Unggahan Jay, Sunghoon, dan Jake langsung viral hanya dalam hitungan jam. Foto wajah mereka yang sudah didandani oleh Mesha seketika banjir like. Banyak juga yang memberikan reaksi di kolom komentar dengan beragam celetukan dan emoticon.
"Serius ini gue harus pake ginian?" tanya Jake, menatap Jay dan Sunghoon melalui kaca di atas dashboard.
Jaket? Kacamata hitam? Topi? Masker? Jake ragu dengan ide penyamaran yang diusulkan oleh Jay. Dia dapat memperkirakan seberapa tidak bergunanya semua itu karena siapa pun pasti akan tetap mengenali mereka. Meskipun sudah berpakaian seperti idol di bandara sekalipun, gelagat JaSuKe masih terlalu mudah ditebak.
"Emangnya lo punya ide lain?" tanya Jay sambil menoleh sedikit ke passenger seat. "Udahlah, nurut aja sama gue. Seenggaknya kalo ada orang yang ngeledek lo, malunya ga kelihatan."
Sunghoon bercermin pada spion, membenarkan kembali kacamata hitamnya sambil berdecak kagum berkali-kali. "Ganteng juga gue."
Jake dan Jay refleks saling tatap, sama-sama memutar bola mata malas. "Kumat."
Di luar mobil, sudah ada banyak siswa yang datang. Jake makin khawatir image-nya anjlok setelah strategi gila ini dijalankan, apalagi dia harus melewati beberapa kelas karena 12.1 berada di lantai tiga paling ujung.
"Jalan cepet aja nanti. Kalo ada yang nyapa, abaiin aja," peringat Jay yang sudah mengambil ancang-ancang.
"Kalo mereka nyegat kita di tengah koridor gimana?" tanya Sunghoon tiba-tiba.
Kepanikan Jake sebenarnya bukan apa-apa dibanding perasaan Sunghoon. Bagaimana pun juga, dia adalah seorang kapten basket yang dikagumi. Pasti ada banyak siswa yang kaget dan bertanya-tanya bagaimana caranya dia bisa tunduk pada Mesha.
"Jangan kasih kesempatanlah." Sekali lagi Jay melihat ke luar jendela. Dia benar-benar memastikan tidak ada satu pun orang yang menyadari eksistensi mereka. Beruntung dia diizinkan membawa mobil papanya hari ini, sehingga penyamaran bisa dilakukan lebih mudah.
"Btw, postingannya udah pada lo hapus, kan?" tanya Sunghoon.
"Dah." Suara Jake mendadak berubah lirih. Dia mencebik saat mengingat notifikasi like yang didapatkannya tepat setelah bangun tidur tadi pagi. "Hazel nge-like postingan gue anjir. Ga sanggup gue nemuin dia hari ini."
Sunghoon berdecak. "Ya, apalagi gue."
"Ha?"
"Ayo, buruan! Mumpung lagi sepi!"
Kebingungan Jake hanya disambut angin lalu karena Jay tiba-tiba memotong pembicaraannya dengan Sunghoon. Dalam hati, dia penasaran. Emang Sunghoon malu ketemu sama siapa? Nelly?
Jay memimpin di depan, diikuti Sunghoon yang langsung berjalan cepat menuju lorong kelas 12. Semuanya berlangsung tanpa hambatan, tetapi itu hanya awalan sebelum pertunjukan sebenarnya dimulai.
Saat mereka berbelok di sudut lorong, seketika itu juga belasan kepala serempak menoleh. Kedatangan mereka langsung disambut oleh jajaran siswa-siswi dari berbagai tingkatan. Beberapa di antara mereka tertawa, sedangkan sebagian yang lain meledek ketiganya habis-habisan.
“Wah, si Trio Kwek-Kwek baru dateng ni! Ngapain wajahnya pake ditutupin begitu, Bro? PD aja kali!" teriak salah satu gadis sambil menepuk bahu temannya.
"Klub make-up lagi cari model buat didandanin, lho! Mau join ga?" sahut gadis lain yang sontak saja dibalas tawa oleh hampir seluruh penghuni kelasnya.
Salah seorang gadis berambut panjang lurus menambahkan, “Jay, lo pake eyeliner lagi ga hari ini? Mau lihat, dong!"
Jay mengepalkan tangan, menembakkan tatapan tajam yang nyaris tidak terlihat dari balik kacamata hitamnya. “Fak kata gue teh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovestruck | Sunghoon ENHYPEN
Fiksi PenggemarSunghoon tidak pernah menyangka perebutan kue tiramisu di kafetaria akan membawa perasaan yang rumit. Awalnya Axella hanya gadis judes yang selalu menyendiri dengan buku-bukunya. Namun, makin Sunghoon memperhatikannya, makin besar pula rasa penasar...