Bab 9

129 12 7
                                    

Rakfanby dan the black vegos tengah melamun guna mencerna penjelasan dokter tadi. jangan tanyakan lagi keadaan dara dan lea mereka sedari tadi hanya terus menangis.

Drettt...

hingga beberapa saat masuk sebuah panggilan vidio dari grup family. dengan perasaan yang campur aduk Rakfanby mengangkat panggilan vidio tersebut.

''Assalamualaikum. Rakha, afan, eby, gimana sekarang keadaan Mala?''tanya pasutri di sebrang sana.

''waalaikumsalam.''jawab mereka serempak.

''sayang sekarang gimana keadaan Mala?''tanya salma sekali lagi.

Rakha menghembuskan nafas nya kasar dan tangis nya kembali pecah.
kali ini ketua dan anggota the black vegos yang teramat sangat menakutkan dan menyeramkan tengah berada di sisi terlemah nya.

''nak jawab dong! keadaan Mala sekarang gimana?''ucap fatma yang sudah gelisah karena melihat sikap anak nya itu.

dengan susah payah Rakha mencoba untuk bicara. ''mm-mala hiks... k-koma pa-pah m-mah hiks...hiks...''ucap Rakha  di sela-sela tangis nya.

Fatma mematung seketika saat mereka mengetahui anak bungsu nya itu sedang mempertaruhkan antara hidup dan mati.

Dari sebrang sana terdengar suara tangisan histeris. fatma sudah tidak bisa menahan tangis nya lagi dan salma sudah menangis histeris.
ya! yang menangis histeris tak lain adalah salma, hati orang tua mana yang tak sakit saat mengetahui bahwa anak nya itu sedang tidak baik-baik saja apa lagi posisi mereka sedang berjauhan.

''papah pulang sekarang ya.''ucap fatir di sela-sela tangisan nya.

''emang pekerjaan papa sama mama udah selesai?''tanya Rakha.

''biar sekertaris papa yang mewakili nya .''jawab fatir.

''memang tidak apa-apa bila sekertaris papa yang mewakili nya? itu kan pertemuan dengan klien penting.''tanya Afan.

''tak apa son, gadis kecil papa lebih penting dari pada pekerjaan son.''jawab fatir.

''yaudah hati-hati di jalan ya pah.''ucap eby membuka suara yang tadi hanya terus diam sambil menangis.

''iya son. papa tutup telpon nya ya. papa sama mama akan pulang sekarang. Assalamualaikum.''ucap Fatir.

''iya pah. Waalaikusalam.''ucap Rakfanby serempak seraya langsung memasukkan handphone nya ke dalam saku celana nya.

tutt...

panggilan vidio tersebut telah berakhir dan di sebrang sana seorang pasutri tengah sibuk membereskan semua barang-barangnya.

''Kita pulang sekarang! siap kan penerbangan untuk malam ini!.''titah Fatir pada maid.

''Tapi tuan klien nya sudah menunggu di ruang meeting.''ucap sekertaris nya seraya menunduk.

''Saya minta tolong kau untuk mewakili nya! karna saya harus segera pulang!.''titah Fatir yang di balas anggukan oleh sekertaris nya.

''Tuan penerbangan untuk malam ini sudah siap.''ucap bodyguard tersebut.

''yasudah, saya pergi dulu pastikan pertemuan kali ini lancar dan sukses."titah Fatir yang di balas anggukan kepala oleh semua orang.

''Baik tuan akan kami usahakan.''ucap mereka serempak sambil menunduk.

Fatma bergegas menuju bandara untuk segera pulang karna ingin menemui putri kecil nya yang sedang tidak baik-baik saja [mereka juga pengen ketemu Rakfanby ya.. _Author ]

***

Sementara di ruang ICU kondisi tubuh mala semakin memburuk.Detak jantung nya kembali melemah,
bahkan alat pemicu jantung sudah tidak berfungsi apa-apa pada tubuh mala. Dokter dan perawat yang menjaga menatap penuh rasa khawatir.

gadis kesayangan ketiga abang-nya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang