62. Bad Day

111 10 6
                                    

*sensitive scene

Trigger warningnya akan lebih banyak setelah ini. Kalian kalo gak nyaman baca boleh berhenti di sini. Satu per satu hal akan terungkap dan konfliknya akan semakin berat.

Tolong ambil baik-baiknya aja ya, karena ini cuma cerita fiksi.

Oh ya, sejak awal aku membayangkan visual Sky, ya Lyodra. Tapi tentu ini tidak ada hubungan apapun. Aku suka Lily, dia sangat cantik dan berbakat sebagai seorang penyanyi<3

Tadinya aku mau update besok, karena berhubung ada waktu luang, aku mengerjakan ini secepatnya. Selamat bermalam minggu:)

Tinggalkan jejak kalian,

See you.

___

Widyatama nampaknya kembali menyembunyikan sebuah kasus. Perihal kelompok Samudra yang kompak tidak masuk sekolah, semua itu tidak semerta-merta tanpa alasan. Pasti ada sesuatu yang terjadi.

Mendengar kabar jika Samudra masuk rumah sakit, mereka menduga kalau kelompok itu kembali terlibat sebuah perkelahian.

Kelompok inti mereka memang hanya empat orang, tapi ada beberapa orang lainnya. Semua itu terlihat terorganisasi. Samudra punya beberapa orang sebagai kaki tangannya dan tidak sembarang orang bisa masuk.

Auditorium telah diisi oleh banyak siswa dalam satu angkatan. Mereka disana karena sebuah pengumuman mengenai kegiatan yang akan mereka hadapi setelah mencapai tahun terakhir mereka di sekolah yang akan banyak disibukkan dengan bimbingan belajar, tugas serta ujian.

 Mereka disana karena sebuah pengumuman mengenai kegiatan yang akan mereka hadapi setelah mencapai tahun terakhir mereka di sekolah yang akan banyak disibukkan dengan bimbingan belajar, tugas serta ujian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi menurut lo, Sky sama Samudra udah putus?"

Siswi itu menempelkan jari telunjuk di bibirnya seraya berbisik, "gue gak sengaja denger obrolan dia sama Gio di parkiran."

Mereka terkejut mendengarnya. "Anjir, udah gue duga mereka gak bakalan lama. Udah pasti Samudra bakal bosen sama cewek yang kayak gitu."

"Selain itu bokap-nya juga gak setuju kan."

"Udah pastilah, mana ada sih orang yang mau nerima dia dengan latar belakang kayak gitu. Apalagi ini keluarga Mahendra."

Mereka saling melempar senyum penuh arti. "Karena sekarang dia udah gak di bawah perlindungan Samudra, itu artinya kita bebas."

Tembok Widyatama seperti memiliki telinga dan mata. Kabar apapun entah itu gosip atau rumor, gampang sekali menyebar bahkan meski telah dibumbui dengan begitu banyaknya.

Suara orang di microphone membuat para siswi itu bergegas kembali ke auditorium, setelah bergosip ria di toilet.

Sky telah menempati kursinya bersama Gio.

Ia harap-harap cemas tentang berbagai hal yang akan ia hadapi kedepannya. Sky tidak mau menjadikan dirinya berlarut-larut, apapun yang terjadi, ia harus kembali ke tujuan awalnya menginjakkan kaki di sini.

Blue and Gray [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang