Pagi harinya setelah Winera selesai siap siap dan berjalan turun kebawah untuk sarapan bersama keluarga nya, dia di kejutkan dengan kehadiran seorang laki laki yang sangat dia kenali, dia adalah Ansa Gry Kalandra.
Di meja makan sana Ansa sudah menatapnya dengan tatapan tajam dan tersenyum menyeringai. Dengan penuh ketakutan dan keheranan Winera berjalan mendekati laki laki itu yang sudah berkumpul bersama keluarganya.
"Sayang, kok kamu ga bilang ke bunda kalau kamu pacaran sama Ansa sayang?." Winera terkejut akan hal itu, kenapa ibunya bisa kenal dengan laki laki itu?.
Dengan penuh hati hati dan kegugupan, ia pun membuka mulut nya ingin menjawab pertanyaan dari ibunya itu.
"Winera yang menyukai ku duluan Tante, dia menyatakan perasaannya padaku." Tapi sebelum Winera mengucapkan perkataannya, Ansa lebih dulu menjawabnya.
"Iyakah? Bagus dong itu, kenapa ga dari dulu aja kalian dekat nya?." Bukannya marah karena anaknya berpacaran saat usia 15 tahun, ibunya itu malah tersenyum bahagia.
"Winera, ibunya ansa dan ayahnya Ansa itu sahabat baik bunda sama ayah nak, bunda sama ibunya Ansa itu sahabatan dari dulu sayang begitupun dengan ayah dan ayahnya Ansa." Seakan paham akan kebingungan dari raut wajah anaknya itu, dia pun memberi tahu bahwa dia sangat mengenal baik keluarga Ansa.
"Yasudah ayo duduk sayang, kita sarapan bareng bareng, kamu duduk di sampingnya Ansa ya."
Dengan penuh ketakutan, Winera pun memberanikan dirinya berjalan mendekati Ansa untuk duduk disampingnya sambil menunduk karena tidak bisa menatap mata tajam laki laki itu.
"Sudah aku bilang kan sayang, sekali kamu masuk dalam kehidupan ku, tidak akan pernah aku biarkan kamu lolos" Ucap laki laki itu sambil berbisik di telinganya.
Dengan penuh pertanyaan di pikirannya dan rasa tidak selera makan, mau tidak mau Winera menghabiskan sarapannya.
"Winera, kamu berangkatnya sama Ansa ya sayang, dia yang akan nganterin kamu dan jemput kamu." Rasanya Winera ingin menangis, entah kenapa perasaan nya selalu tidak enak saat sedang bersama laki laki itu.
"Ansa, titip anak ayah yang satu ini ya." Ucap ayahnya kepada laki laki itu.
"Ah tenang aja Om, saya akan menjaga Winera dengan sangat baik, iyakan sayang?." Jawab Ansa.
"Aduhh kalian ini romantis banget sih, ibu jadi keinget masa masa pacaran sama ayah kamu dulu Winera." Ibu Winera pun terkekeh karena melihat anaknya itu yang sudah tumbuh dewasa.
Setelah menghabiskan sarapannya, Winera pun berpamitan kepada kedua orangtuanya.
Saat di depan rumah, Winera dengan sengaja berjalan pelan berniat agar supaya laki laki didepannya itu marah dan meninggalkan nya karena waktunya sebentar lagi akan masuk bel.
Namun pemikirannya itu salah, malah laki laki itu dengan tersenyum menyeringai membalikkan badan nya secara tiba tiba dan membuat Winera menabrak tubuhnya karena berjalan sambil menunduk.
"Awws, sakit banget, kamu sengaja ya Ansa!" Sambil memegangi keningnya, Winera menatap tajam laki laki yang di depannya itu.
"Bukannya kamu yang sengaja ya sayang? Berjalan pelan agar supaya aku marah? Sekarang ayo naik!." Dengan tiba tiba dia menggendong perempuan itu seperti tidak ada beban dan menaruhnya diatas motor Ducati miliknya.
Dengan raut muka yang tegang Winera tidak bisa mencerna kejadian tadi karena terjadi secara cepat dan tiba tiba
"Kamu itu manusia, atau kapas sayang, ko enteng? Dasar kecil." Dengan tersenyum menyeringai, Ansa memajukan wajahnya dan mencubit pipi bulat perempuan itu.
Ansa pun naik ke motor dan menyalakan motornya, sebelum dia tancap gas berangkat menuju sekolah, dia mengambil tangan wanitanya itu dengan paksa dan menaruhnya di pinggang nya.
"Jangan pernah melepaskan pelukannya, kalau kamu ga mau jatuh dan terluka sayang." Winera pun hanya bisa terdiam karena dia terlalu takut untuk melawan laki laki itu.
Melihat bahwa wanitanya itu takut kepadanya, laki laki itu malah semakin senang dan bersemangat. Dia pun menancapkan gas dan pergi menuju sekolahnya.
_________________________________Setibanya disekolah, banyak sekali pasang mata yang melihatnya dengan tatapan yang tidak mengenakkan, entah itu karena iri, cemburu, tidak suka, maupun kagum.
Saat kunci motor itu dimatikan, dengan terburu-buru Winera bersiap siap berniat ingin pergi meninggalkan laki laki itu.
"Mau kemana sayang hmm? Jangan terburu buru seperti itu." Namun seolah tau apa yang dipikirkan oleh wanitanya itu, dengan gerakan cepat Ansa merengkuh pinggang perempuan itu agar dia tidak bisa pergi kemana mana tanpa izin darinya.
Winera yang terkejut pun sontak langsung berupaya untuk melepaskan rengkuhan itu dari pinggangnya.
"Lepasin tangan kamu Ansa, aku mau ke kelas." Dengan tangan yang gemetar dan raut wajah yang pucat, Winera memberanikan dirinya untuk menatap mata tajam milik laki laki itu.
Seolah paham apa yang dirasakan oleh wanitanya itu, bukannya melepaskan nya malah laki laki itu semakin mengeratkan rengkuhanya sambil tersenyum menyeringai.
"Berhenti menatap milikku!!! Atau mata kalian akan keluar dari tempatnya! Dan siapapun yang mengganggu milikku, maka dia akan berurusan denganku!." Dengan suara lantang dan menatap tajam kembali orang orang yang menatapnya tadi, Ansa pun memberitahukan kepada orang orang bahwa Winera Floren Alexander hanya milik Ansa Gry Kalandra seorang.
Winera yang mendengar ucapan ungkapan dari Ansa pun hanya bisa menundukkan kepalanya dan meremas tangannya dengan gemetar, karena dia merasa semakin takut dengan laki laki itu. Karena dia tidak tau, setelah ini akan ada kejutan apalagi dari laki laki bermata tajam itu.
"Aku anterin kamu ke kelas sayang, dan inget, kamu ga boleh pergi kemana pun tanpa izin dari aku." setelah mengucapkan itu mereka pun berjalan pergi menuju kelas IX F, kelas milik Winera.
________________________________Setibanya di kelas, Winera pun duduk di kursi milik nya. Banyak teman sekelasnya yang berbisik bisik membicarakannya dengan Ansa.
"Win, kamu beneran pacaran sama Ansa?." Tiba tiba Zoyya teman sebangkunya alias sahabat nya itu bertanya kepadanya.
"I-iya Zoy." Dengan gugup Winera pun menjawab pertanyaan dari Zoyya
"What?!! Kok bisa?! Siapa yang nembak duluan?." Dengan penasaran Zoyya pun kembali bertanya kepada Winera.
"A-aku Zoy, aku yang bilang suka duluan." Jawab Winera sambil menunduk dan menutup matanya karena merasa malu akan hal itu.
"Astagaa yang bener aja Win, kamu ga tau kan Ansa itu orang nya kaya gimana? Dia itu kaya iblis, sekali kamu ngusik dia, kamu ga akan bisa hidup tenang Win." Ucap Zoyya dengan penuh kekhawatiran.
"Iya aku tau Zoy, dan aku sekarang menyesal karena udah lancang ungkapin perasaan aku ke dia." Sambil menahan tangis, Winera merasa sangat menyesal dan tersadar bahwa keputusannya kemarin itu adalah hal bodoh yang dia ambil.
"Aku cuma bisa berharap kalau kamu bakalan baik baik aja dan ga akan terluka nantinya, kita liat aja nanti, gimana kedepannya." Ucap Zoyya bermaksud menenangkan sahabat nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Obsession
Action[SEBELUM MEMBACA HARAP FOLLOW AUTHOR DAN KLIK VOTE] apa yang kalian rasakan saat merasakan rasa suka maupun cinta pada saat pertama kalinya? pasti rasanya sangat menyenangkan bukan? sama seperti kalian, awalnya aku juga merasa bahagia, apalagi jika...