~Terbiasa~
"Awalnya memang kecewa,
tetapi menjadi terbiasa".
°
°
°"
Vera,makan dulu sayang"celetuk Bunda Nora,menyiapkan beberapa lauk pauk di atas meja makan.
"Iya Bun!"balas Vera berteriak.
"Loh,Papa udah pulang?"tanya Vera menarik kursinya dan duduk di samping Papa William.
"Papa buru buru menyelesaikan pekerjaan Papa agar bisa makan malam bersama kamu"ucap William menyentuh hidung Vera sekilas.
Vera menyeka hidunynya dengan tisu,"Tangan Papa kotor!!"
"Papa sudah cuci tangan ya!".
"Sudah sudah,makan dulu"sahut Nora menaruh nasi diatas piring Vera.
"Vera mau yang mana?"
"Ayam aja!".
Setelah menyelesaikan makan malam mereka,Vera kembali beristirahat dan masuk kedalam kamarnya.
Kedua orang tua Vera,sedang menyaksikam siaran tv diruang keluarga.
"Nggak menyangka ya Pa,anak kita sudah besar dan sebentar lagi akan menikah"ucap Nora duduk di atas sova.
William mengelus punggung istrinya,"Jangan membicarakan itu dulu Bunda,biarkan Vera fokus pada sekolahnya".
"Tetapi itu kan,masa depan Vera juga".
"Kita juga harus membicarakannya"lanjut Nora.
William membuka ponselnya yang bergetar,dan membuka sebuah pesan dari seseorang.
"Ada apa Pa?"tanya Nora menatap suaminya dengan intens
Raut wajah William berubah seketika,ketika membaca pesan tersebut,dan ia menunjukkan pesan itu pada istrinya.
Reaksi Nora pun sama terkejutnya dengan William,"Papa ingin menanyakannya ke Vera?"
"Bagaimana menurut Bunda?".
"Vera berhak tahu,Pa".
"Tapi,Papa-!".
"Tahu apa?"tanya Vera berdiri dibelakang kedua orang tuanya.
Nora berdiri menghampiri Vera,"Vera belum tidur?".
"Vera haus,mau ambil minum"balas Vera,"Memangnya ada apa?"tanya Vera lagi.
Melihat raut wajah kedua orang tuanya,membuat Vera dapat menebak apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Vera menelan salivnya,"Pasti dia lagi ya Pa?"
William menghembuskan napasnya kasar,"Duduk sini dulu,sayang"pinta William
Vera duduk di samping Papanya,"Kalau Papa minta aku bertemu dengan dia lagi,aku nggak mau".
"Kalau Papa memaksa aku,berarti Papa mengusir Vera dari sini dong?".
Ucapan Vera,membuat kedua orang tuanya bimbang.Dengan suasana yanh hening,mereka tidak tahu harus menjawab pertanyaan Vera seperti apa.
"Papa dan Bunda,sayang sama kamu nak".
"Tapi?".
"Tapi,dia-".
*****
"Apa dia tahu bagaimana perasaanku padanya?".
"Jika dia tahu perasaanku,dia mungkin akan bersamaku".

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet love
FantasyPerjalanan seorang tokoh utama yang terjebak dalam perasaan mendalam terhadap seseorang yang hanya ia temui dua kali dalam dua tahun. Sebut saja Runa,yang melakukan perjalanan ke masa lalu untuk menemukan pujaan hatinya. Dalam berbagai rintangan,a...