✧Chapter 25 : Mereka Bukan Karakter Novel✧

112 14 8
                                    

"Kak Kaisel pergi ke luar negeri?!" Yoru tercengang ketika mendengar berita ini tepat saat dia ingin bertemu kakaknya dan bertanya padanya.

Reina mengangguk dengan ekspresi rumit. "Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Dia terburu-buru pergi dan memintaku untuk menjagamu sementara."

Hati Yoru tenggelam, terasa sesak seakan dia tidak tahu bagaimana meluapkan emosinya dan akhirnya menggenang menjadi kesedihan.

Apa kakak akhirnya meninggalkanku?! Kenapa? Yoru menarik-narik tangan kakak perempuannya yang duduk di sebelahnya di sofa.

"Kakak, aku ingin menelponnya, bolehkah?" pintanya karena dia belum memiliki handphone dan dia hanya bisa meminta kakak perempuannya untuk menelpon Kaisel.

"Itu ...." Reina tampak kesulitan sebelum memberitahu dengan sedih, "Dia tidak bisa dihubungi."

Tangan Yoru terjatuh lemas di sisinya. Dia menatap kosong ke tangannya, merasa tidak percaya pada apa yang dia dengar. Dia sangat takut sekarang.

Dia terbangun dari kebingungan dan menyadari dirinya adalah karakter utama dunia ini. Baru kemudian, dia juga tahu orang-orang yang dia kenal bukan karakter novel. Mereka adalah orang yang nyata dan hidup termasuk kakak laki-lakinya.

Hanya saja, Yoru merasa mereka memang dikendalikan oleh plot dunia dan tidak memiliki kesadaran diri. Dia ingin menyadarkan mereka karena dirinya sendiri sudah dibebaskan dari batasan selama dia tidak melanggar plot yang seharusnya.

Pertama, dia ingin bertemu kakak laki-lakinya, bertanya apakah kakaknya itu juga tahu tentang dunia ini dan tentang karakter utama Yoru?

Namun, sebelum dia bisa melakukannya, kakaknya tersayang tiba-tiba menghilang.

Reina tidak tahan melihat Yoru begitu sedih. Sekalipun dia juga merasa iri pada Kaisel, tetapi dia tidak ingin adik kecilnya menderita.

"Yoru, dia akan kembali, jadi jangan begitu sedih. Kaisel mungkin memiliki sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan, tetapi aku yakin dia pasti akan kembali untukmu," hiburnya sembari memeluk Yoru dan menepuk punggungnya dengan lembut.

Yoru memejamkan matanya sejenak sebelum menerima kata-kata itu sebagai harapannya. Dia menekan ketakutannya dan menanyakan hal lain, "Di mana Noah? Aku tidak melihatnya sejak pagi."

Dia sudah berkeliling kediaman keluarga dan sama sekali tidak menemukan Noah. Apakah anak yang menjadi teman bermainnya itu juga ikut menghilang bersama kakak laki-lakinya?

"Kaisel mungkin mengajaknya pergi." Reina juga merasa aneh karena keberadaan anak itu seharusnya tidak ada.

Reina teringat kehidupan sebelumnya, anak bernama Noah ini seharusnya sudah mati karena kecelakaan. Tentunya, kemungkinan besar karena Elaine.

Ketika memikirkan tentang Elaine, pikiran Reina menjadi kabur seperti diselimuti kabut. Dia berusaha untuk meraih kejernihannya, tetapi akhirnya menjadi linglung dan lupa apa yang dia pikirkan sebelumnya.

"Kak Reina!"

Reina tersentak kaget karena panggilan Yoru. Dia menatap mata Yoru yang terlihat cemas.

Kebingungannya sirna dan kejelasan sesaat itu muncul dalam pikirannya. Hal-hal berbeda dengan kehidupan sebelumnya, jelas siapa dalangnya.

"Yoru, ada sesuatu yang penting yang ingin kukatakan padamu. Dulu aku pernah bercerita tentang mimpi yang aneh padamu dan kau jadi sakit karena itu. Aku tidak tahu apakah sekarang baik-baik saja, tetapi aku harus memberitahumu." Reina memegang kedua tangan Yoru dengan gugup.

Dia takut kejelasan sesaatnya hilang, jadi dia harus segera memberitahu Yoru.

"Berhati-hatilah dengan Kaisel, dia ...." Kata-kata Reina terhenti karena dia tidak bisa berbicara lebih lanjut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Became the Villain's Little BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang