- SIAPKAN OTAK UNTUK MENGHALU -
Semenjak kejadian itu.
Seusai Berlin pingsan di UKS.
Tak ada lagi obrolan diantara mereka. Alkeno dan Berlin tidak pernah bertegur sapa, bahkan saat rapat panitia pensi jarak duduk mereka begitu jauh meskipun sekelas.
Miss Nur yang melihat ingin menegur, tapi tak pernah punya kesempatan mengobrol bersama mereka. Kadang jika sudah bersama Berlin, maka Alkeno akan langsung hilang begitu saja. Juga sebaliknya.
Bima adalah orang lain yang ikut merasakan ketegangan diantara mereka, apalagi saat ini cowok ganteng itu berada di tengah-tengah kedua orang itu yang saling diam.
"Kak Berlin," panggil Bima justru membuat Alkeno menoleh kepadanya.
"Hmm." Berlin bergumam menjawab, mata gadis itu masih fokus kepada laptop dengan jari-jari mengetik lincah keyboard.
Dia sedang melakukan pembukuan keuangan untuk acara pensi, pengeluaran, pemasukan dia sudah mulai atur karena dua hari lagi acara pensi telah dimulai.
"Masih lama gak?" tanya Bima. Memang Bima dan Alkeno yang ditugaskan membantu, Bima yang mengecek pengeluaran dan Keno yang mengecek pemasukan. Berlin yang mengatur semuanya agar seimbang.
"Kenapa, Bim? Dipanggil?" tanya Alkeno memang sudah hafal tabiat Ketos yang selalu berpergian dipanggil sana sini.
Bima mengangguk. "Iya, Kak. Dipanggil Pak Syahud ke ruangannya."
"Eh, yaudah kalau gitu," sahut Berlin cepat menegakkan tubuhnya, membals tatapan Bima dengan senyuman manis.
"Yaudah sana, lagian masih ada Alkeno kok," lanjut gadis itu tak ingin membuat Bima cemas.
Bima tersenyum tipis, berdiri sambil menyampirkan tasnya. Ah, bahkan tas punggung cowok itu masih dia pakai kemana-mana. Berlin jadi dejavu dengan kondisi Bima sekarang.
"Oke, aku duluan yah, Kak," pamit Bima mulai keluar perpustakaan.
Berlin berdecak sekali lagi. Dia tersenyum tipis melihat Bima, masih tercetak jelas saat dulu pertama kali dia menghukum si ketos itu saat telat di hari pertama MPLS.
Lihatlah sekarang, siswa itu menjadi ketua OSIS dan salah satu murid berprestasi. Berlin jadi melihat cerminnya dulu saat kelas dua, dimana sedang aktif-aktifnya menjalankan organisasi. Sekarang, setelah melepas jabatan wakil ketua OSIS. Berlin jadi punya jadwal kosong, meski di hari Rabu, Kamis, dan Jum'at dia pulang Sore karena mengatur ekskul dan panitia pensi.