***Happy reading.
Semua orang telah berkumpul di meja makan dengan berbagai jenis makanan yang sudah terhidang rapi di atas meja, namun tak ada satupun yang menyentuh makanan itu, bahkan Jaehyun sekalipun.
Mereka semua ternyata sedang menunggu seorang nyonya Lee Taeyong entah kapan akan tiba di meja makan, semua orang sudah kelaparan akibat dirinya yang tak muncul muncul, Jaehyun pun terlihat santai saja dan setia menunggu kekasihnya itu tiba.
Selang beberapa waktu mereka mendengar derap langkah kaki yang sangat berisik, dan benar saja pemilik suara langkah kaki yang ribut itu milik Taeyong yang baru saja tiba di ruang makan dengan rambut bagian atas nya yang di ikat dan hoodie kebesaran milik Jaehyun yang terlihat seperti menelan Taeyong hidup hidup.
"Maaf aku terlambat!.." ujar Taeyong pada semua orang, namun seisi ruangan diam tak bergeming speechless dengan penampilan Taeyong yang benar benar seperti anak TK nyasar.
Jaehyun saja sampai tak berkedip saking cantik dan menggemaskannya Taeyong yang sedang memakai hoodie nya yang terlihat kebesaran untuk ukuran tubuh Taeyong yang mungil itu, Felix saja sampai tercengang di tempatnya melihat sosok berbeda dari seorang Lee Taeyong yang ia kenal dengan sikapnya yang angkuh, arogan, pemarah, cuek cuekan, suka memancing keributan, dan sedikit dingin.
"E.. ekhem! Cepat duduk dan habiskan sarapan mu.." ujar Jaehyun pada Taeyong yang langsung dengan cepat duduk di kursi kosong yang memang di khususkan untuk dirinya.
"Yak Felix!.. kedipkan matamu!" Ujar Taeyong saat netranya tak sengaja bersitatap dengan netra Felix.
Felix yang mendengar itu langsung memalingkan wajahnya yang sudah memerah akibat malu karena ketahuan memperhatikan Taeyong hingga tak berkedip.
Ting..
Begitu mendengar aba aba dari Jaehyun semua orang dengan kompak langsung memulai sarapan pagi mereka, bukan cuma anggota inti, Taeyong, dan juga Jaehyun saja, namun seisi mansion dimana tukang kebun sekalipun ikut sarapan.
•{Jaeyong}•
Taeyong duduk santai di dalam rumah kaca sembari menyeruput nikmat teh chamomile nya, Taeyong bahagia.. ia sangat sangat bahagia karena Jaehyun perlahan lahan ia mulai sembuh dengan sendirinya, ingin sekali ia mengucapkan beribu ribu kali kata terimakasih pada dominant itu, namun Jaehyun selalu bilang bahwa..
'Jangan berterima kasih. Kau sembuh sendiri bukan karena aku, yang terjadi sebenarnya adalah aku yang sembuh karena mu.'
Taeyong bahagia, ia sangat sangat bahagia karena sekarang perlahan hubungan mereka telah membaik, namun meski begitu Taeyong masih penasaran dengan orang tua nya yang entah membuang ia atau ada alasan lain.
Sejujurnya ia kecewa pada keluarga kandungnya.. tak taukah mereka seberapa menderita Taeyong yang selalu di kelilingi rasa kecewa dan mimpi buruk yang 100% adalah kenangan lama nya saat masih kecil.
Namun, tak apa.. saat ini ada teman teman dan pria yang ia cintai yang membuka lebar pelukan mereka untuk Taeyong, Taeyong sekarang hanya akan terus memohon pada Tuhan agar semua ini tak di ambil dengan cepat..
Taeyong yang masih senantiasa melamun kini tersadar karena ponsel nya bergetar, ia membuka ponsel dan terkejut saat melihat nama yang tertera di layar.
"Hallo??.." sapa Taeyong lebih dulu kala panggilan itu telah terhubung dengan seseorang di belahan bumi lain
"Tae?.. are you okey?.. aku dengar dari Felix kau sudah kembali ke sisi Jaehyun?" Tanya orang di sebrang sana
"Ya.. aku dan Felix ketahuan saat itu, ada apa menelpon?.. apakah dia butuh sesuatu?.. oh God! Aku jadi merindukan nya.." ujar Taeyong di sambung kekehan kecil darinya
"Tidak, aku hanya menelfon untuk menanyakan keadaan mu, dan dia baik baik saja. Dia sangat penurut dan jarang membuat masalah, kau tak perlu khawatir.. ada aku yang akan menjaganya selagi kau belum siap mengatakan kebenaran."
"aku hanya bisa berterimakasih kepadamu karena telah membantuku.."
"Aish!.. kau ini! Sudah ku katakan padamu tak perlu sungkan, kau kan dulu juga membantuku.."
"Hahaha.. iya iya, btw dia menanyakan tentang ku padamu?.." tanya Taeyong dengan hati yang berdebar kencang
"Hm.. terkadang dia merajuk padaku karena aku berkata bahwa kau akan pulang lama sekali.. sepertinya dia merindukan mu.."
"Aku jadi ingin ke kanada, aku akan mencoba membujuk Jaehyun nanti, semoga saja ia memberikan izin.. aku rindu sekali dengan Little lion ku.."
"Jangan terlalu memaksa, kondisi kesehatan mu kan sedikit buruk.."
"Aku tak apa.. tak perlu khawatir"
"Oh ya.. kau ulang tahun sebentar lagi bukan?.. aku ada surprise untuk mu kelak, nanti ku kirimkan alamat nya dan kau datanglah oke?"
"Surprise?.. aku jadi penasaran surprise apa yang kau berikan untuk ku.."
"Hahaha.. tunggu saja nanti"
"Baiklah, aku akhiri ya? Nanti yang lain curiga.."
"Baiklah, aku juga akan menjemput dia beberapa menit lagi.."
Dan setelahnya panggilan itu terputus sepihak membuat Taeyong sedikit kesal dan rasanya ingin menjambak teman nya itu,"Lihat saat aku kesana! Akan ku jambak sampai botak si gila itu!"
Taeyong mendengus kesal kemudian meletakan sarkas ponselnya di meja dengan posisi layar terlebih dahulu, biar saja rusak toh itu juga pake duitnya sih Jaehyun, jadi kalau rusak yaudah porotin aja lagi!.. kan mudah
"Hm?.. siapa yang mau kau jambak?" Taeyong kaget bukan main kala ia menengok dan mendapati tepat di hadapan nya ada wajah Jaehyun yang hanya berkisar beberapa cm lagi dan bibir mereka bertemu..!
"KAU MEMBUAT KU KAGET!!!.." ujar Taeyong dengan raut wajah kesal
Jaehyun terkekeh pelan kemudian duduk tepat di sebrang Taeyong yang menatapnya kesal sembari menyesap teh nya yang sudah dingin
"Kau belum menjawab pertanyaan ku, siapa yang mau kau jambak Hm?.." Jaehyun mengambil sisa cookies yang ada di tangan Taeyong lalu kemudian memakan nya
"O.. oh tidak, hanya Ten yang membuat kesal dan kenapa kau mengambil cookies ku!!!... Kan di piring itu masih banyak!!"
"Bekas mu lebih enak.." Taeyong memalingkan wajahnya yang sudah memerah akibat perkataan Jaehyun
Jaehyun berangkat dari duduknya kemudian jalan menghampiri Taeyong dan yang terjadi selanjutnya adalah..............
Cup!..
"YAKK!!! JIKA INGIN BERCIUMAN SANA KE KAMAR!!"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Underworld Leader (On going !)
Romance| BXB | JAEYONG | MALE PRGANAT | MAFIA | PEMBUNUH BAYARAN Ancaman paling besar bukanlah musuh mu ataupun orang terdekat mu. Ancaman paling besar bagi manusia adalah dirinya sendiri atau cinta yang ia miliki.. Jika seseorang berkata ia tak akan pern...