13.Indraprastra

60 11 1
                                    

Saat mereka ingin pergi melewati gerbang istana kini seluruh rakyat sedang berkumpul untuk ikut dengan para Pandawa ke Indraprasta,karena mengetahui bahwa Duryudana lah yang akan menjadi raja di Hastinapura. Namun Destarastra hanya memperbolehkan setengah rakyat untuk ikut dengan mereka ke indraprastra.

Setelah melewati perjalanan jauh kini mereka telah sampai di wilayah yang diberikan oleh Destrarastra.Drupadi dan Vishaka yang berada dalam tandu yang sama kini berjalan mendekati para suaminya.

Tanpa mereka sadari Sangkuni telah merencanakan sesuatu kepada para Pandawa dengan bantuan Raja Taksaka dan Dewa Indra.

"Kak yudistira,benarkah ini tempatnya?"Tanya Vishaka.

"Iya Vishaka ini adalah wilayah yang diberikan Paman Destarastra kepada kita untuk mendirikan Kerajaan sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya Vishaka ini adalah wilayah yang diberikan Paman Destarastra kepada kita untuk mendirikan Kerajaan sendiri."Jawab Yudistira.

"Tapi Tuanku disini tidak ada apa² selain tanah kosong."Drupadi

"Mau bagaimana lagi Pancali,hanya inilah yang bisa kita lakukan agar Kak Yudistira menjadi Raja."Jawab Arjuna.

"Ya sudah Drupadi ayo kita mulai doa permohonan izin kepada tanah ini."Yudistira.

Saat doa dilakukan tubuh Vishaka mendadak sempoyongan,dengan cepat Nakula memapah Vishaka dengan wajah khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat doa dilakukan tubuh Vishaka mendadak sempoyongan,dengan cepat Nakula memapah Vishaka dengan wajah khawatir.

"Ada apa Visha?apa kau sakit?"Tanya Nakula

"Tidak Tuanku,mungkin aku hanya kelelahan."jawab Vishaka

"Ini bukan saat yang tepat untuk memberitahumu,tunggu saat kau dan saudara²mu itu mencapai tujuan kalian"Batin Vishaka

Saat doa sedang dimulai tiba2 petir bergemuruh disertai oleh angin.

"Kak entah kenapa perasaanku tidak enak sejak kita datang kesini."Ucap Sadewa

Pandawa dan lainya hanya terdiam mendengar ucapan nakula,bagaimanapun perasaan Sadewa tidak pernah salah.

Dan tiba² saja ribuan ular terbang dihadapan mereka dan menyerah semua orang.Dengan cepat Nakula melindungi Vishaka dengan pedangnya.Bima yang melihat seekor ular mendekat kearah Drupadi dengan cepat menangkap dan membunuhya.

𝕂𝕒𝕞𝕦 𝕒𝕕𝕒𝕝𝕒𝕙 𝕋𝕒𝕜𝕕𝕚𝕣𝕜𝕦[𝖆𝖆𝖕 𝖒𝖊𝖗𝖊𝖊 𝖓𝖎𝖞𝖆𝖙𝖎 𝖍𝖆𝖎𝖓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang