Ananta cukup ceroboh untuk cucu seorang konglomerat besar. Ponselnya tidak menggunakan passcode─kejadian di bar membuat Alegra dengan mudah membuka semua isi ponselnya, semua password ditulis dengan gamblang pada aplikasi Notes, kunci mobil saja ia tinggal di dalam mobilnya. Alegra meminta bantuan supir keluarga Rajendra untuk membereskan mobil Ananta kemarin. Apakah perempuan itu sudah gila?
Pertanyaan Ananta terulang terus menerus di kepalanya. Why you so obsessed with me? Satu-satunya jawaban Alegra, karena ia adalah tunangannya. Pergerakan Ananta akan mempengaruhinya juga, jadi ada baiknya Alegra memantau sebelum tugasnya semakin berat.
Alegra juga mengakui bahwa ia sedikit terobsesi mengetahui apa yang perempuan itu alami. Tiga pesan hasil obsesinya itu berbuah menjadi bibit-bibit pikirannya.
Ayah? Maksudnya Pak Althan Pramoedya? Atau ayah siapa yang dimaksud dalam pesan itu? Jika memang ayah itu Althan Pramoedya, kenapa Ananta tidak menyimpan nomor ayah kandungnya sendiri?
Satu lagi, fuckin' Aldo. Apakah Aldo harus ia bawa ke sirkuit agar menjadi bulan-bulannya di arena balap?
Alegra belum bisa melupakan bagaimana pria itu mencium kening tunangannya saat mabuk. Melihat dari pesan Aldo yang tidak pernah dibalas oleh Ananta─sama dengan pesannya, ia yakin Aldo bertepuk sebelah tangan. Tetap saja, siapa yang berani mencium tunangannya saat mabuk?
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Start
FanfictionKematian sang kakek mengharuskan Ananta Jovanka Pramoedya memenuhi perjodohannya dengan Alegra Putra Rajendra─the number one heartbreaker in history.