Liora duduk di meja belajar meskipun hampir larut malam dia harus tetap belajar agar tidak dimarahi sang ayah, sebab ujian akan sebentar lagi jadi mau tidak mau ia harus belajar lebih keras.
Memijat pangkal hidungnya terasa pusing sekali, ia menghabiskan waktu sangat lama buat belajar hingga larut seperti ini. Lelah tentu saja ada, tapi jika ketahuan beristirahat maka ayah akan tidak segan menghukumnya.
Tubuh akan langsung diseret dan di bawa ke ruang kerja milik pria itu dan menghukum disana tempat kesukaannya.
Ceklek!
Liora ketakutan buru-buru menatap buku kembali. Mungkin itu Ayah datang memeriksa nya, bahaya jika dia keliatan beristirahat sebentar tadi bisa-bisa langsung kena amuk.
Liora kaget disaat kedua pundaknya disentuh bahkan terasa rematan kecil disana. Tidak, tidak mungkin ayahnya akan melakukan hal gila begini, Liora berbalik menatap wajah seseorang seperti tidak asing tengah keliatan antara sadar dan tidak sadar.
Bau alkohol begitu menyeruak masuk dalam penciumannya, astaga pemuda ini seperti habis mabuk. Lalu kenapa bisa dia masuk ke kamarnya? Bisa bahaya, kalau ada terjadi sesuatu nanti karena pemuda ini tidak dapat sadar sepenuhnya.
"Kak, kamu sedang apa! Lepas ini tidak benar,"
Liora terkejut tangan pemuda itu berkeliaran ke seluruh tubuhnya memegang sana sini bahkan pada bagian tertentu.
"Kamu sepertinya salah kamar, lepaskan aku kak. Kalau ketahuan kita bisa kena marah!"
Pemuda memiliki hubungan sahabat pada semua saudaranya tidak mendengar ucapan Liora. Malah semakin menghimpit jarak antara keduanya, sampai akhirnya mentok ke tembok.
"Aku menginginkanmu, sayang." dalam sepenglihatannya adalah kekasih yang telah lama menjalin hubungan dengannya. Bukan Liora, gairah akan nafsu tidak dapat Lingga sosok pemuda terus menerus menyentuh tubuh Liora tak terhenti.
"Berhenti kak ... Jangan aku mohon!" tangis Liora pecah disaat tangan nakal itu berusaha melepas seluruh pakaiannya satu persatu.
"Aku tidak bisa menahannya, kamu cantik sekali malam ini. Mari kita lakukan dengan penuh nikmat,"
Liora memberontak meraung memohon kepada Lingga tidak dihiraukan. Semakin lama semakin liar Lingga menyentuh tubuhnya, pakaian yang ia kenakan terlepas sepenuhnya.
Tangis bagaikan sebuah lagu bagi telinga Lingga. "Stttt. Tubuh mu nikmati sekali," ada setetes darah keluar disela-sela paha Liora disaat kepemilikan Lingga melesak masuk.
"Kamu brengsek kak ...." tidak dapat terduga jika tubuhnya akan dilecehkan oleh teman kakaknya sendiri. Tenaga untuk melawan seakan habis, Liora menangis lirih mengingat tubuhnya sudah kotor.
"Arghhh—brengsek kamu kak! Hiks! Jahat!" Liora makin menangis ketika Lingga tanpa memikirkan perasaan nya mengeluarkan cairan itu didalam.
Ia takut, takut jika akan hamil dan Lingga tidak cukup sampai sekali melakukannya.
Ada sedikit kekerasan dilakukan pemuda itu ketika melihat Liora memberontak, pipi ditampar dan dicengkeram kencang sampai terluka.
"Cukup nikmati—Ahhh kamu nikmat sekali sayang ..."
Hampir tiga jam mereka melakukan hal gila itu. Seluruh tenaga Liora habis dia mendorong keras Lingga tengah tertidur kelelahan melakukannya, tangis lirih penuh kepedihan ia rasakan.
"Jahat, dunia tidak adil." setelah berusaha mengeluarkan Lingga dari kamar dengan sisa tenaga Liora terduduk di pojok kamar.
Kembali menangis, mengingat bagaimana secara paksa Lingga memperkosa bahkan melakukan kekerasan padanya.
Tanpa di ketahui pula ada satu orang melihat kejadian dimana keduanya tengah melakukan itu. Memfoto juga memvideokan nya, dia menyeringai licik akan menyimpan rahasia ini dan mengungkapkan pada saat tepat nanti.
"Aku ingin mati. Kenapa tidak adil! Apa keadilan mu Tuhan!"
Liora meragukan bahwa keadilan Tuhan benar-benar ada, semua doa yang slalu ia ucapkan setiap hari seperti tidak ada artinya. Ia lelah ketika harus memohon kembali, memohon penuh kelirihan meminta sebuah keadilan pada hidup nya.
Namun hanya sia, dia tidak menemukan jalan keluar semua buntu dan gelap tidak ada penerang disisi manapun.
§§§§
"Mau apa kamu pulang kerumah? Sudah puas menjadi jalang di luar sana. Pantas saja kamu bisa hamil, ternyata menjadi jalang murahan tahu hanya melakukan hubungan seksual saja!" sembur Gevano menunjukan muka datar tak minat menatap wajah seakan tak bersalah milik Liora.
"Dasar bajingan kecil. Lo ngga tahu teman lo si Lingga yang udah lecehin gua! Gua dipaksa melakukanya. Lo ngga tahu apapun!" Eilen sangat kesal semalam entah bagaimana ceritanya dia mendapatkan mimpi tentang kejadian Liora rasakan.
"Mulut sialan ini haruskah dibuat bungkam selamanya? Mau di robek sampai mana?" tanpa memikirkan apa yang Gevano rasakan reaksi ketakutan mendengar ucapan cukup mengerikan.
"Ngga cuma kalian, gua bakal balas perlakuan si lelaki brengsek itu yang udah dengan lancang menyentuh tubuh gua. Lihat aja!"
"Oh ya, jangan lupa tanggung jawab lo udah hamilin tiga cewek, mereka butuh perhatian lo sebagai bapaknya. Gevano lelaki cabul—upss ucapan gua terlalu fakta ya sampe kaget gitu?" Eilen suka sekali melihat reaksi terkejut Gevano.
Sudah dia bilang mencari informasi tentang bagaimana mereka aslinya sangat lah mudah. Jangan lupa Eilen punya rekan dimana pun, bahkan lebih banyak dari semua orang duga.
Mata-mata nya tidak hanya satu ada banyak sekali.
"Eh iya Gavin cowok yang lo suka udah sentuh gua duluan. Brengsek banget dia! Gua ngga nyangka betapa brengseknya si sialan itu!"
Gavin Daffa Pradipta, anak kedua dari Aldian dan Hanin menyukai sesama jenis Eilen tahu fakta tidak diketahui banyak orang.
Dan cowok yang disukai pemuda itu adalah Alaric Lingga Maheswara cowok yang sama menyentuh nya dengan paksa pada malam itu.
"Jangan khawatir gua masih banyak pegang kartu AS kalian, jadi ada banyak gua tahu rahasia kalian. Kita akan bongkar kalau sudah saatnya,"
Gavin dan Gevano wajah mereka pucat pasi mendengar rahasia telah mereka simpan dalam-dalam kini terkuak, Liora? Siapa sebenarnya anak ini mengapa bisa mengetahui sebuah fakta telah lama mereka sembunyikan.
12-12-2024
Plis 😭 mohon maaf ya gua kasih part yang agak gila, biar jelas dan cuma pelengkap aja.
Lo pikir gua ngga merinding pas nulisnya, astaghfirullah sampe istighfar berkali-kali gua.
TBC.
![](https://img.wattpad.com/cover/378455652-288-k454377.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
We (not) the same person
Fantasía"Aku tahu balas dendam itu tidak baik, tapi bisakah kau balaskan dendam ku pada mereka?" "Aku akan membalaskan dendammu pada mereka!?" Felizia Eilen Sapphira wanita berusia 25 tahun memiliki kehidupan kelam penuh dengan kegelapan, tidak percaya ha...