sembilan

23.3K 341 6
                                    

Brak

Brak

Aku menganttukan kepala ku lebih keras dan lebih keras ke pohon tegak di depan ku

Mataku mulai sayup. Tubuh ku meriang hebat

Brak

"Ugh.."

Mataku melebar saat mendengar lenguhan dari pohon tegak ini

"Argh..."

Aku menekan kening ku yang terasa berat. Pandangan ku mulai goyah dan terasa sangat berat

"Eh..."

Sepasang tangan menangkup lengan ku dengan cepat. Kemudian gelap menerjang hidup ku

"Eh vin. Jodoh mu laki laki.."

*****

"Argh...."

Aku mengerang menekan kepala ku yang seperti di pukul keras oleh batu

Pandangan ku buram dan gelap!. di depan sana duduk seseorang yang tak bisa ku pastikan siapa

Tapi dari gaya pakaiannya ku tebak ia adalah seorang tentara

Jantung ku berdebar. Pupil mataku melebar sempurna. Apa itu mas firman?

"Mas?... Argh!!...."

Aku merintih kesakitan saat ku gerakan tubuh ku mendekatinya

Kening ku berdenyut hebat. Mataku tak dapat ku buka lagi

Aku memejamkan mata dan berusaha meraih tangan mas Firman

"Mas...." Rintih ku

Mas firman mendekat dan mendekap lengan ku agar tak bergerak lebih banyak

Ia tak bersuara. Tubuh nya seperti menegang saat ku genggam erat

"Ma~ma. Mas firman..." Lirih ku

Lagi lagi ia membisu. Apa mas firman enggan untuk sekedar menanyakan kabar ku?

Aku mendekap rahang nya dengan kedua tangan ku. Aku memejamkan mata dan mencium bibi*rnya

Uhmchsn

Aku meluma* bib*rrnya yang sintal dan menggoda. Mas firman nampak tak bereaksi. Ia bahkan sedikit terkejut dengan aksi ku

Uhsmnss

Shsmsns

Urhsmmn

Perlahan ia mulai menggerakkan mulu*tnya dan bergerak dengan lihai sesuai ritme lumata*n ku

"Shehssh..."

"Ahm. Ah.."

"Amchshnn"

Suara gaduh dari dua mul*t yang beradu memenuhi ruangan ini

"Argh....."

Aku merintih kesakitan saat kepala ku seperti di tekan oleh batu besar

Ku hentikan cumb*uan itu dan memijit kening ku lembut

"Ada. Apa?.."

Kembali aku mengernyit heran dengan suara mas firman yang terasa aneh. Mengapa suaranya terdengar lebih berat

"Arghsss...."

Kembali ku tekan pelipis yang semakin keras berdenyut. Rasanya sangat sakit

Tangan kasar dan kaku itu memegang lengan ku namun tanganya nampak menegang

"Kevin. Waktunya berangkat ayok!!.."

Sebuah gedoran mengejutkan pria yang berada di sebelah ku. Tangan yang tadinya memijit lengan ku ia ulur dengan segera

GAIRAH SE* ABANG IPAR KU  18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang