happy reading :)
⚠️🔞ini hanya fiksi, tidak ada hubungannya dengan idol terkait
Tandai typo
------------------------
"Thank you," ucapku setelah sesi photoshoot usai.
Aku menghampiri David, meraih botol minuman yang langsung tenggak sampai habis. Sesampainya aku di Amerika tadi aku langsung datang ke tempat pemotretan, aku hanya bisa beristirahat di dalam mobil. Sebenarnya tidak masalah karena di pesawat yang aku lakukan makan dan tidur. Di sini aku menghadiri photoshoot untuk salah satu majalah yang cukup terkenal di Negeri Paman Sam. Aku juga di wawancarai sebagai perwakilan salah satu member idol K-pop yang saat ini musik K-pop sedang menjamur di seluruh dunia. Sebenarnya aku sedikit bingung mengapa aku yang diwawancarai, karena tidak bisa dipungkiri saat ini idol K-pop yang sedang mendunia itu Blackpink dan BTS.
Teringat dengan netizen diluar sana yang beranggapan bahwa sesama idol saling bermusuhan, padahal dibalik layar kaca sesama idol berteman. Mungkin ada yang saling bermusuhan tetapi itu tidak ditunjukan secara terang-terangan. Aku jadi mengingat Jaewon yang berteman dengan Jungkook BTS, Cha Eunwoo 'ASTRO', Bambam dan Yugyeom GOT7, Mingyu, DK, dan The8 SEVENTEEN. Aku juga berteman dengan Jonghyun eks NU'EST, tidak hanya itu aku juga berteman dengan Jeonghan, Woozi Seventeen dan beberapa idol yang tergabung di agensi yang sama.
Meski aku tidak berteman dan hanya sekedar tau member Blackpink dan BTS, aku tidak menganggap mereka sebagai musuh, karena menurutku mereka memiliki fans dan penikmat musik mereka sendiri begitu pula denganku dan group-ku NCT. Baru saja aku ganti baju, ponselku bergetar, mana kala aku melihat layar ponsel terlihat nama Dohyun is calling. Ada apa anak ini meneleponku? Mengerutkan dahi, jariku mengusap icon hijau yang ada di layar ponselku sebelum meletakan ponsel di samping telinga kiri.
"Apa kau sudah di Amerika, Hyeong?" tanya Dohyun diujung telepon.
"Nee, ada apa? Bukannya kau sedang ada projek baru?"
"Bagaimana bisa kau tau?" herannya.
Aku tertawa. "Kau menceritakannya padaku sebelum aku ke Indonesia."
"Eh, aku lupa Hyeong." Ia ikut tertawa. "Ya, agensi jadi membuat subyunit baru NCT, aku sebenarnya tidak tertarik bergabung karena aku pikir sudah cukup lelah dengan jadwal group Ilicil, belum lagi aku ada jadwal drama series, tapi aku harus membiayai kehidupanku yang semakin hedon," candanya kemudian.
Aku mendengus. "Terserah kau saja, Hyun-ie."
"Oh ya, bagaimana photoshoot-mu di Amerika apa sudah selesai?"
"Sudah, baru saja."
"Terus kapan kau akan kembali ke Korea Selatan?" Dohyun terdengar antusias.
"Entah, David-ah belum memberitaukan apa-apa padaku."
"Cepat kembali hyeong, aku ingin bercerita padamu."
"Ayo kita istirahat dulu di hotel," kata David menghampiriku.
Aku mengangguk, berjalan mengikutinya sembari merespon ucapan Dohyun. "Apa lagi yang hendak kau ceritakan?"
"Banyak sekali," katanya.
Aku duduk di jok tengah mobil sembari bersuara, "Paling Soal gadis itu lagi kan?" tebakku.
"Ani, bukan dia. Kau kan tau kita tidak diperbolehkan melibatkan perasaan?"
"Lalu tentang apa?"
"Nanti saja aku beritau, eh, sudah dulu hyeong, Jinwoo memanggilku," pamitnya sebelum memutuskan sambungan telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersama Kegelapan, Beautiful Darkness
General FictionKetampanan, kekayaan, ketenaran, kesuksesan semua itu telah menjadi milikku. Siapa yang tak mengenalku? Siapa yang tak menginginkan aku? Rasanya tidak ada, semua bisa aku dapatkan. Para gadis rela melemparkan tubuhnya untukku secara cuma-cuma, para...