Melupakan Masa Lalu?

31 12 2
                                    

Note : Bab sebelumnya ada revisi silahkan baca kembali, mohon maaf atas ketidaknyamanannya 🙏💞

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Detik-detik dalam hidupmu sangatlah berharga, kita tidak tau berapa banyak orang yang menjerit menginginkan kembali di hidupkan agar dapat beramal sholeh di dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Detik-detik dalam hidupmu sangatlah berharga, kita tidak tau berapa banyak orang yang menjerit menginginkan kembali di hidupkan agar dapat beramal sholeh di dunia. Maka ingatlah, jangan kau buang sia-sia waktumu apalagi hanya untuk meratapi masa lalu.

-Ameer Zaidan Al-Habibie-


°

🍂🍂🍂

Seorang gadis berjilbab Maroon berjalan dengan langkah cepat menyusuri lorong kampus, tempat dia menuntut ilmu. Namun, saat dia menyadari apa yang ada di hadapannya, dia langsung memutar arah untuk mencari jalan lain menuju kelasnya.

Sekumpulan laki-laki yang tak sengaja melihat apa yang di lakukan gadis yang tak lain adalah Madeena, langsung terheran-heran, apa yang salah? mengapa gadis itu memutar arah?Bukannya jalan ini adalah jalan terdekat menuju kelasnya? Namun, mereka hanya bersikap acuh dan kembali kekesibukan mereka masing-masing.

Madeena memutar arah dengan kembali kejalan utama menuju taman dan melewati beberapa lorong lagi untuk sampai di sisi lain kelasnya, dia merasa malu jika harus melewati sekumpulan laki-laki yang nongkrong di dekat kelasnya.

"Madeena!"Teriakan seseorang berhasil menghentikan langkah terburu-buru Madeena.

"Madeena, kamu Madeena kan? maaf sebelumnya kenalin nama aku Fira," ucap gadis yang bernama Fira tersebut sembari mengulurkan tangannya hendak bersalaman.

Madeena tersenyum sambil membalas uluran tangan di depannya kemudian berkata, "Assalamu'alaikum Fira, iya aku Madeena, ada yang bisa aku bantu?"

"Wa'alaikumsalam, maaf Madeena, aku lupa ucap salam tadi," jawab Fira agak kikuk.

"Iya aku mau nanya, jadi aku itu mahasiswa baru disini, pindahan dari Bandung, tadi setelah aku dari ruang konseling, salah satu dosen mau nunjukin kelas yang bakal aku tempati, tapi tiba-tiba beliau ada urusan mendadak, dan gak bisa nunjukin kelasnya, kebetulan dia ngeliat kamu lalu nyuruh aku buat nanya sama kamu, karena katanya aku sekelas sama kamu Madeena," sambung Fira panjang lebar.

"Oh iya, ternyata kamu dari prodi Managemen juga ya, ayo kita ke kelas sekarang, sebentar lagi pasti di mulai," ucap Madeena masih dengan senyum yang belum luntur.

TAKDIRKU BERSAMAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang