Lily berjalan santai di koridor saat tiba-tiba tangannya ditarik ke kamar mandi laki-laki.
"Leo?" Lily yang semula kaget menjadi biasa saja. "Mau jatah?" Tanya Lily tepat sasaran.
"Gua punya duitnya," ujar Leo. Ia sudah paham cara mainnya. Jika Leo ingin dilayani, lelaki itu harus membayar.
"Tapi ini di sekolah, lo suka banget sama risky sex?"
"Iya, gue suka lo ga bisa bebas desah." Sedetik kemudian Leo menekan pundak Lily ke bawah agar gadis itu memakan penisnya.
Lily berlutut, menurunkan celana laki-laki itu. Penis besar Leo langsung menjulang tinggi. Dengan cekatan Lily langsung menjilat kepala penis di depannya. Bibir itu mengecap nikmat, mengemut batang Leo penuh nafsu.
"Aah Ly enak banget," desah Leo sambil menggerakkan pinggulnya, ia memasukkan penisnya dalam-dalam.
"Eeemmh."
Penis Leo masuk hingga menyentuh kerongkongan Lily. Mulut Lily yang terlihat kewalahan menelan semua batangnya membuat Leo makin semangat mengeluarmasukkan miliknya.
Merasa di puncaknya, Leo semakin memasukkan penisnya dalam-dalam, membuat Lily mendesah tertahan. Sperma Leo yang menyembur banyak membuat gadis itu terpaksa menelan habis sperma laki-laki itu.
"Ini sekolah lho."
Celutukan Natan membuat Leo menoleh. Kakak kelasnya itu sudah masuk dan menutup pintu.
Lily mengeluarkan penis Leo dan berjalan menjauhi kedua lelaki itu, "Gue ke kelas dulu."
"Gue baru dateng lho, ga mau kontol gue juga?" Tanya Natan sembari menarik tangan Lily. Gadis itu jatuh ke pelukan Natan, tangan Natan usil mengangkat rok Lily, memperlihatkan bokong yang masih terbungkus celana dalam.
"Ini sekolah woy! Mau ke-gep?" Lily berontak saat Natan meremas-remas bokongnya.
Dengan celana yang sudah rapi, Leo berjalan mendekati Lily. "Duitnya gue double-in deh, Ly," tawar Leo sambil membuka celana dalam Lily.
"Anjing lo dua," umpat Lily sebal.
Natan membuka seragam dan bra Lily, diisapnya puting Lily hingga menegang.
"Aahh emhh ah ahh."
Puting Lily menegang, membuat tubuh cantik Lily terlihat menggoda.
"Ngapain lo?" Tanya Leo bingung saat Natan malah memakaikan seragam Lily lagi.
"Ini cara buat Lily keenakan, Yo," jawab Natan.
Kini Lily memakai seragam lengkap, namun tanpa celana dalam dan bra. Natan menarik rok pendek Lily agar terpasang lebih tinggi, membuat bokong Lily nyaris terlihat. Dua kancing atas Lily juga dibuka, membuat belah dada gadis itu terlihat jelas. Puting tegang Lily terlihat dari kemeja putih seragamnya, mencetak jelas.
Lily yang sudah tahu hendak disuruh apa pun mengacungkan lima jarinya, "Lima juta kalo lo mau ngerjain gue!"
"Bokap kita bedua tajir, Ly. Kita mampu, ya gak, Yo?"
Leo mengangguk mantap. Leo sudah paham jalan pikir Natan, kakak kelasnya itu ingin menyaksikan public flashing secara langsung.
Natan membuka pintu kamar mandi lebar-lebar, "Lo tunggu sini aja, Ly, sampe bel masuk. Nanti kita VC," ujar Natan sembari mengajak Leo keluar.
Lily mengumpati Natan habis-habisan, cowok itu pasti mau Lily dipegang-pegang lelaki lain. Lily menerima panggilan video dari Natan, ia meletakkan ponselnya menyandar di bawah cermin. Gadis itu memandangi pantulan dirinya yang sedang berdiri di depan bilik-bilik kamar mandi laki-laki. Dari jarak sedekat ini, Lily dapat melihat tonjolan putingnya di seragam. Entah akan seperti apa reaksi laki-laki yang masuk kamar mandi nanti. Tak mungkin laki-laki itu mengacuhkan gadis montok dengan puting tegang seperti Lily.
"Keluarin tete lo, Ly," perintah Natan.
Lily mendengus, tapi menurut. Gadis itu membuka satu kancingnya, membuat kedua payudaranya mencuat keluar. Dari pantulan cermin, Lily dapat melihat siswa-siswi berjalan melewati pintu tanpa melihat keberadaan payudara bergoyang itu. Ditambah rok kependekan yang dapat membuat siapa pun melihat belahan bokong mulusnya. Lily saja tergoda melihat tubuhnya sendiri.
"Lho ini kamar mandi cowok kan?"
Tiba-tiba seorang siswa masuk, dia buru-buru menutup pintu seolah harus melakukannya. Tapi cowok itu menutup pintu setelah dirinya masuk. Memang dasarnya cabul.
"Ini WC cowok kok, gue lagi mau di sini," respon Lily kalem.
Lily tak mengenal laki-laki ini, mungkin adik kelas. Dilihat dari nama di name tag-nya, cowok bertubuh tinggi itu bernama Eric.
"Itu ..." canggung Eric menunjuk payudara Lily yang terpampang. Wajah cowok itu memerah.
"Oh ini gue lagi kepanasan, makannya buka-bukaan di WC," ujar Lily santai. Bagi Lily, apa pun akan ia lakukan demi uang. "Mau pegang?"
"Eh?" Eric terperangah, wajahnya semakin merah. "Tapi nanti pacar kakak ..."
Ternyata benar Eric adik kelas Lily. Seterkenal apa Lily sampai Eric tahu Lily punya pacar? Lagi pula Lily tak punya pacar, mungkin Eric salah paham akan kedekatannya dengan Natan.
"Boleh?" Tanya Eric memastikan.
Lily berjalan maju sebagai jawaban.
Payudara bergoyang yang menggoda itu spontan saja diraup Eric. Ia meremas gunung itu dengan lembut. Puting yang mulai melemas itu dijilatnya, membuat tonjolan payudara Lily kembali menegang.
"Aahh emhh."
╰┈➤ Ini adalah part ᴠɪᴘ. Baca kelanjutannya di KaryaKarsa akun @Iniaw. Bisa juga klik link di profil aku
Cara mengakses kelanjutan cerita lewat aplikasi/web:
1. Buka KaryaKarsa
2. Cari akun Iniaw
3. Klik Seri
4. Buka seri berjudul NB - Lily
5. Pilih part yang mau kamu baca
6. Scroll sedikit ke bawah
7. Pilih mau beli akses yang manaKalau bingung cara akses lewat KaryaKarsa, kamu juga bisa WA ke nomor 085110812691 nanti aku arahin bayar pake e-wallet
Selamat membaca ⋆.˚ ᡣ𐭩 .𖥔˚
KAMU SEDANG MEMBACA
Newbie Bitch
Teen FictionCerita dewasa ⚠️🔞⁉️ #1 hs - 31 Oktober 2024 #1 having sex - 29 Oktober 2024