Chapter 5

53 44 2
                                    

~Sebuah pilihan~

"Bahkan,hal yang tampak kuat pun bisa rapuh,jika menghadapi kekuatan yang terlalu besar".

°
°
°

Apakah kalian tahu? apa jadinya pohon, bila terdorong oleh angin yang sangat kuat?.

Benar,pohon itu akan roboh karena menghadapi tekanan yang terlalu besar.

Dan itu,merupakan gambaran perasaan Runa saat ini.

Ia yang tersambar oleh sebuah kenyataan,dan membuat perasaannya hancur.

Dengan wajah yang pucat,Runa berdiri tegak menyaksikan jenazah Athar yang sedang didorong dan akan dimasukkan kedalam mobil ambulance.

"Hiks hiks"

"Athar sayang,bangun nak".

"MAH,SUDAH MAH,KASIAN ATHAR!".

"Papa,mereka pasti salah,Athar tidak mungkin meninggalkan Mama".

"Hentikan mereka,Pa".

"MAMA ATHAR SUDAH MENINGGAL!".

Dari kejauhan,Runa menahan air matanya agar tidak turun,sambil meremas kemeja putihnya.

Sebuah ingatan kelam kembali terputar pada pikiran Runa.

Pandangan Runa mulai buram,ia mengedipkan matanya dan melihat ruangan hitam.

Ruangan hitam yang dipenuhi dengan suara tangisan,"ENGGAK,AKU NGGAK MAU!"teriak Runa dalam ingatan itu.

"Hiks jangan tinggalkan Runa sendirian!".

"Bangun,Runa nggak mau".

"Hiks hiks".

"Runa,lo kenapa?"tanya Audy khawatir,ia memegang lengan Runa dengan erat,"Runa,wajah lo pucat Runa"

"Kita harus masuk kedalam"sahut Vera,merasa kasian menatap sahabatnya.

Kedua tangan Runa mencengkram kepalanya,"Ah enggak,jangan lagi".

"Runa lihat gue!"sentak Vera,mencekal pergelangan tangan Runa.

Keringat dingin membanjiri wajah Runa,juga kedua tangannya gemetar,"Aku nggak mau,enggak,jangan lagi!"lirih Runa,memejamkan matanya,pingsan.

"SUSTER!"teriak Audy menopang tubuh Runa.

Beberapa suster datang dengan membawa ranjang pasien,"Perlahan"pinta salah satu suster membantu memindahkan tubuh Runa di atas ranjang.

Dari luar ruangan,Vera dan Audy khawatir melihat Runa yang sedang di infus.

"Kita bisa masuk kedalam sus?"tanya Vera.

Suster tersebut mengangguk,"Boleh,tapi jangan berisik ya"pintanya.

Audy dan Vera bergegas masuk kedalam,"Runa,kamu harus kuat"kata Audy.

Keduanya duduk di samping Runa,beberapa saat kemudian Runa membuka kedua matanya perlahan.

"Runa".

"Kamu sudah bangun?".

Vera bergegas keluar dan memanggil Dokter,lalu ia kembali keruangan  Runa bersama seorang Dokter.

"Pasien baik baik saja,hanya saja ia mungkin kelelahan dan menyebabkan stres"ucap Dokter,"Karena baru saja siuman,pasien dilarang jangan terlalu banyak bergerak".

"Saya akan memberikan beberapa resep obat,yang nantinya bisa ditebus di apotek"lanjutnya.

Suster tersebut memberikan selembar resep dan memberikannya pada Audy.

Sweet loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang