Bakso

8 1 0
                                    

Rassya mulai menggeliat, perlahan matanya terbuka. Dia langsung terbangun saat merasakan Elsa tidak ada bersamanya.

"Sayang." Panggilnya dan tidak ada sahutan, seperti anak kecil yang sedang mencari ibunya.

Dia bernafas lega saat melihat manusia yang dicarinya baru saja memasuki basecamp.

"Loh udah bangun." Elsa datang dengan dua mangkuk bakso.

"Eca dari mana?" Rassya bertanya masih dengan wajah lusuhnya.

"Beli bakso, ayo makan dulu."

"Ini beli pake uang siapa?" Rassya malah bertanya.

"Uang Eca."

"Jadi berapa? Biar Asya ganti."

"Apasih ga usah. Udah ayo sini makan dulu."

Elsa mengajak Rassya untuk duduk dibawah beralasan karpet berbulu.

"Panas." Sambil meringis pelan, karena makanannya yang masih panas itu juga mengenai luka disudut bibirnya.

"Pelan-pelan makannya kak, sini Eca potongin lebih kecil."

Elsa memotong bakso Rassya, menyendokkannya, lalu sedikit dia tiup supaya tidak terlalu panas.

"Buka mulutnya." Pinta Elsa, Rassya dengan sigap langsung membukanya.

"Enak?" Tanya Elsa.

"Enak, tapi mulut Asya sakit." Rassya menjawab sambil memegang bibirnya.

"Makannya jangan berantem." Ucap Elsa enteng, sambil memakan baksonya sendiri.

"Iya, maaf." Rassya tertunduk.

"Kan udah Eca maafin, ayo makan lagi." Elsa kembali menyuapi Rassya.

"Sayang, ini makin perih." Rassya kembali merengek.

Elsa hanya bisa menghela nafasnya sabar, padahal karena ulahnya sendiri sekarang malah nangis sendiri.

***

Aku Kamu Dan 2021 [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang