Menjadi kambing hitam dari pelaku pembunuhan kakak kandungnya sendiri, dirinya bertekat membalas para pendosa itu dengan caranya sendiri. Setelah bertrasmigrasi ditubuh seorang anak culun dan cupu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hael menatap datar mansion yang ada didepan matanya, dia baru saja pulang sore menjelang malam karena terlalu senang bertemu papanya.
Dengan decakan kesal Hael tau jika nanti dirinya akan tetap ditanyai tentang drama yang dilakukan wanita itu.
"Jika dia tidak berguna aku tidak akan melakukan ini" gumam Hael dengan ekspresi jengkel.
Memutuskan untuk masuk Hael berekspresi riang dengan sebuah kue bingkisan yang ada ditangannya.
Saat memasuki pintu mansion semua orang sudah ada duduk dikursi ruang tamu dengan ekspresi datar membuat Hael kebingungan tapi dirinya tetap tersenyum.
"Hael, darimana saja kamu?" Tanya Dewandra dengan tatapan tajam.
Hael mengerjab dengan ekspresi bingung, "dari restoran karena tadi ada acara ulang tahun teman" jawabnya setengah bohong.
"Ada apa dad?" Tanya Hael dirinya kebingungan.
"Kudengar dari Cerlin kamu tidak membantunya saat dibully oleh beberapa orang" ucap Dewandra Langsung ke intinya.
Hael melangkah kearah mereka dan duduk didekat Geo sambil menyerahkan kue itu ketangan Abang keduanya itu.
"Itu benar, El tidak membantunya" jawab Hael jujur tanpa rasa bersalah.
"Kenapa tidak membantunya?" Tanya Dewandra ekspresinya mulai tenang.
"Kenapa harus membantunya? Aku hanya melakukan hal sama yang dia lakukan padaku daddy" jawab Hael enteng dirinya terlihat tidak peduli.
"Itu untukmu Abang" ucap Hael kepada Geo mengabaikan tatapan Cerlin yang menatapnya tajam.
"Benarkah?" Tanya Geo senang karena tadi dirinya melihat itu adalah kue kesukaannya.
"HM, kutahu Abang menyukai kue itu jadi sekalian tadi"sahut Hael mengabaikan drama Cerlin.
"Hiks.. kenapa kamu tidak mau membantuku, aku meminta tolong padamu untuk membantuku tapi kamu malah meninggalkanku begitu saja.. hiks.. kamu tega" ucap Cerlin tiba tiba menangis membuat beberapa pelayan yang ada disana iba dan sisanya menatap sinis.
"Ya, aku memang tega terus apa maumu?" Tanya Hael datar dirinya risih mendengar tangisan aneh itu.
"Diamlah Cerlin!!" Bentak Dewandra dan Cerlin Langsung membungkam dirinya.
Cerlin berlari kearah kamarnya tanpa dipedulikan oleh mereka yang ada diruang tamu, sedangkan Hael memulai rencananya untuk dekat dengan keluarga ini dan menjadikan mereka berada dipihaknya selalu.
"Dad, aku ingin ikut ekstrakulikuler alam" ucap Hael tiba tiba.
"Alam? Maksudmu mendaki dan menjelajahi alam untuk belajar apa saja yang ada disana?" Tanya Dewandra ekspresi mengkerut.
Hael mengangguk senang,"iya, El mau ikut karena suka dengan pemandangan indahnya alam" jawabnya dengan senyuman manis.
"Baiklah, tapi harus ada salah satu bawahan Daddy yang akan ikut denganmu nanti setiap kali kamu melakukan perjalanan" ucap Dewandra tegas.