Sebagai satu-satunya laki-laki dalam keluarga, Danu merasa bertanggung jawab untuk memastikan saudarinya mendapatkan pasangan yang baik. Ia tak ingin Bintang dan Nabil bernasib sama dengan Bunda Arin. Makanya ia protektif ke Nabil, dulu juga demikian ke Bintang. Namun, sejak Heksa hadir dan diakui Bintang sebagai pacarnya, Danu tak bisa banyak protes. Bintang bukan lagi remaja labil kendati bagi Danu pemikiran perempuan itu bikin Danu tak habis pikir. Memacari Heksa menjadi sebuah kesalahan dari sudut pandang Danu, sebab sepanjang Danu mengawasi hubungan Bintang nyaris dua tahun, rasa-rasanya Heksa bawa banyak pengaruh buruk. Danu seolah menyaksikan keliaran Bintang temui lawan sepadan, membuatnya makin liar. Kian bebas. Kian sulit dinasehati.
Danu mungkin terlalu tergesa ambil kesimpulan soal Heksa ini orangnya bagaimana; brengsek. Padahal Danu baru sekali tatap muka dengan Heksa.
Pertemuan pertama itu meninggalkan kesan buruk. Kejadiannya sekitar satu tahun lalu, ketika kali pertama Heksa mengantarkan Bintang pulang setelah nge-mural bareng. Danu menyambut di ambang pintu, bersedekap sambil pasang ekspresi sepet yang langsung membuat Heksa menyadari bakalan sulit dapat restu. Danu enggak jutek sepenuhnya, karena pas Heksa coba berbasa-basi masih ia ladeni. Cuma yang bikin Danu sedikit pesimis tuh penampilan lusuh Heksa. Saat Danu protes ke Bintang, Bintang suguhkan pembelaan kalau Heksa sengaja pake baju kaos yang warnanya udah pudar dan ripped jeans yang harusnya udah rest in peace itu karena nanti terkena cat dan ujung-ujungnya juga bakalan dibuang. Danu iya-iya aja biar cepet, tapi sejak hari itu Heksa punya image gembel di mata Danu. Dan Heksa juga tak pernah ke rumah lagi sesudahnya.
"Trauma sama lo, nyet!"
Begitu sih Bintang menyemprot Danu kala bertanya kenapa Heksa tidak lagi mampir ke rumah. Ketidak-ngototan tersebut jadi poin minus untuk Heksa. Padahal Danu enggak terang-terangan menunjukkan keengganan, tapi Heksa udah kapok aja. Namun, puncak dari keburukannya adalah kekerasan yang Heksa lakukan tempo hari. Meskipun Danu tak menyaksikan langsung, tapi luka di pergelangan tangan Bintang menjelaskan segalanya. Danu tak bisa abai, makanya sekarang Danu berdiri di depan kamar sang kembaran untuk tanyakan progres hubungan mereka.
"Bi?" Danu mengetuk-ngetuk pintu dan tidak lama sahutan kedengaran; mempersilakan Danu untuk masuk. Lelaki itu membuka pintu kemudian menemukan Bintang tengah rebahan di ranjang dengan sheet mask nempel di muka. Danu melipir ke stop kontak, lantas iseng menghidup-matikannya beberapa kali, memancing amarah si galak. Danu tergelak sambil mendekat ke Bintang yang sudah mendudukkan diri dan layangkan tatap membunuh ke Danu. "Lo enggak ada niatan buat benerin image si Heksa di depan gue kah, Bi?" tanyanya satu detik setelah bokong mendarat di pinggir ranjang.
Bintang membawa mundur punggung ke kepala ranjang, fokusnya ke ponsel, tapi mulutnya bilang, "Bukan image Heksa yang harus dibenerin, Nu, tapi pandangan lo ke dia yang semestinya diubah. Dia enggak seburuk yang lo kira." Bintang mengangkat pandang, sambut tatapan sangsi Danu. "Heksa enggak gembel ya, anjing! Waktu—"
"Iya, iya. Percaya, dah."
"Tuh, lo mah gitu."
"Abisnya pacar lo datang sekali terus langsung kapok. Impresi yang Heksa tinggalin di pertemuan pertama kami tuh jelek banget, Bi. Seriusan." Danu refleks memejam kala Bintang tanpa permisi memasangkan sheet mask ke wajahnya. Enggak, Danu gak marah. Skincare-an berjamaah sudah biasa. Sejak dulu pun sudah begini. Bintang, Danu, Nabil, Anjani, Jafran, dan para orang tua sesekali ikutan. "Bawa dia ke rumah. Kenalin yang bener ke gue. Gue harus mastiin saudari gue dijaga sama laki-laki baik, Bi. Kalau sampe dia orang jahat terus nanti nikahin lo, kasian nanti anak kalian punya orang tua yang jahat dua-duanya—" Ia auto mingkem dapati delikan dari Bintang.
"Maksud lo apa?" Sudut bibir Bintang berkedut sebal, tapi sejurus kemudian dia menghela napas berat. Bawa jatuh tatapan ke layar ponsel di pangkuan.
"Besok suruh Heksa ke rumah. Ayo double date kita. Mancing date—"
![](https://img.wattpad.com/cover/376734015-288-k540440.jpg)