6.Sadar

87 11 1
                                    

JLEBB...

"VISHAAAAAAAA"Nakula
"PUTRI VISHAKA"para pandawa juga karna
"VISHAKAAA"Dursasana

Belatih itu berhasil menancap di tubuh Vishaka saat itu juga Vishaka langsung lemas dan tidak sadarkan diri.Duryudana melihat kejadian itu langsung teridiam dan melihat darah bercucuran ditubuh adiknya.

"Semoga kau bisa hidup bahagia tanpaku Nakula,aku mencintaimu."Vishaka

****
Dengan kondisi tubuh Vishaka yang sudah sekarat mereka segera membawa Vishaka kembali keistana.Sesampainya di Istana Vishaka langsung ditangani oleh beberapa tabib,Sementara anggota keluarga lainya menunggu di luar kamar Vishaka dengan penuh kekhawatiran.

"Duryudana hikss apa yang sudah terjadi kepada putriku?Mengapa kondisinya seperti itu hikss?".Tanya Gandari kepada anaknya dengan air mata yang terus mengalir dipipinya.

Duryudana yang masih syok dengan apa yang ia lihat didepan matanya hanya diam menatap ibunta dengan tatapan sendu,sesekali dia meneteskan air matanya bila melihat kejadian itu.

Begitu juga dengan Nakula yang terduduk didepan pintu kamar Vishaka dengan bercucuran air mata.Ditangan dan pakaianya penuh dengan darah milik Vishaka,kondisinya begitu kacau sehingga kunti merasa sangat iba kepada putranya itu.Yudistira berusaha membujuk nya agar ia membersihkan diri dan mengganti pakainya,tapi ia menolak sebelum Vishaka selesai diobati.

Setelah menunggu waktu yang cukup lama akhirnya tabib keluar dari kamar Vishaka.

"Tabib bagaimana kondisi Visha?apakah dia sudah sadar?".Tanya Nakula

"Pangeran kondisi Tuan putri masih dalam keadaan kritis karena luka yang ada ditubuhnya yang begitu banyak benturan dikepala dan beberapa anggota badan lainya apalagi tusukan belatih yang sangat dalam membuat ia kehilangan banyak darah."Jawab tabib dengan wajah sedih.

Semua orang yang ada disana terkejut dengan kabar yang diberikan oleh tabib tersebut.Gandari yang mendengar kabar itu langsung pingsan.

"Putriku...".setelah itu gandari langsung pingsan.

"IBUU"segera Duryudana menggendong ibunya kekamar.

Nakula langsung terduduk lemas dan kembali menangis,Kunti pun menghampiri dan langsung memeluk Nakula.

Nakula langsung terduduk lemas dan kembali menangis,Kunti pun menghampiri dan langsung memeluk Nakula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lalu kapan Vishaka akan sadar tabib?".Tanya dursala dengan wajah sedih.

"Aku tidak tau Tuan putri,kondisinya benar² sangat lemah saat ini mungkin dia akan sadar dalam 2-3 hari."balas tabib itu.

"Kalian harus menjaganya dengan baik,dan kalian harus sering² mengajaknya bicara.Walaupun ia tidak merespon tapi itulah cara agar dia cepat sadar."sambung tabib itu.

"Baik tabib terimakasih atas bantuan mu,kami akan menjaganya dengan baik."Ucap Destarastra yang juga berada di sana.

Setelah tabib pergi mereka segera memasuki kamar Vishaka,dan benar saja kondisinya sangat memprihatinkan.Begitu banyak luka gores dan lebam disekujur tubuhnya.Nakula duduk di sebelah Vishaka yang saat ini terbaring tak berdaya,sembari memegang tangan Vishaka ia menangis.

𝕂𝕒𝕞𝕦 𝕒𝕕𝕒𝕝𝕒𝕙 𝕋𝕒𝕜𝕕𝕚𝕣𝕜𝕦[𝖆𝖆𝖕 𝖒𝖊𝖗𝖊𝖊 𝖓𝖎𝖞𝖆𝖙𝖎 𝖍𝖆𝖎𝖓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang