4. Perpustakaan

13.2K 11 0
                                    

Tuhan mendukung mereka?

Nyatanya tidak. Siang itu, usai istirahat. Lily dan Leo si Ketua Kelas diperintahkan guru untuk mengambil buku di perpustakaan. Lily yang berstatus wakil ketua kelas menurut saja. Karena ternyata buku-buku itu banyak jumlahnya, Leo meminta Lily mengambil buku di rak atas menggunakan tangga, sedangkan Leo menerima semua buku yang dioper gadis itu.

Saat mengambil buku ke sekian, Lily merasa dinginnya AC menjalari vaginanya. Lily seketika mati kutu saat teringat ia tak menggunakan celana dalam. Celana daaknya masih di sakut seragam Natan. Lily melirik ke bawah, ke arah Leo yang berada tepat di bawah roknya. Jantung Lily makin berdegub kencang saat Leo menengadah ke atas, menunggu uluran buku dari Lily.

Lily spontan merapatkan kakinya, cepat-cepat ia melanjutkan mengambil buku. Entah kenapa rasanya buku ini tiada habisnya. Saat buku terakhir berhasil diraih Lily, Lily segera menuruni anak tangga dengan buru-buru. Aksi itu membuat kaki Lily tak sengaja menapak angin. Lily memekik pelan, tubuhnya melayang jatuh, menimpa tubuh tegap Leo.

"Sori," aku Lily, kepalanya sakit tertimpa buku. Telapak tangan Lily menapak lantai, hendak bangkit. Leo ikut membantu, tangannya mengangkat pinggul Lily.

Saat itulah, keduanya membeku. Payudara Lily yang menempel di dada bidang Leo dapat merasakan jantung cowok itu berdegub kencang. Lily pun sama, jantungnya ingin meledak. Leo yang tadinya berbaik hati membantu Lily mengangkat tubuhnya malah menggenggam bokong Lily yang terpampang jelas lantaran roknya tersingkap.

"Ly, lo ..." Leo tak melanjutkan ucapannya lantaran Lily langsung membekap mulut Leo.

Lily malu setengah mati, wajahnya memerah. Tubuhnya langsung melemas saking malunya. Leo yang menyadari itu berusaha bangkit duduk, sekarang Lily duduk manis di pangkuan Leo. Wajah Lily bersembunyi di dada bidang Leo.

"Kenapa lo gak make ... itu?" Tanya Leo hati-hati, sejujurnya wajah Leo ikut memerah. Sedari tadi ia melihat bongkahan daging Lily dari bawah dtangga, namun Leo belum cukup yakin bahwa Lily benar-benar tak memakan celana dalam. Bahkan sekarang tangan Leo rasanya tang bisa digerakkan, kedua tangannya masih menempel di bokong Lily.

"Basah," bohong Lily.

"Masa?"

"Suwer!" Lily menatap Leo tajam, tapi bibirnya cemberut.

Wajah lucu itu sukses membuat Leo tertawa kecil.

"Ahh shh kenapa lo remes?" Desah Lily, ia membekap mulutnya. Ini di perpustakaan, masih jam satu lewat lima, semua murid dipastikan tak ada yang bolos ke perpustakaan, suasana masih sepi-sepinya!

╰┈➤ Ini adalah part ᴠɪᴘ. Baca kelanjutannya di KaryaKarsa akun @Iniaw

Cara mengakses kelanjutan cerita:
1. Buka KaryaKarsa
2. Cari akun Iniaw
3. Klik Seri
4. Buka seri berjudul NB - Lily
5. Pilih part yang mau kamu baca
6. Scroll sedikit ke bawah
7. Pilih mau beli akses yang mana

Kalau bingung cara akses lewat KaryaKarsa, kamu juga bisa WA ke nomor 085110812691 nanti aku arahin bayar pake e-wallet

Selamat membaca ⋆.˚ ᡣ𐭩 .𖥔˚

Newbie BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang