Kejadian semalam membuat Rora geleng-geleng kepala nya."Apakah itu sebuah mimpi atau akhhh pusing??"
"Dek kamu kenapa blm tidur hmm?kamu sakit?"tanya jihye
"Gk kak Rora capek ajaa"
"Ya udah istirahat sama tidur"
"Kak aku mau nanya'
Jihye Langsung membalikkan badannya.Lalu mendekati Rora perlahan-lahan.
"Apa"
"Kalau mau punya pasangan itu harus banget buat hickey kak?"tanya Rora
Jihye terkejut dengan ucapan adeknya.Yang ternyata dimana adiknya sudah dewasa.Padahal baru saja memasuki SMA.
"Kakak gk tau"jawab cepat jihye
"Eumm kalau gtu"
Rora langsung berdiri dan berhadap-hadapan dengan kakak nya.Jihye terkejut apa yang akan di lakukan oleh adiknya itu.
"Ini apa??kakak sudah melakukan nya sama seseorang??rasa enak atau perih kak??'
Jihye lupa menutupi nya.Kejadian nya baru saja saat dia berkencan dengan seorang laki-laki.Rora penasaran dengan rasa nya.
"Dek kamu jangan pikir kan hal-hal dewasa dlu mending kamu pikirin masa depan kamu,, sekarang kakak tanya sama kamu kenapa kamu tiba-tiba bicara hal ini??ada seseorang yang menceritakan tentang hickey pertama nya atau ada seseorang yang mengajak mu untuk melakukannya??"tanya jihye
Rora bukan nya menjawab malah berlari langsung ke kasur nya dan langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.Jihye kesal ternyata sikap Rora tidak pernah hilang.
"Kenapa sihh gagal?? nanggung banget"
Ahyeon yang kini berada di sofa masih tidak nyangka bahwa Rora akan menolak hal.Hampir saja Ahyeon memperdalam ciuman itu dan membuat hickey pertama kali nya untuk Rora.
Rami yang kini ada di luar halaman rumahnya sedang melakukan dance.Pharita diam-diam melihatnya.Rami menyadari ada orang yang memperhatikan nya sejak tadi.
"Siapa di sana?? keluar saja"
Pharita tersentak. Dia buru-buru bersembunyi di balik pohon besar yang ada di halaman rumah Rami. Jantungnya berdebar kencang. "Ketahuan!" gumamnya.
"Aku tahu kamu di sana," kata Rami, suaranya terdengar sedikit mengejek. "Keluarlah, aku nggak akan gigit."
Pharita ragu-ragu. Dia tidak ingin ketahuan sedang mengintip Rami. Tapi, dia juga penasaran dengan apa yang akan dilakukan Rami selanjutnya.
"Aku... aku cuma mau ngelihat kamu ngedance," kata Pharita akhirnya, sambil keluar dari balik pohon.
Rami terkekeh. "Ngelihat aku ngedance? Kenapa?"
"Karena... karena kamu keren," jawab Pharita, pipinya memerah.
Rami tersenyum. "Oh, jadi kamu suka ngelihat aku ngedance?"
"Iya," jawab Pharita, matanya menatap Rami dengan penuh kekaguman.
Rami mendekati Pharita dan berdiri di hadapannya. "Mau belajar ngedance?" tawarnya.
Pharita tercengang. "Serius?"
Rami mengangguk. "Kenapa nggak? Aku suka ngajarin orang ngedance."
Pharita tersenyum lebar. "Beneran?"
"Iya," jawab Rami. "Tapi, kamu harus janji nggak bakal ngeluh kalau capek."
"Janji!" jawab Pharita dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisikan Dari Hati
Fanfiction"kak jangan tinggalin aku ya,,aku janji akan cinta sama kakak Ahyeon saja,,sayang ku cinta ku"ucap Rora yang kini kepalanya bersandar di bahu nya Ahyeon Ahyeon mengelusnya dan berbicara "iya Roraku sayang ku".Hati Rora berdetak sangat kencang."Saya...