lima

4.6K 70 0
                                    

"Arghsss.... Ah.. ah..."

Napas ku mulai memburu saat Rian dengan liar nya melumat sus* ku dengan mulut nya

"Arghhh... Ri-Ri. Rian!! Ba- ahrgh... Baji..ngan!!" Aku merintih

Tubuh ku memanas. Mataku telah membulat sempurna

"Aku cukup heran dit. Biasanya kamu tidak akan bertahan selama ini!!" Bisik nya

"Lepasin Rian!!. Kita udah gak ada hubungan apa apa lagi!!" Ketus ku penuh amarah

Ia hanya menyergit seolah perkataan ku hal yang sepele baginya

"Arghss...."

Tenggorokan ku rasanya seperti kekeringan dan gatal. Aku tak tahan lagi

"Ga-ga. Gatal!!" Rintih ku

Wajah ku telah memerah pucat. Entah mengapa birahi ku seperti memuncak dan ingin meledak

"Ha-ha-ha. Kamu pasti merindukan pen*s ku. Biar ku puaskan sekarang juga!" Dengan cabul ia mencium seluruh dada ku dan mengigit nya nakal

"Argh.. to-to. Tolong Rian. Lepasin!!"

Tanpa sadar aku meneteskan air mata aku sudah tak tahan lagi. Rasanya tubuh ku seperti terbakar

"Jangan khawatir dit. Itu cuman pengaruh obat saja. Sisanya serah kan padaku!"

Rian tertawa licik dan terus mencumbui putin* ku dengan liar dan penuh nafsu

Jadi dia menaruh sesuatu dalam minuman ku? Pantas saja rasanya sedikit pahit!

Aku benar-benar akan kehilangan kendali jika ia terus melakukannya ditambah lagi pengaruh obat yang ia berikan

Tapi aku harus menahan nya. Aku tak ingin bersetubu* lagi dengan makluk sia*an ini

Aku sudah cukup menderita setelah di tinggal kemaren

"Ah.. ah.. ah.." aku melenguh panjang

Semua birah* ku sudah berada di puncak. Aku sudah tak tahan lagi!!

"Menikmatinya sayang?"

Picik sekali kau Rian. Batin ku

Kelewatan batas!. Hancur sudah kepercayaan ku padanya. Masih bagus aku menganggap nya teman selama ini setelah apa yang ia perbuat

Rian mendekat kan bibir nya berniat untuk mencumbui bibi* ku. Aku menolak dan memalingkan wajah ku

Sungguh tak rela harus memberikan ciuman ku padanya!! Mantan baji*ngan

Rian mencengkram dagu ku agar tak leluasa bergerak "diam dan nikmati!" Bisik nya

"Uh.. uh.. uh.." napas ku semakin memburu

"Argh....."

Obat macam apa itu?. Mengapa rasanya sangat panas dan sesaat kemudian sangat dingin kemudian panas lagi

"Ba*jingan!!.."

Brak

Tubuh Rian terkapar di atas lantai dorongan kuat itu membuat nya terhuyung dengan keras

Aku menatap pria yang mendorong nya itu

"Ma-ma. Mas firman?.." lirih ku

Aku tak percaya mas firman berada disini. Bagaimana bisa ini menjadi sebuah kebetulan

"Kamu ga papa dit?." Mas firman mendekap ku dan memeriksa keadaan ku

Ia membenarkan pakain ku yang Rian singkap kan tadi

"Heh!! Jangan ikut campur urusan saya Mas!!" bentak Rian

Mas firman berdiri tegak memaparkan tubuh tegas dan berotot nya "cih.." cibir nya

GAIRAH SE* ABANG IPAR KU  18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang