✧Chapter 24 : Hidup Seperti yang Diinginkan✧

158 22 4
                                    

Ketika Noah menerima pemberitahuan bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Yoru, dia sangat panik. Namun, hal yang lebih menakutkan bukan itu saja, melainkan apa yang seharusnya tidak terjadi justru terjadi karena keberadaan dirinya telah direncanakan.

Pada malam itu juga, Noah menerima pemberitahuan secara langsung anggota dewan pengawas dari Great Central.

"Kau melakukan misi dengan baik, mendekati target dan membuat kesempatan pengalihan agar kami mengurusnya. Sangat bagus." Anggota dewan pengawas itu memujinya melalui proyeksi jiwa.

Noah tiba-tiba tersadar bahwa selama ini dia bukan menjadi boneka Elaine ataupun Kaisel, melainkan dewan pengawas Great Central. Selubung kabut yang menutupi jiwanya dilepaskan dan semua identitas aslinya dikembalikan.

Anggota dewan dan dewan pengawas berbeda. Yang terakhir memiliki otoritas lebih besar dan lebih kuat, bahkan memiliki tujuan misterius yang membuat mereka menghancurkan satu demi satu dunia tugas.

Mereka mempunyai kemampuan pengendali pikiran yang tak bisa dideteksi siapapun bahkan korbannya sendiri selama suatu misi belum tercapai. Mereka mengendalikan orang-orang seperti Noah untuk menyusup ke dunia tugas, menciptakan serangkaian kebetulan, dan memilin benang takdir agar mereka semakin dekat dengan target.

Apakah mereka bisa lolos dari pandangan aktor sesungguhnya yang diberikan banyak keistimewaan oleh Great Central?

Tidak. Elaine sudah tahu tentang keberadaan Noah dan dia membunuhnya karena itu.

Selama ini, dalam setiap putaran waktu, kecuali Kaisel menyelamatkannya, Noah seharusnya sudah mati.

Noah tercengang saat menyadari siapa dirinya sebenarnya dan tentang misinya yang disamarkan. Dengan gemetar, dia bertanya penuh keraguan, "Bagaimana bisa dia tidak menyadari siapa aku?"

Yang dia maksud adalah Kaisel. Bukankah seharusnya Kaisel sudah tahu tentangnya, tetapi memilih menyelamatkannya dan justru membuat dewan pengawas berhasil dalam tujuan mereka?

Anggota dewan pengawas dalam proyeksi jiwa itu tertawa. Sosoknya dalam jubah putih dan tertutupi sehingga identitasnya tak diketahui. Dia menyahut dengan senang hati, "Dia sudah lama tahu, tidak, dia selalu tahu apapun yang kami rencanakan, tapi, untuk apa dia peduli? Apa kau percaya dia memiliki hati? Selama sesuatu tidak menarik minatnya dan tidak menyinggungnya, dia sama sekali tidak akan mengganggu kami."

Noah terguncang dan jatuh terduduk. Dia teringat pada Yoru kecil yang dia sukai dan pada interaksi kasih sayang Kaisel dengan si kecil itu. Apakah semua itu bohong?

"Lalu, untuk apa sebenarnya dia ada di dunia ini?" Noah bertanya-tanya dengan sakit hati untuk Yoru kecil.

Dia tidak tahu kenapa, tetapi dia menyayangi Yoru kecil dan sudah menganggapnya seperti orang tersayangnya. Dia sakit hati karena orang yang dia pikir akan melindungi Yoru dan menyayanginya ternyata hanyalah tipuan?

Proyeksi jiwa itu tampak berkedip-kedip, menandakan bahwa waktunya sudah habis. Dia tidak menjawab pertanyaan Noah dan memberikan instruksi selanjutnya, "Seperti yang dijanjikan, aku memberikan kebebasan untukmu setelah kau berhasil menyelesaikan misi. Kau tidak perlu menjadi boneka kami lagi, untuk seterusnya lakukan sesukamu. Ini hadiah tambahan."

Proyeksi jiwa itu melemparkan tiket emas akses ke Central pada Noah sebelum proyeksinya hilang.

Mata hijau Noah berubah gelap saat ekspresinya berubah dingin. Dia menekan dadanya yang sakit dan menggertakkan giginya.

"Jadi kau menipunya, berpura-pura menyayanginya untuk tujuan tak diketahui? Kau memanfaatkannya dengan baik." Noah merasakan kebencian kuat terhadap sosok iblis yang dia takuti itu.

I Became the Villain's Little BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang