Gatal

1 1 0
                                    

Bosan berada dibasecamp, kali ini Unbeatable bermain basket dilapangan yang biasa.

"Masukin ke ring." Rassya memberi arahan.

"Woah keren boncel." Teriak Arga.

"YEYYY, Eca sampe ke ring."

"Keren banget anak kecil." Ucap Rassya.

"Ajarin lagi." Pintanya.

"Ga cape?"

"Enggak, mau main basket lagi."

"Istirahat dulu ya."

"Ga mau. Nanti aja, ayo main lagi."

"Minum air doang deh, haus kan?"

"Ga mau kak." Elsa kembali menolak.

"Sayang, jangan kecapean." Rassya berusaha memperingati Elsa dengan lembut. Gadisnya mudah kecapean cepat jatuh sakit, Rassya tidak mau itu.

Melihat Rassya yang khawatir Elsa menurut. "Yaudah ayo minum dulu."

"Minum sambil duduk, ayo." Rassya mengajak Elsa duduk di pinggiran.

"Seru ga?" Tanya Rassya sambil melihat Elsa sedang minum.

"Banget kak."

Rassya tersenyum. "Bagus deh."

"Sering-sering ajak Eca ngebasket ya kak." Pintanya.

"Apapun yang Eca mau, Asya usahain."

Elsa tersenyum mendengar jawaban Rassya. Hubungannya dengan Rassya tidak sedingin kemarin, Rassya juga tidak terlalu cuek dan kaku seperti pertama bertemu, Laki-laki itu sedikit demi sedikit mulai banyak berbicara.

"Sya, ada yang nyariin." Bagas menghampiri.

"Siapa?"

"Supporter, katanya sih mau ngasih sesuatu."

Mereka menghampiri orang itu, ternyata sedang berbincang dengan Arga.

"Sya, nih dicariin Disa."

"Disa?" Rassya sedikit heran.

"Masa lo ga inget, dia supporter kita men. Sering dateng nonton ke turnamen basket pas kita tanding yang pas turnamen ke Depok juga dia nonton." Jelas Arga.

"Ga kenal." Ucap Rassya.

Agak nyelekit sebenarnya, tapi Disa tidak perduli.

Disa menghampiri Rassya, mengabaikan gadis yang berada di samping Rassya. "Aku Disa, Sya. Salam kenal." Disa mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Bukan Rassya yang menerima jabatan tangan itu, tapi Elsa. "Rassya, pasti kamu kenal kan?" Ucap Elsa tak lupa dengan senyumannya.

Disa menatap tidak suka kearah Elsa, dia menarik tangannya. Apa-apaan gadis ini.

Disa semakin mendekat, dengan lancang memegang pundak Rassya. "Aku bawa beberapa barang buat kamu, nanti dipake ya Sya." Ucapnya.

Arga terkejut dengan kelakuan Disa, betapa lancangnya gadis itu.

"Emang perlu ya pegang-pegang segala?" Elsa menghempas kasar tangan Disa dan menggeser posisi gadis itu. Elsa mendekat kearah Disa dengan maksud supaya gadis itu tidak bisa mendekati Rassya.

"Loh salah?" Tanya Disa.

"Ya salah lah, kocak." Jawab Elsa.

Elsa mengambil paksa tas kecil berisi barang yang Disa bawa. "Eh, apaan sih lo. Itu buat Rassya."

"Gue pacarnya. Masalah?" Tekannya.

Disa diam, dia tidak tahu harus membalas apa ucapan gadis didepannya.

Elsa memeriksa tas itu. "Makasih giftnya. Lain kali ga perlu repot-repot pacar gue bisa beli sendiri."

Mendengar itu membuat Disa semakin kesal, gadis itu pergi dari sana tanpa pamit.

"Dadah, gatel." Teriak Elsa sambil melambaikan tangannya.

Rassya diam-diam tersenyum melihat kelakukan gadisnya.

Elsa menatap Rassya. "Kenapa lo senyum-senyum, seneng digodain kaya gitu?" Tanyanya.

"Gua diem."

"Nih kak, ambil aja buat kak Arga sama yang lain." Elsa memberikan tas itu pada Arga, dan langsung diterima.

"Dan lo." Elsa dengan berani menunjuk Rassya dengan jari telunjuknya. "Jangan sekalipun lo berani ambil gift dari cewek-cewek. Kalo mau nerima pun kasih ke temen lo jangan lo ambil buat diri lo sendiri. Atau gue ga bakal mau ketemu lo." Ancamnya.

Elsa berlalu dari sana.

"Ngeri juga bro." Ucap Arga.

***

Aku Kamu Dan 2021 [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang