11.Swayamwara

122 16 3
                                    

"Siapa sebenarnya resi itu,mengapa aku seperti mengenalnya.Bahkan matanya sangat mirip dengan Nakula."Ucap Vishaka berbicara sendiri.

"Aku berdoa semoga kau selalu bahagia Vihsa,kau harus menghilangkan kesedihanmu itu.Semoga kau cepat berdamai dengan keadaan,Aku mencintaimu."Batin Nakula sambil menatap kepergian Istrinya.

******
Di kerajaan Pancala para pangeran dan juga Raja dari berbagai daerah kini tengah menghadiri acara Swayamwara untuk Putri Drupadi.Tantangan dalam acara Swayamwra nya cukup unik karna hanya pemanah hebat lah yang bisa memenangknya,Pemanah harus menembakan anak panahnya ke mata ikan yang berada di atas langit dengan pantulan air dibawahnya.

Swayamwara pun dimulai,Saat Drupadi memasuki tempat itu semua orang sangat kagum akan kecantikan yang dimilikinya termasuk Duryudana dan Karna.

Disisi lain para Pandawa sedang dalan perjalanan kekampilya untuk mendapatkan
bantuan seseorang.Mereka berbincang tentang Drupadi,Arjuna langsung teringat pertemuanya dengan Putri Drupadi 2 hari yang lalu saat berada di kuil.Wajah tuan putri mampu membuat Arjuna langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.

Wajah tuan putri mampu membuat Arjuna langsung jatuh cinta pada pandangan pertama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi:Saat Arjuna dan Drupadi pertama kali bertemu)

Ditengah perjalanan Para Pandawa bertemu dengan seorang kakek tua yang cacat,ia berharap bisa pergi ke kampilia dan mendapatkan koin emas.Kakek itu meminta tolong kepada Pandawa untuk membawanya kesana.Setelah berfikir panjang akhirnya mereka pergi menghantarkan kakek itu ke Kampilia dengan cara Digendong oleh Bima.

Acara Swayamwara terus berjalan sampai saat ini belum ada yang bisa mengenai sasaran,Giliran perwakilan Hastinapura yaitu Duryudana dan akan diwakilkan oleh Karna dalam hal memanah.Drupadi sangat khawatir dan menanyakan dimana keberadaan Arjuna sekarang.Saat karna hendak meraih busur tersebut Destadryumna menghentikanya.

"Berhenti Raja Angga!"Ucap Destadryumna yang membuat karna mengentikn kegiatanya.

"Untuk dapat menikahi adiku sesorang harus menunjukan kemampuannya melalui hal ini,dan itu tidak boleh di wakilkan."Sambungnya.

"Tapi ini bukanlah persaingan yang adil,kemampuan seseorang bukan hanya dilihat dari caranya memanah saja.Bahkan temanku Duryudana juga adalah kesatria yang hebat,jika dalam hal bertarung seluruh pangeran yang ada disini akan lalah dengan kehebatanya.Jika ini kompetisi pertarungan maka dia akan jauh lebih hebat dariku."Balas Karna.

"Tetapi untuk bisa menikahi adiku,untuk menjadi pemanah yang hebat adalah keputusan kami."Ucap Destadryumna

"Tetap saja,atas nama Pangeran Mahkota Duryudana aku memiliki hak untuk ikut serta dalam kompetisi ini."Ucap karna.

"Itu mungkin sebuah tradisi di Hastinapura Raja Angga,tapi tidak si pancala.Kembali lah ke bangkumu sekarang."Sentak Raja Drupada.

Mendengar itu karna langsung pergi untuk kembali ke bangkunya,namun Duryudana dengan cepat menghampirinya.

𝕂𝕒𝕞𝕦 𝕒𝕕𝕒𝕝𝕒𝕙 𝕋𝕒𝕜𝕕𝕚𝕣𝕜𝕦[𝖆𝖆𝖕 𝖒𝖊𝖗𝖊𝖊 𝖓𝖎𝖞𝖆𝖙𝖎 𝖍𝖆𝖎𝖓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang