***Happy reading.
Hukuman pertama telah berlalu, Felix dan yang lain telah di obati dan kini sedang makan bersama di meja makan, namun itu belum selesai lusa hukuman kedua akan mereka jalani, Taeyong sangat khawatir, sesungguhnya ia tak tega melihat teman teman nya kesakitan
"Argh!.." ringisan Winwin membuat Taeyong menoleh dengan cepat menatap khawatir sahabatnya yang terlihat kesakitan
"Kau baik baik saja?.." tanya Taeyong yang kebetulan duduk bersampingan dengan Winwin
"Y.. ya.. tak perlu khawatir, aku baik.." meski Winwin berkata begitu Taeyong bisa melihat raut kesakitan dari wajahnya.
Taeyong menatap semua orang yang ada dan ia bisa menangkap semua raut kesakitan dari mereka terutama Felix yang berada di pojok, wajahnya babak belur, kondisi nya benar benar sangat memperihatinkan, sungguh.. Taeyong ingin sekali beranjak dari duduknya dan memeluk erat Felix yang hanya menatap nya senduh sembari mengangguk pelan mengatakan bahwa ia baik baik saja..
Ten dan Doyoung pun terlihat kesakitan, beberapa kali ia menangkap keduanya menahan ringisan yang meronta ronta ingin keluar dari bibir mereka. Chanyeol, Baekhyun, Johnny, yuta, dan yang lain pun sama kesakitan nya, entah apa yang Jaehyun perbuat pada mereka..
"Aku akan meminta Jaehyun menghukum ku juga! Kenapa hanya kalian yang di hukum olehnya?! Kan disini akulah yang memulai!" Semua mata kini menatap ke arah Taeyong, beruntung disana tak ada Jaehyun
"Tidak!.. kesehatan mu tak baik, Jaehyun kejam Taeyong... Kau bisa mati jika ikut di hukum seperti kami! Kami mohon jangan meminta keringanan pada kami atau meminta kau untuk di hukum.." Baekhyun menentang keras ucapan Taeyong, yang lain pun setuju dengan ucapan Baekhyun terutama Felix.
"Tapi ak- Ugh!...." Taeyong merasakan sakit di dadanya, ia meremat kuat pakaian nya, Winwin dan Baekhyun yang ada di dekat Taeyong segera memberi Taeyong air, seisi ruangan dilanda kepanikan hebat, Felix pun sudah benar benar panik.
Ten, Winwin, Felix, Doyoung dan Baekhyun mendekat ke arah Taeyong kemudian mencoba membantu Taeyong yang terlihat sangat kesakitan.
"U.. uhuk! Uhuk!.. Hoek!.." Taeyong terbatuk beberapa kali sebelum memuntahkan cairan kental berwarna merah yang membuat semua orang kaget kecuali Felix, Felix berlari menuju kamar yang ia tempati kemudian kembali sembari membawa tas kecil yang ternyata berisi obat obatan
"Minum ini!.." Felix memberikan tiga butir obat yang entah obat apa itu bersama dengan air putih
Taeyong segera merampas obat itu kemudian menegaknya habis di bantu air yang masuk melewati kerongkongan nya mendorong obat itu masuk lebih jauh, beberapa saat kemudian Taeyong ambruk di lantai dengan wajah pucat pasih.
"Ada apa ini?!.. Felix?! Katakan sesuatu?!" Histeris Doyoung, ia masih bingung dengan yang terjadi barusan
Felix tak mendengarkan Doyoung, ia memilih memapah Taeyong yang pingsan kembali ke kamarnya di bantu oleh Yuta dan Johnny, para Submisive di bawah benar benar sangat kebingungan, kenapa Taeyong bisa muntah darah? Obat apa yang Felix berikan? Dan kenapa saat mereka bertemu dengan Taeyong ia kelihatan susah bernafas dan Felix meminta untuk memberikan inhaler? Apa yang sebenarnya terjadi?.. apakah Taeyong sakit?
Para maid buru buru membersihkan semua kekacauan setelah semua orang pergi meninggalkan ruang makan menyusul Taeyong untuk tau keadaan dan kebenarannya..
•{Jaeyong}•
"Le.. Leukimia?" Ten terduduk lemas kala Felix memberitahu apa yang sebenarnya terjadi pada Taeyong
"Saat itu Taeyong muntah darah dan tak sadarkan diri, aku membawanya ke rumah sakit saat kami masih di jepang, dan dokter berkata bahwa Taeyong terkena leukimia, infeksi saluran pernapasan yang membuat ia asma, anemia, dan Taeyong mengidap skizofrenia.. untuk apa yang memicu skizofrenia itu muncul aku tak tau pasti.. tapi kurasa itu ada sangkut pautnya dengan kejadian 4 tahun lalu saat Taeyong berangkat ke jepang." Felix bercerita dengan detail dan di dengarkan baik baik oleh semua yang ada di ruangan itu.
"Kejadian?.. kejadian apa?... Memang apa yang Taeyong alami sebelum ia berangkat ke jepang?" Tanya Jungwoo penasaran
"Huft.." Felix menarik nafas panjang kemudian menghembuskan nya, cukup berat baginya untuk bercerita, tapi ini menyangkut keselamatan dan kesehatan Taeyong,"Taeyong adalah penyelamat ku.. dia menolong ku saat aku hampir mati saat itu dan membawa ku ikut bersamanya lalu menjadikan ku sebagai asisten nya, ia lah yang merawat ku selama 3,5 tahun ini, malam itu aku hendak membawakan nya makan malam karena ia bilang ia tak enak badan hingga tak bisa ikut makan malam, namun yang kutemukan saat aku membuka kamarnya adalah Taeyong yang meringkuk ketakutan di pojok kamar sembari berteriak tak jelas, aku mencoba menenangkan nya, namun nihil.. dia terus berkata untuk tidak mendekat dan tidak menyentuhnya, aku saat itu bingung.. sangat bingung, Taeyong benar benar mengamuk sembari menangis histeris, di tengah itu aku teringat perkataan nya dia bilang 'jika aku bertingkah aneh atau berkata melantur suntikan saja ini padaku'. Teringat itu aku segera mencari botol itu dan kemudian dengan cepat ku suntikan pada Taeyong, setelahnya ia perlahan tenang dan jatuh pingsan. Seiring berjalannya waktu aku mulai penasaran dan memberanikan diri bertanya, pasalnya ia selalu menangis dan mengamuk di tengah malam membuat aku terkadang khawatir, Taeyong awalnya ragu untuk bercerita.. namun aku terus membujuknya hingga akhirnya ia menceritakan segalanya padaku.." nafas Felix tercekat, ia menatap Taeyong yang terbaring lemas dengan lirih.
"Kalian tak apa? Kita bisa mendengar nya lagi nanti setelah kalian baik baik saja?" Tanya Chanyeol pada para Submisive yang sudah meneteskan air mata mereka
"T.. tidak! Lanjutkan saja.. aku ingin tau kebenaran nya hari ini juga!" Ujar Ten yang sekarang sangat di hujami rasa bersalah
"Ya Ten benar.. Winwin juga mau tau semuanya sekarang!.." timpal Winwin yang di angguki oleh para Submisive yang ada disana
Felix menghela nafas berat,"Sebelum Taeyong berangkat ke jepang ia sedang dalam perjalanan menuju panti asuhan, namun di perjalanan ia di bekap oleh seseorang hingga ia pingsan tak sadarkan diri, saat ia sadar kedua kaki dan tangan nya telah terikat, tubuhnya pun sudah tak ada sehelai benang pun yang menutupi.. Taeyong benar benar kaget dan reflek berteriak, setelah itu beberapa pria masuk ke dalam dan menatap Taeyong dengan tatapan menjijikan.. m.. malam itu.. tubuh Taeyong di jamah oleh para bajingan keparat itu!.. ia di paksa melayani nafsu bejat mereka semua! Beruntung tak ada satupun dari mereka yang berhasil memerawani Taeyong, dengan sisa tenaga nya saat itu ia menghabisi semua pria di sana namun ada beberapa yang kemungkinan belum mati, kemudian ia mengambil baju salah satu dari mereka dan pergi malam itu juga, entah bagaimana ia bisa menyembunyikan semua rasa sakitnya sendiri.. tapi aku yakin ia benar benar trauma dengan itu.. sekuat kuatnya kalian melihat ia, percayalah ia sangat rapuh.." Johnny, Yuta, Taeil, Kun, dan Chanyeol hampir meneteskan air mata mereka mendengar cerita dari Felix.
"Bajingan! M.. mereka menyentuh taeyong! Mereka menyentuhnya John! Aku tidak mau tau! Aku akan menebas mereka semua!" Histeris Ten, ia menangis di pelukan Johnny
Winwin pun sama, ia menangis sembari memaki bedebah bedebah yang sudah melecehkan sahabat mereka di dalam pelukan Yuta yang sedang menenangkan Winwin.
"Chanyeol. Aku tak mau tau, kau harus mencari bajingan keparat itu. Bawa dia hidup hidup ke depan ku! Biar aku kuliti mereka!" Chanyeol bergedik ngeri, Submisive jika sudah marah benar benar sangat menyeramkan.
***
Berbeda dengan itu, seseorang di belahan bumi lain menggertakan giginya, urat urat leher serta tangan nya menonjol menandakan bahwa kini amarah menguasai dirinya
"Aku bersumpah akan mengirim kalian semua ke neraka."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Underworld Leader (On going !)
Romance| BXB | JAEYONG | MALE PRGANAT | MAFIA | PEMBUNUH BAYARAN Ancaman paling besar bukanlah musuh mu ataupun orang terdekat mu. Ancaman paling besar bagi manusia adalah dirinya sendiri atau cinta yang ia miliki.. Jika seseorang berkata ia tak akan pern...