BJ Villainess (Siaran Penjahat Wanita)

12

Donovan bergumam dengan bingung.

“Aku tidak tahu kalau Nona sangat ahli dalam hal kereta kuda.”

“Bukan seperti itu…”

Tiba-tiba, aku merasa seperti berada di level yang sama dengan Giuseppe muda yang tergila-gila pada kereta.

Aku mengganti topik pembicaraan.

“Dan, kau seharusnya memanggilku Kakak, bukan kau, tahu?”

“Hmph! Ada apa dengan sebutan kakak itu. Jadi, kapan kau akan naik kereta kuda ini?”

Saat itu, Roseanne yang sedari tadi diam-diam memperhatikan kami, berkata seolah-olah dia terkejut.

“Kalian berdua terlihat sangat dekat.”

Giuseppe terlonjak.

“Apa yang kau bicarakan, Ibu! Aku sama sekali tidak dekat dengannya!”

“Begitukah seharusnya kau berbicara dengan kakakmu, Giuseppe?”

Giuseppe tidak tahan dengan perkataan Roseanne dan menutup mulutnya dengan kesal.

Sepertinya dia tidak ingin berbicara dengan saudara perempuannya bahkan jika dia harus mati.

Libby gelisah dengan kedua tangannya di belakang punggungnya, lalu keluar dan berkata.

“Kereta itu sangat cantik.”

“Uh? Ah, ya.”

Hei, kurasa kau bahkan tidak pernah melihat kereta itu sejak beberapa waktu lalu.

Sekarang setelah aku melihat kereta itu, aku ingin kembali ke kamarku.

‘Kalau begini terus, aku sudah menjalankan peranku sebagai putri tertua dalam keluarga.’

Aku berkata sambil menatap Raul dan Roseanne.

“Aku akan kembali ke kamarku untuk saat ini. Masih ada persiapan untuk pembukaan semester.”

“Ah, tunggu!”

Libby, khawatir aku akan pergi, mengulurkan tangan dan mengulurkan sebuah kotak kecil.

“Tidak ada yang istimewa, tapi ini hadiah ulang tahun.”

Aku diberi sebuah kotak yang dihiasi bunga-bunga kecil.

‘…Itu pasti hari ini.’

Itu adalah adegan di mana Libby terlambat mengetahui tentang ulang tahun Theresa dan memberinya hadiah.

Dalam cerita aslinya, Theresa, tentu saja, melemparkannya ke lantai tanpa melihatnya.

Jika aku melakukannya sekarang, aku akan berlari mulus menuju rute kematian.

"Bisakah aku membukanya sekarang?"

Libby mengangguk, kepalanya tertunduk dengan wajah merah.

Hadiahnya adalah gelang benang buatan tangan.

Memang, warnanya cantik dan simpulnya sangat teliti, sesuai dengan latar belakang bahwa dia ahli dalam menggunakan tangannya.

Aku langsung mengenakan gelang itu.

“Cantik. Terima kasih.”

Roseanne melihatku mengenakan gelang itu dengan patuh dan melepaskan gelangnya sendiri.

Itu adalah gelang benang tipis yang tampak mirip dengan milikku.

“Ketulusannya bagus, tetapi itu tidak cukup untuk putri sulung Squire.”

Roseanne mengeluarkan liontin permata biru langit bening dari gelang benang dan memasangnya ke milikku.

“Itu permata yang kubawa saat aku menikah, jadi tidak sebagus perhiasan zaman sekarang, tapi warnanya aquamarine dengan kualitas bagus.”