tiga

49.1K 510 1
                                    

"Gimana?. Mau mas temani di sini? Atau gak tinggal di rumah mas aja deh!"

Ujar mas firman saat aku sedang membandingkan diri dengan Mbak anggi

"Ah?~.."

Aku sedikit ragu apabila seatap berduaan dengan mas Firman. Bukan karena mas Firman orang jahat namun pengendalian nafsu ku masih di bawa rata rata. Takut bial khilaf dan langsung menyerang mas Firman

Bisa bahaya kalo mas firman mengetahuinya

"Gimana dit? Kamu bisa tinggal di rumah mas Firman kalo kamu takut tinggal di sini!!"

Mbak anggi dan mas firman menatap ku penuh tanda tanya

"Adit segan bertamu mbak, mas." Pekik ku

Jujur aku adalah orang yang menganut "tidak bisa tidur di ranjang tetangga"

Mbak Anggi menganguk "yaudah mas. Kalo mas firman gak sibuk. Tolong temani adit ya di rumah" pintah nya

"Aman sayang. Asal adit gak keberatan"

Mas firman menatap ku dengan senyuman yang menurut ku sedikit liar

"Gimana dit?" Mbak anggi kembali bertanya

Aku hanya mengangguk pasrah. Tak ada alasan untuk menolak. Karena di kota ini aku gak punya siapa-siapa selain mbak Anggi dan mas Firman

Tidak mungkin Rian teman ku di kampung mau bertamu ke mari hanya untuk satu Minggu saja

Sehabis sarapan mbak anggi meminta ijin pergi ke tukang jahit bersama dengan Mas firman

"Ke Tukang jahit?. Buat apa mbak?"

"Ini mbak ada pesanan yang harus di buat. Tolong bantu bersihin rumah yah"

"Emang pesanan apa mbak?"

Mbak Anggi mengedipkan sebelah matanya "ada deh!!" Ia menyeringai lebar

"Ok deh. Hati hati mbak" seru ku

Mas firman tersenyum pamit "pergi dulu dit."

Aku mengangguk "iya mas. Hati hati"

Selepas kepergian mereka aku langsung bergegas membersihkan rumah sesuai tita mbak Anggi tadi

Mulai dari membersihkan dapur. Ruang tamu. Dan ruang depan. Semua ku pel dengan bersih

"Sekarang tinggal kamar tidur." Batin ku

Crek

Ku buka kamar tidur mbak Anggi yang memang tidak di kunci. Pada dasarnya mbak anggi percaya penuh padaku itu sebabnya ia tak pernah mengunci kamar nya

Aku menghirup nafas dalam dalam disana. Aroma mas Firman tertinggal banyak di ruangan ini

Sekejap itu juga hasrat ku menggebu saat mengingat adengan mas Firman dan mbak anggi di ruangan ini

Aku menutup pintu dan menanggali bajuku satu persatu hingga bertela*jang bulat. Aku sudah tak bisa menahan gelojak nafsuku

Drek

Kunaiki ranjang yang di gunakan mbak Anggi dan mas firman bersetubuh semalam. Aroma khas Mas firman memperkuat hasrat ku

Aku sangat terobsesi denganya

Aku mengendus sprei yang memang belum di ganti itu dengan penuh gairah. Ku bungkuk kan tubuh ku dan mengocok pen*sku dengan lembut

"Arhh.. mas firman!!" Desah ku

Ku endus sprei itu seperti se ekor anj*g yang mencari mangsanya

"Ah..ahh.. ah..."

"Euhmsss... Shhss.. auh ah ah..."

GAIRAH SE* ABANG IPAR KU  18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang