Bab 13 Malan yang Indah

2 1 0
                                    

Setelah malam penuh kejujuran dan pengakuan, Jennie dan Lisa merasa seolah dunia di sekitar mereka menghilang. Rasa cinta yang terpendam kini bebas mengalir di antara mereka. Jennie mengalihkan pandangannya dari jendela ke Lisa, yang duduk di sampingnya dengan senyuman lembut. Dalam suasana intim itu, mereka merasa lebih terhubung dari sebelumnya.

"Jadi, apa yang sekarang?" tanya Jennie, suaranya penuh harapan. Lisa menatapnya, merasakan getaran yang mengisi ruang di antara mereka.

"Aku pikir kita bisa mulai dengan menikmati momen ini," jawab Lisa, perlahan mendekatkan wajahnya ke arah Jennie. Hatinya berdebar kencang saat mereka saling menatap. Tanpa berkata-kata, Lisa mengulurkan tangannya, mengelus lembut pipi mandu Jennie. Sentuhannya membuat Jennie merinding, hatinya bergetar penuh rasa.

Malam itu terasa romantis. Ketika bibir mereka akhirnya bertemu, ciuman pertama mereka begitu lembut dan penuh gairah. Jennie merasakan seluruh tubuhnya bergetar, seolah listrik mengalir di antara mereka. Ciuman itu semakin dalam, menyentuh bagian paling intim dari diri mereka. Lisa merangkul Jennie, menariknya lebih dekat, dan mendudukan Jennie di pangkuannya sambil merasakan kehangatan tubuhnya yang membuatnya merasa nyaman dan aman.

Jennie merespons ciuman Lisa dengan penuh semangat, membalas setiap sentuhan dengan cinta yang tak terhingga. Ia merasakan detak jantung Lisa yang kuat dan berirama, seolah mereka menyatu dalam sebuah simfoni cinta yang indah. Saat bibir mereka terpisah sejenak, Jennie membuka matanya, menatap Lisa dengan penuh kerinduan.

"Lisa, aku ingin kita menikmati momen ini sepenuhnya. Aku ingin tahu lebih banyak tentangmu," ucap Jennie dengan lembut, tatapannya penuh harap.

Lisa tersenyum, menanggapi dengan kehangatan yang mendalam. Ia mulai mencium pelan leher Jennie, merasakan aroma parfumnya yang memikat. Jennie mengeluarkan suara lembut, menandakan betapa nikmatnya sentuhan itu. Tanpa sadar Jennie Mengoyangkan pinggulnya di di pangkuan Lisa dan merasakan sesuatu yang keras yang menyentuh miliknya. Lisa Meletakkan tangannya di pinggul jennie dan menyuruh Jennie Menggesekan milik mereka. Suara decakan ciuman dan desahan tertahan membuat mereka  menemukan kekuatan dan keindahan dari cinta yang baru mereka ungkapkan.

Mereka menghabiskan waktu berjam-jam dalam pelukan, bercengkerama dan saling membagi kisah. Lisa bercerita tentang impian dan harapannya, sementara Jennie membagikan pengalamannya dalam menghadapi tantangan sebagai seorang CEO. Keduanya tertawa dan berbagi cerita, merasa lebih dekat satu sama lain.

Seiring waktu berlalu, suasana semakin intim. Lisa merangkul Jennie lebih erat, sementara Jennie merasa nyaman dalam pelukannya. Dalam momen itu, mereka saling merasakan kekuatan cinta yang tulus, seperti dua bintang yang saling menghampiri dalam kegelapan malam.

Saat Jennie menatap mata Lisa, ia melihat ketulusan dan komitmen. Tanpa ragu, mereka saling menarik kembali dan merasakan ciuman yang lebih dalam, dipenuhi dengan semangat dan hasrat. Lisa mulai menelusuri tangan Amara, menyentuhnya dengan lembut, seolah menginginkan setiap detik bersama untuk menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Jennie merasakan kehangatan dan cinta yang tulus di dalam hatinya. Ia tahu bahwa malam ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar antara mereka. Keduanya merasakan cinta yang berkembang, saling menghargai, dan mengagumi satu sama lain. Tak ada lagi batasan antara mereka, hanya ada rasa saling memiliki dan cinta yang siap untuk tumbuh lebih dalam.

Malam itu mereka menghabiskan waktu bersenang-senang, berbagi ciuman dan pelukan yang menenangkan, hingga mereka merasa nyaman dan bahagia satu sama lain. Di bawah sinar bulan yang lembut, mereka berjanji untuk saling mendukung dan menjaga cinta yang baru mereka bangun. Dengan hati penuh harapan, mereka merasakan bahwa kisah cinta mereka baru saja dimulai.

tbc.

Mentari di Balik Langit SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang