8. Kamar

6.7K 10 0
                                    

Hukuman tiga remaja itu terhadap Nana sepertinya manjur. Nana sudah tak pernah muncul lagi di depan mereka, namun gadis itu tetap mengirim sejumlah uang yang diminta Lily setiap hari. Lily tersenyum puas tiap melihat saldonya terus bertambah.

"Aahh Natan jangan digigit," desah Lily, ia mengelus rambut Natan sayang. Kakak kelasnya itu kini tengah berbaring di depan payudara Lily, mulut Natan menghisap dan tangannya meremas dada Lily.

"Ah ah Nat ah emhh."

Natan meremas payudara itu gemas, putingnya ia tarik, giginya menggigit puting Lily. Kini mereka tengah di kamar Lily, Natan sibuk menyusu seperti bayi.

"Tete lo gede banget, Ly," puji Natan sambil tengannya terus meremas-remas susu besar Lily. Lily yang hanya mengenakan rok sekolah tanpa atasan membuat Natan bergairah.

"Aaahh nghh emh emh ah."

"Ly! Udah makan belom?" Seruan dari mama yang baru pulang membuat Lily dan Natan kelabakan. Lily langsung bersembunyi di dalam selimut, sedangkan Natan menyembulkan kepalanya ke luar kamar.

"Lily sama Natan masih belajar, Tan," bohong laki-laki itu.

"Lho ada Natan? Belajarnya di ruang tamu aja, Nak," ujar mama dari dapur.

Natan kemudian menghampiri Lily, mengelus kepala Lily dari luar selimut. "Disuruh keluar, Lu, durhaka lho kalo nolak."

Lily membuka selimutnya, berkata kesal, "Lo cuma mau ewe gue di ruang tamu anjir."

Natan tertawa, "Emang."

Lily cemberut, ia tak mau bangkit dari kasur.

"Tiga juga gimana?" Tawar Natan.

Lily langsung mengangguk setuju, ia langsung berdiri, memperlihatkan payudaranya yang menggantung bebas. Natan merangkut Lily, menuntun gadis itu keluar kamar. Jantung Lily berdebar kencang. Bagaimana jika mama melihatnya berjalan keluar kamar tanpa atasan? Bersama Natan pula.

"Aahh Natan ah nanti dilihat mama ah ah," desah Lily saat Natan malah meremas payudaranya.

Perjalanan menuju ruang tamu terasa panjang. Akhirnya Lily sudah duduk di sofa ruang tamu. Lily menghela napas lega sekaligus menyesal. Lihatlah, ruang tamu sudah dirobak tatanannya. Sofa jadi menghadapat ke jalan raya. Kini payudara Lily dapat dilihat dengan jelas dari luar rumah lantaran pintu ruang tamu dibuka lebar.

"AAH EMMHH." Lily menutup mulutnya saat Natan menggigit kedua puting adik kelasnya itu. Kedua puting Lily Natan satukan, kemudian ia gigit lagi.

"Eeemmhh ah nghh."

╰┈➤ Ini adalah part ᴠɪᴘ. Baca kelanjutannya di KaryaKarsa akun @Iniaw. Bisa juga klik link di profil aku

Cara mengakses kelanjutan cerita lewat aplikasi/web:
1. Buka KaryaKarsa
2. Cari akun Iniaw
3. Klik Seri
4. Buka seri berjudul NB - Lily
5. Pilih part yang mau kamu baca
6. Scroll sedikit ke bawah
7. Pilih mau beli akses yang mana

Kalau bingung cara akses lewat KaryaKarsa, kamu juga bisa WA ke nomor 085110812691 nanti aku arahin bayar pake e-wallet

Selamat membaca ⋆.˚ ᡣ𐭩 .𖥔˚

Newbie BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang