Pertemuan singkat di Mushola Rumah Sakit menjadi awal tumbuhnya benih-benih cinta antara seorang gadis bernama Madeena Haira Sayyidah dan pemuda bernama Ameer Zaidan Al-Habibie.
Tak meraka sangka, pertemuan itu sangatlah berbekas bagi mereka berdua...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketidakberdayaanku dalam mengendalikan rasa ini seakan terus menguras emosiku. Tak pantas bagi diriku menyimpan sosokmu terlalu dalam di lubuk hatiku, kau asing bagiku, namun hatiku seakan mengenalmu.
-MadeenaHaira Sayyidah-
• ° •
🍂🍂🍂
~Dear Diary~
Hari ini, Tak jauh berbeda bagiku. Kau kembali hadir mengusik ketenanganku.
Tak pernah sekali pun dalam waktuku. Melainkan kau ada, lalu meninggalkan kenangan baru untuk diingat.
Hanya karena satu kali pertemuan, Mengapa dapat menciptakan berjuta kenangan?
Mengapa?
Surabaya, 30 Oktober 2022
MadeenaHaira Sayyidah
Sepulang dari kampus, Madeena kembali mencurahkan isi hatinya di buku Diary miliknya.
Kejadian di kampus bukanlah pertama kalinya Madeena mengingat sosok pria itu. Namun, kejadian kali ini memang terlalu berlebihan, bisa-bisanya ia sampai lupa pada teman yang ada di hadapannya, berkali-kali Madeena berusaha melupakan namun itu seakan sia-sia saja.
Sejak satu bulan berlalu setelah kejadian pertemuan itu, hati dan fikirannya malah semakin gencar untuk mengingat bahkan mengorek lebih dalam.
Hingga kini gadis itu hanya duduk diatas sejadah sambil menengadahkan tangannya meminta ampunan Penciptanya.
"Ya Allah tolonglah hamba-Mu ini, keluarkan hamba dari segala bentuk perbuatan yang mendekati kepada apa yang tidak Engkau ridhoi."
"Kau Yang Maha Mengetahui dan Yang Maha Kuasa Ya Allah, hamba tidak berdaya barang sedikitpun, hamba sangat takut akan murka-Mu. Namun, rasanya sulit sekali untuk tidak mengingatnya."
"Apakah karena dosaku terlalu banyak sehingga aku sendiri enggan keluar dari kubangan dosa yang aku buat sendiri Ya Allah, hamba mohon ampunan mu Ya Allah."
Tangisan Madeena pecah, dia benar benar frustasi, pria itu dia tidak pernah hilang dalam ingatanya. Bagaimana bisa dia mengingat orang yang bahkan dia tidak tau namanya.
