget, bagaimana feros tau kalo liontin itu ada di Galen, sedangkan Galen bilang padanya jika tak ada yang mengetahui hal tersebut.

“dari mana lu tau, kalo itu liontin ada di Galen? Liontin itu di nyatakan hilang karena nggak di temukan, tim SAR udah nyari ke dasar pantai dan tetep nggak nemuin kalung itu, jadi dari mana lu bisa nebak kalo kalung itu ada di Galen?” Ucap Winny berusaha mengalihkan dugaan feros.

“ karena gue bisa baca ekspresi wajah kak galen, dia bilang kalo dia nggak tau, tapi dia nunjukin ekspresi ragu dan bimbang, jadi bisa gue simpulin kalo dia bohong. Jadi gue semakin yakin kalo kak galen pasti tau dimana liontin itu” Ucap feros menatap Winny dengan yakin.

“tapi itu kan cuma..

“ stop kak, kita nggak punya jalan lain. Kita butuh mereka. Jadi jangan bohong lagi” ucap Xavier menyela perkataan Winny. “liontin itu memang ada di aku Damian, aku yang nemuin, waktu helikopter nya di angkat dari dasar laut.

"Liontin itu jatuh dan aku ambil tanpa seorang pun tau dan liat” ucap xavier menatap mata sang kekasih.

“ dimana liontin itu kak?” Ucap feros dengan tegang.

“di rumah, di dalem bingkai foto mama sama papa” Ucap Xavier berkata jujur.

“kak, mereka pasti curiga atau bahkan mereka Audah tau, kalo liontin itu ada di kakak. Makanya mereka ngikutin kakak kemaren, mereka pasti mau cari keberadaan liontin itu” Ucap feros sedikit panik.

“mereka?? Mereka siapa Lex?? Kamu udah dapet bukti lain???” Ucap hartanto kebingungan.

“ Luki Wilson dan suaminya Rafi Danielle Dorothy.. ayah angkat dari Natasha Danielle Dorothy…..

troublemaker Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang