Ngeyel

6 1 0
                                    

"Tolong obatin."

"Eca."

"Sayang."

Elsa menghembuskan nafasnya, berat.

"Yaudah sini duduk di sofa." Mendengar itu Rassya dengan cepat bangkit dan duduk disebelah gadisnya.

Elsa mulai mengambil kapas lalu ia tuangkan sedikit obat merah dan mulai membersihkan luka yang timbul di wajah Rassya.

"Ini terakhir Eca ngobatin kakak. Kemarin-kemarin kan Eca udah bilang buat hati-hati dan jangan emosian jadi orang.

"Asal ngajak berantem sih."

"Dia yang ngajak duluan."

"Eca ga minta buat kakak ngejawab ya."

"Maaf." Cicitnya.

"Kalo berujung jadi masalah kan bisa dibicarain ga perlu pake kekerasan. Ga usah sok jagoan." Rassya hanya bisa diam memainkan jari-jarinya matanya selalu melihat kebawah, jika sudah begini dia tidak bisa membantah sekedar menatap wajah gadisnya saja takut. Elsa sangat mirip dengan kakaknya, seram.

"Di nasehatin tuh di denger, di pakek. Jangan cuman masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Eca tuh cape kak ngobatin kak Sya terus, dikit-dikit berantem, dikit-dikit emosian. Heran."

"Ngerti ga kalo di bilangin? Atau pura-pura ga denger."

"Farassya." Panggilnya, nada bicara Elsa mulai tidak enak di dengar.

"Ngerti. Asya ngerti, Asya juga dengerin yang Eca bilangin tadi."

"Jangan panggil pake nama begitu, pake kak Sya aja." Apa ini? Rassya merengek.

"Ya makannya jangan ngeyel."

"Iya janji ga ngeyel, Asya mau nurut sama Eca."

"Pinter." Elsa mengusap kepala Rassya, sambil menyibakkan rambut hitam tebal pria itu.

"Lagi, elus-elus kepala Asya lagi." Pinta laki-laki tinggi itu, saat tangan Elsa berhenti bekerja di kepalanya.

Elsa tersenyum mengelus sebentar pipi kiri Rassya, kepala laki-laki itu sedang bersandar dipundak kirinya. "Manja banget?" Meski sedikit terheran Elsa tetap mengelus kepala Rassya lagi.

"Kan manjanya sama Eca." Jujur usapan tangan Elsa di kepalanya membuatnya mengantuk.

"Kak Sya mau bobo?"

"Gapapa kalo Asya bobo?"

Elsa mengambil bantal kecil yang ada di sofa lalu meletakkan di atas pahanya. "Gapapa, sini bobo."

Rassya langsung mengubah posisinya menjadi tiduran menghadap kesamping.

"Eca, kalau Asya bobonya lama maaf." Ucap Rassya tapi matanya sudah terpejam.

"Iya gapapa, bobo yang nyenyak." Melihat pemandangan didepannya ini Elsa tersenyum senang. Sepertinya Rassya memang sangat kelelahan, dan perlu beristirahat.

"Sama Eca, kakak bisa jadi anak kecil yang suka ngadu kalo cape kak. Kehidupan kak Sya seberat itu ya? Eca selalu siap jadi tempat buat kak Sya tumpahin semua rasa cape kakak." Elsa berucap pelan.

Rassya benar-benar sudah tertidur, cepat sekali.

***

Aku Kamu Dan 2021 [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang