Bab 07

3 1 0
                                    

Revisi setelah end



"MAS? APA YANG KAMU PIKIRKAN, AKU TAK SETUJU DENGAN KEPUTUSANMU," tekan Lina memangil suaminya yang memunggunginya.

Albert dengan malas membalik badan."Soal itu aku yang urus, sayang mengerti, lah." Tatapan Albert dingin, ia menatap tajam ke arah Istrinya agar tak membantah perkataannya.

Lina melihat itu bungkam seribu bahasa. Ia hampir membuat masalah besar karena menaiki nada suaranya tadi. Untung saja mud Suaminya cukup bagus hari ini jika tidak mungkin dia tak bisa berdiri di sini lagi.

Itu sulit untuk di percaya, Daniel terdiam mencoba mencerna perkataan tadi. Sara yang natobenenya masih kecil juga hanya diam.

Daniel mendongak melihat pria berjas itu sedang berbicara dengan Tuan Albert. Kemudian pria berjas itu datang ke arahnya.

"Maaf, tadi saya sempat tak suka keberadaan mu tadi." Pria berjas itu mengulurkan tangan.

Daniel membalas salamnya.

"Iya, gapapaa," ucap Daniel sekenanya.

Pria berjas itu menghela nafas berat, lalu merapihkan kerak jasnya itu.

"Perkenalkan namaku Bagas, saya sebagai bodyguard pribadi keluarga Jackson," ucap Bagas pelan tapi tegas.

"Ohh.... Ya... Saya Daniel, salam kenal." Daniel terlihat gelogi. Ia hanya cengengesan megangi kepalanya yang tak gatal.

Bagas memunggunginya lalu berjongkok di hadapan Sarah seraya memegang bahunya. Ia mendongak melihat wajah imut milik Sara.

"Sekarang Sara pergi ke kamar, ya. Istrahat dulu, nanti kalo udah istrahat bisa main lagi sama Kakak Daniel," bujuk Bagas.

Sara mengangguk setuju beranjak dari sana menuju kamarnya. Bagas memberi kode mata menyuruh Daniel agar mengikutinya. Tapi entah apa sepertinya Daniel tak paham. Bagas pun berbalik menatapnya.

"Yok, ikut saya. Saya akan menunjukkan kamar baru ya sudah di siapkan tuan," ucap Bagas selepas mengucapkan ia beranjak dari sana kemudian di susul oleh Daniel.

Tempatnya tidak begitu jauh. Kamar Daniel berdekatan dengan pintu Dapur di hadapan kamar itu ada tangga menuju kamar Sara dan kedua orang tuanya sedangkan di sebelah kiri lagi adalah kamarnya Bagas.

"Silahkan masuk." Bagas membukakan pintu untuknya.

Ketika masuk pemandangan yang pertama kali Daniel lihat adalah satu buah kursi, meja belajar, lemari baju, rak buku, dan kasur. Siluet warna putih di tambahkan dengan warna biru sebagai motif tambahan.


____________



Cahaya pagi balik tirai menerpa wajahnya Daniel. Cahaya itu menerobos masuk di sela horden biru. Suara di luar sangat ramai sepertinya para pembantu lagi menyiapkan makanan. Daniel melirik melihat jam menunjukkan jam 07.15. dengan mata yang sangat amat berat, ia berusaha untuk bangun.

Berat hatinya untuk meninggalkan kasur empuk itu. Ia keluar kamar dengan tubuh yang berantakan, rambut berantakan dan baju yang semalam ia kenakan. Terlihat Sara keuda orang tuanya sedang duduk santai menikmati sarapan.

"Daniel ayok, gabung," seru Sara melambai-lambaikan tangannya.

Albert melirik sebentar, ia melihat dari bawah sampai atas penampilan Daniel, yang tampak cukup membuat Albert risih. Albert memberi kode kepada bodyguard pribadi agar menyuruh Daniel untuk mandi dan ganti pakaian.

Tenggelam dirasa bersalah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang