Di dalam lift yang sunyi senyap, Jay dan Sunghoon saling melirik dengan gelisah. Rencana balas dendam Mesha sudah di luar kendali dan sekarang mereka tidak punya alibi untuk melarikan diri lagi.
"Cari cara buat kabur elah." Diam-diam Sunghoon menyenggol lengan Jay sambil sesekali melirik Mesha dan Axella di belakang mereka.
"Kabur gimana? Lompat dari balkon?" sungut Jay sewot. Keduanya sama-sama menghadap pintu lift yang beberapa detik lagi akan terbuka. "Lo tau sendiri Mesha gesitnya gimana, belum sempat keluar dari ruangan pasti udah ketangkep lagi."
Sunghoon menghela napas berat. "Gara-gara lo, sih."
"Jake yang ngide pertama njing," sergah Jay ngegas. Dia menatap sinis Sunghoon selama seperkian detik, sebelum akhirnya pergi tanpa berkata apa pun karena lift sudah tiba di lantai sepuluh.
Jay mempercepat langkahnya menuju lokasi apartemen Jake. Lelaki blasteran Amerika itu serius akan menumbalkan Jake dulu ke hadapan Mesha untuk didandani. Kali saja dia bisa mengulur waktu lalu beralasan pulang karena ada panggilan dadakan dari ibunya.
Jari-jari Jay lihai mengetikkan kata sandi di panel digital untuk membuka pintu apartemen Jake. Sekadar informasi, mereka terpaksa datang ke sini untuk menjalani hukuman karena tidak ada tempat lain yang jauh dari campur tangan orang tua.
"Jake!" Pintu apartemen Jake terbuka lebar. Jay langsung menyerobot masuk untuk mencari keberadaan si tuan rumah. "Keluar lo anjing!"
Di belakang Jay, Sunghoon celingak-celinguk di ambang pintu. Dia melihat rak sepatu Jake lalu beralih ke ruang tamu yang masih rapi dan bersih.
"Belum pulang kali," celutuk Sunghoon yang seketika membuat emosiJay meningkat.
Di sisi lain, Mesha tampak sibuk meyakinkan ibu Axella agar mau mengizinkan anak gadisnya pulang terlambat. Mesha membujuk beliau dengan alasan ingin mengajak Axella belajar bersama. Bohong? Jelas. Mesha memang sengaja melakukan itu karena beliau pasti akan langsung mengiakan tanpa pikir panjang.
"Gimana?" Axella berbisik pelan.
"Boleh," jawab Mesha setelah mematikan telepon. Dia berjingkrak-jingkrak senang di koridor bersamaan dengan ekspresi Axella yang berubah ceria. Mereka ber-high five sebelum berlari kencang menuju apartemen Jake. Setibanya di sana, keduanya masuk tanpa dipersilakan.
"Anjing, si Jake belum balik!" seru Jay geregetan, sedangkan Sunghoon hanya berdiri waswas di samping gantungan dekat pintu. Wajah Jay sudah merah padam. Harusnya tadi dia tidak membiarkan lelaki itu pergi bersama Hazel.
"Sans, nyusul aja dia," ujar Mesha enteng sambil berjalan menuju sofa. Dia segera meletakkan seperangkat alat make-up barunya di meja lalu memelototi Sunghoon dan Jay bergantian. "Ayo, duduk! Tunggu apa?"
"Nunggu Jake aja dulu, ah. Ga seru kalo ga full team," bujuk Jay. Sorot mata permohonannya tertuju pada Mesha.
"Ga," jawab Mesha tanpa belas kasih, tanpa kompensasi. "Lo berdua duduk di samping gue sekarang. Urusan Jake belakangan, ga usah bikin alesan lagi. Gue mau makeover wajah kalian biar makin GANTENG."
Sunghoon menggeleng kuat, tidak mau beranjak dari tempatnya. "Jay dulu aja, gue kedua."
"Enak aja! Kagak!" sahut Jay tegas.
"Lo yang ngasih dare, mana tanggung jawab lo?" sungut Sunghoon datar. Dia dan Jay bertatap-tatapan seperti hendak mengibarkan bendera permusuhan.
"Dibilang Jake anjir yang mulai, gue cuma ikut-ikutan!" bantah Jay.
"Kak Jake ga ada di sini, berarti lo duluan," putus Mesha menengahi. Seringai jahat muncul mewarnai wajah penuh dendamnya, membuat Jay langsung menelan ludah. "Ke sini sendiri apa gue geret?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovestruck | Sunghoon ENHYPEN
FanfictionSunghoon tidak pernah menyangka perebutan kue tiramisu di kafetaria akan membawa perasaan yang rumit. Awalnya Axella hanya gadis judes yang selalu menyendiri dengan buku-bukunya. Namun, makin Sunghoon memperhatikannya, makin besar pula rasa penasar...