"8"

410 18 0
                                    

Saat Winera membuka matanya, ia melihat sekeliling dan saat matanya melihat jam, ia mendapati bahwa sekarang sudah pukul 16:20 ternyata lama sekali ia tertidur mungkin karena obat yang ia minum, dan ia baru menyadari bahwa dirinya tak mendapati keberadaan Ansa.

"Tumben Ansa ga ada disini?." Winera berucap dengan suara yang pelan.

"Yaudah deh aku ke kamar mandi dulu, udah ga tahan." Winera segera berjalan menuju kamar mandi yang ada di ruangan itu, dan ia langsung menuntaskan hajatnya yaitu buang air kecil tidak lupa pula untuk cuci muka dan gosok gigi.

Setelah ia selesai dengan urusannya di kamar mandi, ia kembali berjalan ke brankar miliknya.

"Ngebosenin banget sih disini terus, hp ga ada, apa aku keluar aja ya? Tapi pasti diluar ada penjaga nya." Ucap Winera dengan putus asa.

Ditengah keputus-asaan itu Winera tiba tiba mendapatkan id yang menurutnya itu sangat brilian.

Winera berjalan mendekati pintu ruangan nya, saat ia membukanya benar saja ada tiga orang yang berdiri tegak didepan ruangan tempat nya dirawat.

"Husstt paman." Winera memanggil para penjaga itu dengan berbisik.

Mendengar nyonya muda nya itu menghasil mereka, mereka dengan kompak menundukkan kepalanya. Winera yang melihat itu syok dengan ekspresi mata yang membulat sempurna.

"Ada apa nyonya? Apakah nyonya membutuhkan bantuan kami?." Jawab salah satu dari mereka.

"Eum aku mau makan sesuatu paman, apa paman bisa membelikan nya untukku?." Ucap Winera dengan suara pelan dan dengan ekspresi yang menyedihkan.

"Nyonya ingin makan apa? Apa yang harus kamu belikan untukmu nyonya." Jawab salah satu dari penjaga itu.

"Eum aku mau makan kentang goreng, pizza, seblak, sama ayam goreng." Ucap Winera dengan asal yang terpenting ketiga orang itu percaya kalau ia ingin makan semua itu.

"Baiklah nyonya, akan saya belikan, dan mereka berdua akan tetap berada disini untuk menjaga nyonya." Ucap penjaga itu.

Winera yang mendengar itu pun langsung membelakan matanya, dan ia langsung memikirkan rencana kedua untuk mengusir para penjaga itu.

"Kalian pergi aja gapapa, biar makanannya cepet sampe, kalau yang beli nya cuma satu orang nanti kan pasti lama dateng nya." Ucap Winera menjalankan rencana b nya.

"Baik nyonya." Benar juga apa yang dikatakan oleh nyonya nya itu, dan merekapun mengiyakan ucapan Winera.

"Kami izin pergi dulu nyonya." Setelah menundukkan kepalanya dan mendapati anggukan dari nyonya mereka, mereka pun pergi secara bersamaan.

"Yess akhirnya aku bisa keluar." Sorak Winera dengan senang, dan setelah ia tak melihat keberadaan penjaga nya itu Winera pergi menuju roftop rumah sakit sambil menenteng kantung infus yang masih terpasang di tangannya.

Saat tiba di roftop Winera melihat sekelilingnya dan ternyata di tempat itu ramai oleh orang orang yang sedang bersantai sambil melihat sunset.

Winera yang memang tidak peduli dengan keramaian itu pun duduk disalah satu kursi dan menikmati pemandangan dari atas gedung rumah sakit itu.

Sedangkan disisi lain, Ansa yang baru datang dan tak mendapati keberadaan gadisnya itu, emosinya langsung memuncak.

"WINERA!!." Ansa pun berteriak memanggil nama Winera.

"Mana Winera." Para bodyguard yang baru sampai setelah membeli makanan pun langsung menundukan kepalanya.

"Maaf tuan, kamu tadi disuruh nyonya untuk membelikan makanan karena ia bilang kalau ia lapar dan ingin makan." Jawab salah satu bodyguard sambil menunduk.

"Sialan!! Kenapa kalian bodoh sekali dan menuruti perkataan gadis nakal itu!!." Gertak lelaki itu karena terlalu kesal.

"Maaf tuan." Jawab para bodyguard.

Ansa pun baru teringat bahwa ia telah memasang kan GPS di kalung yang dipakai gadisnya itu, dan ia melihat GPS itu lewat hp nya.

"Gadis yang nakal harus mendapatkan hukuman bukan?." Setelah Ansa sudah menemukan keberadaan gadisnya itu, ia tersenyum smirk dan berjalan menyusul ke tempat Winera berada.

Ansa yang melihat keberadaan Winera pun berjalan mendekatinya dan berdiri dibelakang gadis itu.

"Mau kabur dariku sayang?." Ucap lelaki itu tepat disamping telinganya dan mengejutkan Winera.

Winera yang mendengar suara itupun langsung bergidik merinding dan seketika jantungnya berdetak kencang.

"Maaf Ansa, aku.. aku ga bermaksud untuk kabur, aku cuma mau mencari udara segar aja." Winera menjelaskan kepada lelaki itu maksud dari dirinya yang pergi dari ruangan tempatnya dirawat.

"Gadis yang nakal itu harus di hukum bukan begitu sayang?." Ucapnya sambil tersenyum smirk.

Winera yang mendengar kalimat itu pun pikiran nya langsung kemana mana dan tidak bisa berfikir jernih lagi.

Dengan tiba tiba Ansa menggendong tubuh kecil Winera ala bridal style, dan Winera yang mendapatkan perlakuan mendadak dari lelaki itu pun hanya bisa terdiam tidak berani melawan.

Saat sampai di tempat ruang inap nya, Ansa meletakkan tubuh Winera diatas brankar yang ditempati gadis itu.

Dengan perlahan lahan Ansa memajukan badannya kearah gadisnya, Winera yang melihat itu beringsut mundur.

"Kamu mau apa Ansa?." Tanya gadis itu dengan perasaan yang was was.

"Bukannya kamu tadi pergi tanpa sepengetahuan aku bukan? Dan udah aku bilang kalau kamu ga boleh pergi kemanapun tanpa aku." Ucap lelaki itu dengan menghimpit tubuh gadis itu dan menatap tajam Winera.

"Maaf, tapi aku..." Belum sempat Winera menyelesaikan ucapannya, tiba tiba saja lelaki itu mencium bibirnya dengan tergesa-gesa dan penuh nafsu.

"Emhh." Winera yang mendapatkan dirinya yang dicium secara tiba tiba pun membelakan matanya dan berusaha melepaskan dirinya dari rengkuhan lelaki itu.

Namun usahanya itu sia sia Ansa malah semakin menjadi jadi mencium gadis itu selama beberapa menit hingga tubuh Winera sendiri pun sudah lemas karena tidak bisa bernafas.

Ansa yang melihat keadaan Winera yang sudah lemas pun baru melepaskan ciumannya dan tersenyum smirk karena merasa bahagia.

"Kamu jahat Ansa!! Kamu ambil first kiss aku yang aku jaga buat suami aku!!." Ucap Winera dengan mata yang berair menahan tangis, karena lelaki itu sudah berani mengambil first kiss nya.

"Suami kamu itu aku sayang, ga ada laki laki yang akan menjadi suami kamu selain aku." Ansa menjawab perkataan gadis nya itu dengan santainya.

"Itu hukumannya karena kamu udah berani pergi tanpa minta izin ke aku, dan kalau kamu berani mengulangi kesalahan kamu lagi, maka jangan salahkan aku jika aku menghukum mu lebih parah dari hukuman mu yang tadi." Tegas Ansa memperingati gadisnya yang nakal itu.

"Tapi aku ga kabur kan Ansa?! Buktinya aku masih disini, dan ga pergi jauh kemanapun!." Winera yang marah pun refleks membentak lelaki itu, dan ia berucap dengan suara yang bergetar karena menahan amarah.

"Aku tidak menerima bantahan apapun lagi sayang, jangan membuatku marah dan menghukum mu lagi." Ucap Ansa mempertegas ucapannya.

"Sekarang mau makan atau tidur?." Ansa baru teringat dengan makanan yang gadis itu inginkan, dan ia yakin bahwa gadisnya itu belum makan apapun.

"Mana makanan nya?." Walaupun ia sedang marah, tapi ia tidak bisa menolak jika tentang makanan.

Lalu dengan cepat Ansa membuka semua bungkus makanan itu dan menyiapkan nya di piring agar lebih mudah di nikmati oleh Winera.
  

                    ~ Jumat 08-November-2024 ~





His ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang