.
.
.
.
.
"key turut berduka cita ya"
"adel?" rey yang kaget dengan keberadaan sepupunya itu, setelah ia berbicara buruk tentang key ternyata ada sisi baiknya juga pikirnya.
"makasih adela" senyum singkat key berikan ke sepupu pacarnya itu.
"key.." sabil yang baru saja datang melihat temannya seperti sangat amat kehilangan itupun langsung memberikan pelukan hangatnya,tanpa memperdulikan keberadaan lelaki di sampingnya. key dengan senang hati membalas pelukan itu.
"yang sabar ya key, jujur gue kaget banget pas tau ibu udah ga ada. key yang sabil kenal selalu kuat dalam hal apapun, semangat ya" ucap sabil disela pelukan mereka.
"makasih bil, tapi untuk kali ini gue bener bener ga kuat" lirih key melepas pelukan mereka.
"hey.. ibu nanti bakalan sedih loh disana kalo liat anak kesayangannya lemah kaya gini, semangat dong, gue selalu ada disini buat lo okey" key tersenyum melihat banyak sekali orang yang masih peduli terhadapnya.
"ekhem" rey berdehem membuat sabil mengalihkan pandangannya. sabil tersenyum ke seseorang di samping key.
"sabil" sabil mengulurkan tangannya memperkenalkan diri ingin lebih mengenal teman teman key yang lainnya, pikirnya.
"reyhan, pacarnya key" rey sedikit memperkenalkan siapa dirinya itu, sabil yang mendengarnya pun sontak kaget, sejak kapan key mempunyai pacar? . sabil tersenyum kikuk lalu mengangguk pelan.
"yah telat lagi ni gue" batinnya.
sabil disana juga kaget melihat keberadaan adela, "ngapain tu cewe kesini"batin sabil.
adel yang sadar sabil memperhatikannya kemudian ia memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya kepada key. (emang ga tau sikon si adela adela ini)
adela masuk kedalam rumah melihat key, rey ,dan kedua sahabatnya sedang berbicara. key yang melihat adela di ambang pintu pun sontak memanggil nya.
"del ngapain berdiri disitu? sini masuk" ajak key.
"gue mau ngomong sesuatu sama lo" ucapnya yang kemudian rey sedikit menggeser tubuhnya memberi ruang kosong untuk adela duduk di sebelah key.
"mau ngomong apa" key sebenarnya yang masih amat sangat lelah tetapu ia membiarkan adela menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan.
"g-gue mau jujur sama lo"
"g-gue s-sebenarnya"
"ngomong yang bener del" ucap rey yang melihat sepupunya itu seperti ketakutan.
"g-gue minta maaf key"
"buat apa?"
"gue m-minta maaf, sebenernya gue sama nyokap gue yang udah nabrak kalian waktu itu, kita ga sengaja key gue bener bener minta maaf, tolong jangan masukin gue kepenjara" adela yang sudah menangis sambil memegang kedua tangan key, sabil yang mulanya ingin berpamitan dengan key tidak sengaja mendengar ungkapan adela tadi sontak membuat amarahnya naik.
"benerkan dugaan gue selama ini, lo yang udah bunuh ayahnya key!" sabil meninggikan suaranya lalu berjalan kearah adela seperti ingin menerkamnya tetapi rey dengan cepat menghentikkan langkah sabil. rey, bela, dan cindy bingung apa yang dimaksud dari pembicaraan ini, menabrak? membunuh?
"del, maksudnya gimana, lo nabrak key dan ayahnya?" reyhan yang bingung pun bertanya. adela menjelaskan semuanya dari kenapa ia dan ibunya bisa menabrak key,sabil,dan ayah key. dan kenapa mereka bisa melarikan diri tanpa tanggung jawab bahkan adela juga menceritakan ibunya meninggalkan dirinya sejak kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream in Sadness
Teen Fictionkenapa takdir yang aku alami sekejam ini, ketika aku ingin mewujudkan mimpiku aku kehilangan kedua orangtuaku. -key