~start~ Sabtu 02 November 2024
Di suatu sekolah menengah pertama negeri di kota Jakarta, ada siswi yang berparas cantik dan juga mempesona bernama Winera Floren Alexander. Bukan hanya cantik, namun Winera juga merupakan siswi yang berprestasi, dan jangan lupa dia juga mempunyai proporsi badan yang di idam idamkan para perempuan.
"Hai ansa, aku mau bilang sesuatu sama kamu." Winera memberanikan dirinya untuk menatap mata tajam pria itu walaupun sambil merasa ketakutan.
Oh ya kenalin nama dia Ansa Gry Kalandra. Laki laki menawan yang memiliki mata tajam nan dingin, alis tebal, bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, dan bibir yang tebal berwarna pink.
Saat Winera pertama kali melihatnya, dia langsung menyadari bahwa dia menyukainya.
Winera pikir itu hanyalah sebuah perasaan yang tidak akan bertahan lama karena mengingat bahwa waktu itu dia hanyalah anak remaja yang berusia 15 tahun, yang baru merasakan rasa suka pada seseorang pertama kalinya dalam hidupnya bisa dibilang juga dengan sebutan cinta monyet.
"Hmm, bicaralah." Laki laki itupun menatap intens mata bulat milik perempuan yang kini berada di depannya sambil sedikit menundukkan kepalanya.
"Maaf kalau aku lancang, tapi aku ingin mengatakan sesuatu, kalau aku suka sama kamu." Setelah Winera menyatakan perasaannya, dia hanya berharap semoga perasaan suka nya diterima oleh laki laki itu. Sangat memalukan bukan kalau misalkan pernyataan sukanya itu ditolak?.
"Apa kau yakin atas perasaan mu itu Winera Floren Alexander?." Dengan yakin Winera pun menganggukan kepalanya, tanda bahwa dia sangat yakin atas perasaan nya itu kepada laki laki itu.
"Baiklah, jangan pernah menyesali apapun yang akan terjadi kedepannya Winera sayang." Ansa pun menampilkan senyuman, yang menurut Winera itu adalah senyuman yang sedikit menakutkan.
"Kenapa aku harus menyesal ansa?." Dengan penuh keheranan Winera pun bertanya.
"Karena jika seseorang itu sudah masuk di kehidupan ku, maka aku tidak akan pernah melepaskan nya Winera sayang." Entah mengapa setelah laki laki itu mengatakan hal seperti itu, dirinya langsung merasakan perasaan yang tidak enak.
"Maksud kamu apa ansa?." Ansa pun berjalan maju, maju dan terus maju, sedangkan dengan jantung yang berdetak kencang Winera perlahan berjalan mundur hingga menabrak tembok yang ada di belakangnya.
Tubuh Winera dihimpit oleh kedua tangan laki laki yang ada dihadapannya ini, dan jangan lupakan tubuh mereka yang saling berdempetan karena ulah laki laki tersebut.
"Karena yang menjadi milikku, selamanya akan menjadi milikku, You are mine Winera Floren Alexander."
'Teng Teng Teng.. jam pelajaran ketiga akan dimulai dalam 5 menit lagi'
"Ah bel nya udah bunyi Ansa, aku ke kelas dulu." Fyuhh untung saja bel masuk bunyi disaat yang tepat, batin Winera.
Dengan buru buru Winera pergi meninggalkan laki laki itu dengan penuh ketakutan dan keringat dingin.
"I want it, I got it." Ucap laki laki bermata tajam bak elang itu sambil menyeringai.
"Kamu membuatku semakin candu sayang, jangan pernah berharap bisa pergi dariku."
__________________________________~Rumah keluarga Alexander~
Setibanya dirumah, Winera pun dengan segera membersihkan badannya yang lengket akibat keringat karena sekolah.
Setelah mandi, Winera pun berbaring di tempat tidurnya sambil membuka hp melihat pesan chat yang masuk dari teman temannya.
Saat membuka chat dari teman temannya, tiba tiba Winera mendapatkan notifikasi chat masuk dari nomor yang tidak ia kenal.
'Hai sayang, ini aku, pemilik mu.' isi dari chat masuk itu.
Dengan jantung yang berdebar debar dan rasa kebingungan, Winera tau kalau itu adalah pasti nomor milik Ansa, milik laki laki yang dia sukai itu. Tapi dia bertanya tanya dapat dari mana dia mendapatkan nomornya.
'Jangan berekspresi seperti itu sayang, aku bisa mendapatkan apapun yang aku mau dengan cara apapun, jadi kamu tidak usah bingung seperti itu'
Ingatan Winera pun langsung teringat dengan kejadian tadi siang di sekolah, menakutkan, bahkan setelah kejadian itu Winera jadi berfikir apakah dia sudah melakukan kesalahan karena mengungkapkan perasaannya pada laki laki itu?.
Dengan tangan yang gemetar, Winera memberanikan dirinya untuk membuka pesan chat itu.
'Jangan gemetar seperti itu sayang, aku jadi lebih suka saat melihat mu merasa ketakutan, sangat menggemaskan'
Seketika Winera langsung melepaskan hp nya dan menutup mulutnya, dia langsung melihat sekelilingnya dengan penuh kebingungan dan ketakutan.
'Tunggu aku besok sayang, jangan pernah berfikir untuk bisa lolos dariku'
Setelah membaca pesan chat itu, Winera tidak mengambil pusing, dia pun segera menaruh hp nya dan menarik selimut untuk segera tidur, dan mengabaikan pesan itu.
Karena semakin dia memikirkan tentang laki laki itu, kepala Winera rasanya ingin langsung pecah karena saking pusing nya.
Sementara itu, di suatu tempat yang berbeda, seorang anak laki laki sedang melihat layar laptopnya dengan pemandangan seorang perempuan yang sedang tertidur.
"You're so cute baby." Ucapnya kepada perempuan yang ada di dalam layar laptopnya itu dengan tersenyum menyeringai.
"Oh shit! I'm obsessed with you."
Saat sedang asyiknya melihat aktivitas gadisnya itu, tiba tiba pintu di buka dari luar, dan yang membuka pintu itu adalah Marven Lingga Kalandra, Ayah dari Ansa Gry Kalandra.
"Apa kau sudah mendapatkan perempuan yang kamu inginkan itu son?" Sambil memegang gelas berisi wine, laki laki itu bertanya kepada putranya.
"Apa yang tidak bisa aku dapatkan dad? Bukankah semua yang aku inginkan selalu aku dapatkan?." Sambil tersenyum menyeringai dia menjawab pertanyaan dari ayahnya itu.
"Bagus, itu baru namanya anakku, apa setelah kau mendapatkan nya kau akan melepaskan nya?."
"Never! Dan sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskan nya dan jika itu adalah keinginan nya sendiri, tidak akan aku lepaskan." Marven hanya tersenyum, dia tau seperti apa watak dari putranya itu.
"Kau sangat licik son, kau selama ini berpura pura bahwa kau biasa saja terhadap nya, tapi dibelakang nya kau sangat tergila gila padanya." Ucap Marven sambil terkekeh.
"Setelah pertemuan waktu itu, aku jadi ingin selalu memilikinya, mengurung nya, dan tidak pernah ku biarkan dia pergi dariku. Aku tidak ingin dia tau kalau aku sangat tergila gila padanya, biarkan dia sendiri yang datang menemui pemiliknya."
Marven pun hanya bisa tersenyum dan menganggukan kepalanya setelah mendengarkan ucapan dari putra tunggalnya itu.
"Baiklah lanjutkan, lakukan apapun yang kau inginkan." Setelah mengatakan itu Marven menutup pintu kamar putranya dan kembali ke kamarnya sendiri.
Setelah ayahnya keluar dari kamarnya, Ansa pun kembali melanjutkan aktivitasnya tadi, yaitu melihat gadisnya yang ia pantau itu.
Jangan pernah bertanya bagaimana dia bisa tau aktivitas wanitanya itu, karena dia bisa melakukan apapun yang dia mau, dan memasang cctv di rumah gadisnya itu adalah sebuah hal kecil yang dapat ia lakukan dengan mudah.
"Aku sudah tidak sabar sayang untuk menanti waktu itu tiba, bersiaplah."
KAMU SEDANG MEMBACA
His Obsession
Action[SEBELUM MEMBACA HARAP FOLLOW AUTHOR DAN KLIK VOTE] apa yang kalian rasakan saat merasakan rasa suka maupun cinta pada saat pertama kalinya? pasti rasanya sangat menyenangkan bukan? sama seperti kalian, awalnya aku juga merasa bahagia, apalagi jika...