"KAA ARGAAA." Teriakan Elsa sudah menggema di base camp Unbeatable. Penyebabnya adalah Arga, yang sangat suka menjahili gadis tersebut.
"Arga lo bisa stop ga? Nanti Rassya balik mampus lo." Taufik berusaha membela Elsa.
"Ka Upik tolong bantu Eca." Elsa memasang wajah memohon semaksimal mungkin.
"Bajingan." Celutuk Taufik dalam batinnya, bagaimana dia bisa tahan Elsa memohon dengan wajah yang menggemaskan seperti itu.
"Ga, balikin mainannya." Taufik berhasil menangkap Arga lalu dia meremat kerah baju Arga, tiba-tiba Mahen muncul lalu dengan santainya mengambil alih mainan Elsa untuk ia berikan kepada si pemilik.
"Makasih ka Mahen." Ucap Elsa dengan senyumannya.
"Dijaga, Arga emang masih suka iri soalnya masa kecilnya kurang bahagia." Kata Mahen.
"Dih anjing, sok tahu." Sahut Arga yang merasa tak terima.
Pintu base camp terbuka, ternyata itu Rassya dengan satu orang dibelakangnya, orang itu langsung berlalu untuk bergabung dengan yang lain.
"KAAA SYAAA." Elsa berteriak sambil berlari kearah Rassya.
"Nih anak suka banget teriak, budeg gua lama-lama." Ucap Arga.
"Seenggaknya basecamp rame Ga, ga abstrak lagi." Ujar Taufik
Rassya tersenyum tipis melihat gadis pendek yang berdiri didepannya. "Kenapa, hm?"
"Milkita Eca mana?" Elsa bertanya dengan senyuman yang terus mengembang.
"Asya lupa sayang, maaf."
Senyuman manis gadis itu seketika luntur, Rassya berusaha menahan tawanya melihatnya.
"Kok kaka lupa, katanya janji bawain." Ucap Elsa dengan kedua tangan yang sudah mengepal, dia kesal manusia tinggi ini ingkar janji.
Sudahlah, Rassya sudah tidak sanggup melihat makhluk gemas didepannya.
"Becanda, nih." Rassya mengeluarkan 3 bungkus permen kesukaan gadisnya dari balik punggung lebarnya.
Tentu mata Elsa langsung berbinar melihat kesukaannya itu. "Wahhh, makasih ka Sya sayang."
"Ada maunya doang manggil sayang." Ucap Rassya, Elsa hanya tersenyum tanpa dosa.
"Nih uang Eca, pegang aja." Rassya menyodorkan uang yang tadi Elsa kasih.
"Ih ga mau, tadi kan Eca nitip beli milkita."
"Itu pakai uang Asya, jadi uang ini pegang aja."
"Yaudah buat ganti uang ka Sya."
"Ga usah."
"Ga mau terima kita kemusuhan dua tahun." Elsa dengan jurus andalannya.
"Kamu mau saya gigit?" Rassya juga dengan jurus andalannya.
"IYA-IYA ECA AMBIL." Gadis itu mengambil uang yang ada ditangan Rassya dengan kasar lalu berlalu begitu saja, dia kembali bermain dengan mainannya.
Sudah sebulan lebih menjalin hubungan, perubahan diantara keduanya pun sudah mulai terasa, hanya saja terkadang mereka suka berdebat karena hal kecil, milkita tadi contohnya. Jadi perdebatan perkara uang memang sudah biasa.
Karena menurut Elsa hubungan mereka sekarang tidak mengharuskan Rassya memenuhi setiap kebutuhannya, karena belum menjadi suami.
Namun, dilain sisi Rassya paling tidak suka gadisnya melakukan segala sesuatu seorang diri, seperti membeli barang menggunakan uangnya sendiri, ataupun bersikap mandiri mengandalkan dirinya sendiri. Yang Rassya mau Elsa bergantung pada dirinya, selalu mengandalkannya karena dia juga tidak akan membiarkan gadis itu merasa sendiri.
"Sama Asya ga usah jadi orang ga enakan, repotin aja Asyanya."
"Uang Eca disimpan aja, biar pake uang Asya."
Di sore harinya mereka mengelilingi danau, Elsa berjalan dibelakang Rassya dengan satu tangannya yang memegang erat baju bagian belakang Rassya, kebiasaan ketika mereka berjalan-jalan.
Mereka belum pernah berpegangan tangan atau lainnya, yang Rassya lakukan sekedar memegang pipi gembul gadisnya karena gemas dan mengusap sayang kepalanya.
Elsa tiba-tiba saja berhenti, dia melihat salah satu kedai makanan yang baru saja buka, Elsa bukan ingin membelinya tapi hanya penasaran karena baru melihat.
Rassya ikut melihat kearah pandangan Elsa tanpa bertanya Rassya langsung menuju kedai itu.
"Ka Sya mau kemana?"
Elsa berniat ingin menghampiri tapi Rassya sudah kembali. "Nih, cuman kebab."
"Kan Eca ga minta."
"Tapi mau kan?"
"Engga cuman penasaran doang, karena baru liat juga."
"Yaudah biar ga penasaran lagi."
Elsa kadang tidak suka Rassya seperti ini, ketika dia hanya sekedar melihat sesuatu tanpa bertanya Rassya malah langsung memberikan yang ia lihat tidak memastikan dulu dia mau atau tidak, menurutnya ini pemborosan.
"Kalau makan duduk." Kata Rassya.
"Yaudah sih." Ketusnya berjalan mendahului Rassya lalu duduk disalah satu bangku dipinggiran danau.
Elsa mulai memakan kebabnya padahal jajanan yang ia beli lebih dulu juga belum dimakan, masih setia dipegang oleh Rassya.
"Ka Sya mau?"
"Engga abisin aja." Sembari membersihkan noda saus dipinggiran mulut Elsa tapi justru saus itu malah ia cicipi.
"Itu bekas Eca malah dimakan." Elsa menegurnya, kebiasaan.
"Sisanya Eca ini."
"Jorok." Cibir Elsa.
"Kok jorok? Enggaa lah sayang." rassya malah tertawa
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu Dan 2021 [Revisi]
Romance•|𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀|• 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐋𝐔𝐏𝐀 𝐕𝐎𝐓𝐄𝐍𝐘𝐀 𝐘𝐀!!! ❗𝐓𝐈𝐃𝐀𝐊 𝐌𝐄𝐍𝐄𝐑𝐈𝐌𝐀 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐁𝐄𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐀𝐏𝐀𝐏𝐔𝐍❗ *ᴮᵃᵍⁱ ʸᵃⁿᵍ ᵖᵉⁿᵃˢᵃʳᵃⁿ ˢⁱˡᵃʰᵏᵃⁿ ᵇᵃᶜᵃ, ᵗᵃᵖⁱ ʲᵃⁿᵍᵃⁿ ˡᵘᵖᵃ ᵗⁱⁿᵍᵍᵃˡᵏᵃⁿ ʲᵉʲᵃᵏ ᵈᵉⁿᵍᵃ...