10.Kerinduan

69 8 0
                                    

"Hidupku sudah hancur kak hikss,Semua orang yang ku sayangi sudah pergi.Pertama Orang tua kandungku hikss,lalu kemudian Suamiku.Bahkan kami belum banyak menghabiskan waktu bersama hikss."Ucap Vishaka Histeris Duryudana pun segera memeluk adiknya itu.

"Tenang Vihsa.. hentikan aku tidak sanggup melihatmu seperti ini."Ucap Duryudana sambil memeluk Vishaka.

"Kau lah yang telah membuatku seperti ini kak,kau telah jahat padaku hikss"Ucaoa Vihska sambil memukul Duryudana.

"Maafkan aku Vishaka,Pukul aku sepuas yang kau mau tapi tolong hentikan tangisanmu."Ucap duryudana yang masih setia memeluk Vishaka.Karna kelelahan Vishaka pingsan dipelukan Duryudana,kemudian Duryudana segera membawa nya kekamar Vishaka.

"Aku harap setelah ini kau tidak membenciku Vishaka.."Batin Duryudana menatap adiknya yang terbaring di kasur.

******
Beberapa bulan telah berlalu,Sejak kejadian itu kini Vihsaka menjadi lebih banyak mengurung diri didalam kamarnya,kecerian di dalam dirinya kini menghilang.Gandari sangat khawatir dengan keadaan Putrinya itu,berulang kali dia mencoba menghibur Vihsaka namun dia tetap saja merenung.Dia juga menolah berpakaian seperti perempuan yang telah ditinggal suaminya,ia yakin bahwa suatu hari nanti suaminya akan kembali kepadanya.

Destarastra mengusir Sangkuni dari istana,karna telah dengan sengaja mencelakai Pandawa dan Kunti.Duryudana dan Dursasana merasa bersalah terhadap Vishaka,kini adiknya itu tidak mau bertemu dengan mereka lagi.

Disuatu tempat disebuah gubuk di dalam hutan,terdapat 5 orang pria dan 1 wanita.Mereka adalah orang² yang telah dikabarkan meninggal dalam kebakaran di Warnabrata.Benar mereka adalah Pandawa dan Ibu Ratu Kunti,mereka memilih untuk hidup di hutan dan meninggalkan tahta dan hidup dalam ketenangan.

Dan dalam waktu berbulan bulan itu juga pangeran Bima telah menikah dengan Adik Raksasa Hidimba yaitu Hidimbi dan dikaruniai seorang putra bernama Gatot kaca.Sore hari yang cerah kini Nakula menghabiskan waktunya dengan duduk di bebatuan dekat gubuk itu sambil memikirkan keadaan istrinya yang berada jauh darinya.

"Visha.. apa kabarmu saat ini?maafkan aku,aku tidak bisa menepati janjiku untuk pulang dengan cepat."Ucap Nakula dan tanpa sadar meneteskan air mata.

Kunti yang melihat anaknya selalu termenung setiap malam karna memikirkan istrinya itu pun merasa iba.Kunti sudah menyuruh Nakula untuk meninggalkan pengasinganya dan hidup bersama Vishaka di Istana,namun Nakula ingin selalu setia menemani saudara dan ibunya.Nakula tau bahwa di Istana Vihsaka bisa hidup tenang dan banyak yang menjaganya.

"Nak,Apa kau sedang memikirkan Istrimu lagi?"Ucap Kunti tiba² datang dan duduk di sebelah Nakula.

"Ibu....Sebenarnya aku sangat merindukan Vishaka bagaimana pun aku telah meninggalkanya dengan waktu cukup lama.Aku hanya ingin tau kabarnya ibu."Ucap Nakula tersenyum namun hatinya selalu merasakan kesedihan.

"Ucap Nakula tersenyum namun hatinya selalu merasakan kesedihan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝕂𝕒𝕞𝕦 𝕒𝕕𝕒𝕝𝕒𝕙 𝕋𝕒𝕜𝕕𝕚𝕣𝕜𝕦[𝖆𝖆𝖕 𝖒𝖊𝖗𝖊𝖊 𝖓𝖎𝖞𝖆𝖙𝖎 𝖍𝖆𝖎𝖓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang