Lagi pacaran atau ngasuh adik

3 1 0
                                    

"Satu lagi tempel di sini." Ujar Elsa dengan semangat, dia sedang menempelkan beberapa stiker dimotor sport berwarna hitam milik Rassya.

Saat ini mereka ada diparkiran basecamp teman-teman Rassya hanya diam memperhatikan begitupun Rassya. Gadis itu sibuk sekali, pikir mereka.

"Kakak, Eca mau beli tempelan lagi." Pinta Elsa.

"Buat apa sayang?" Rassya bertanya dengan lembut.

"Ini masih kurang, Eca mau babu jadi lucu." Babu adalah nama panggilan yang Rassya berikan untuk motor kesayangannya itu.

"Yaudah nanti kalau abang-abang tukang mainannya lewat lagi kita beli."

"Oke kakak." Menjawab dengan semangat yang masih penuh, sehabis itu dia masuk ke basecamp.

Rassya memperhatikan gadisnya sampai tidak terlihat, lalu menghampiri teman-temannya.

"Sya." Panggil Arga.

"Hm?"

"Lo tuh pacaran atau ngasuh ade?" Pertanyaan yang lucu dari Arga.

Rassya terkekeh kecil, membayangkan gadisnya memang lucu ciptaan tuhan satu itu sangat menggemaskan.

"KAAA SYAAA!!!" Tiba-tiba saja Elsa berteriak dari dalam sontak Rassya langsung saja berlari masuk diikuti yang lain.

"Kenapa Eca?" Rassya bertanya dengan wajah paniknya saat baru saja memasuki pintu, dia melihat Elsa berdiri diatas sofa dengan beberapa mainan didekat kakinya.

Gadis itu tidak kuat menahan air matanya. "Ada kecoa."

"HAHHH?!?!" Inti Unbeatable terkejut bukan main mendengar jawaban gadis pendek itu.

"Tolong cari kecoanya, terus buang." Pinta Rassya, yang lain langsung bergegas.

"Sini-sini turun dulu, nanti jatuh." Rassya menuntun agar Elsa turun dengan benar karena dia masih menangis.

"Tadi kecoanya terbang...hiks...terus nempel dikerudung Eca, makannya Eca teriak...hiks...maaf berisik." Dia berusaha menjelaskan walau sambil terisak.

"Ga apa-apa sayang, kita keluar dulu ya." Elsa hanya mengangguk mengikuti Rassya.

Saat sudah tiba diluar mereka duduk dibangku taman yang ada disana, Rassya mengusap air mata gadisnya.

"Ka Sya."

"Apa manis?"

"Eca mau naik kuda-kudaan."

"Boleh, tapi berhenti dulu nangisnya."

Dengan segera Elsa menghapus jejak air mata yang ada di wajahnya, lalu menunjukkan senyum semangatnya. "Udah, ayo main." Ujarnya dengan antusias.

Rassya tersenyum melihat gadisnya, senang rasanya melihat dirinya berhasil membuat gadis itu menampilkan senyum bahagianya, membuat gadisnya tidak merasa sendirian, membuat gadisnya tidak merasa kesepian, membuat gadisnya percaya kalau ada seseorang yang akan selalu ada untuknya.

"Minum dulu nih." Laura datang menyediakan Rassya minum.

"Gua abis main sama Eca, ternyata dia anaknya hiperaktif banget, awalnya ngira ni anak banyak diemnya tapi makin kesini makin kelihatan banyak tingkahnya" Laura terkekeh kecil mendengar Rassya bercerita sedikit, tidak biasanya.

"Lalu, kamu ngerasa capek atau terbebani?"

"Sedikit."

Laura tersenyum, ternyata adiknya ini memang belum sepenuhnya paham soal perempuan, tapi bisa-bisanya sudah punya pacar, dasar.

"Kamu tau kenapa pacar kamu kaya gitu?" Tanya Laura.

Rassya diam berfikir sejenak lalu menggelengkan kepalanya, dia bingung yang dimaksud Laura.

"Dengerin ya Sya, perempuan itu semakin kamu kenal dia akan semakin nunjukin sisi lemahnya, jadi kalau pas sama kamu dia ga ribet, ga berisik, ga banyak tingkah, ga suka ngeganggu, ga kaya anak kecil, berarti bukan kamu orangnya, perempuan ga akan sembarangan nunjukin beberapa sisi jati dirinya jadi kalau pas kamu dia nunjukin semua itu berarti..."

"Aku orangnya." Sahut Rassya.

"Pinter." Laura mengusap sayang kepala adiknya ini.

Tiba-tiba Rassya teringat penjelasan kakaknya saat ia baru saja sampai di rumah, ternyata yang di bilang Laura itu benar.

"Berarti beneran Asya orangnya ya, Ca." Batinnya, ia tanpa sadar tersenyum sambil memandang gadisnya.

***

Aku Kamu Dan 2021 [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang