Alex selalu mengunjungi panthouse pribadi ketika ia merasa ingin sendiri. Berada di tengah kota New York. Walau pun berada di pusat keramaian, Panthouse ini berada di lantai teratas. Lantai 50. Sehingga laju kendaraan di bawah sana tampak kecil di mata.
Mengucilkan diri dari ramainya dunia. Begitulah Alex ketika sedang banyak pikiran. Keramaian tidak cocok untuknya. Jika dipaksakan, mungkin beberapa fasilitas akan rusak karena ulahnya.
Terakhir kali Alex meruskkan Ipad yang saban hari ia bawa. Dibantingnya benda pipih itu perkara masalah yang tak ada ujungnya.
Ya! Menjadi berkuasa bukan berarti terbebas dari rival. Justru semakin tinggi tempatnya semakin kencang anginnya. Alex menempati kursi pemimpin perusahaan legal yang dinaungi oleh Omerta. Menjadi CEO yang mengarahkan keroco-keroco tak tau apapun.
Beberapa karyawan benar-benar warga sipil biasa. Tugas Alex adalah mempertahankan perusahaan ini bagaimana pun caranya! Hanya saja… Good Father selalu membuat rencana untuk menjatuhkan. Mereka tak bisa berbuat apa-apa di perusahaan legal. Dan selalu berulah di bisnis gelap.
Yang lagi dipusingkan Alex saat ini adalah…“Bagaimana bisa mereka minta SBH Club buka empat hari saja?!”
“Mengurangi angka kecelakaan karena pemabuk katanya?! Cih! Club sudah menyiapkan driver agar bisa disewa. Dan….” Kartu nama dalam genggaman itu diremat. “Apa-apaan pajak tidak normal itu?! Semakin lama mereka semakin tidak waras. Mengandakan pajak obat-obatan sesuka hati!”
Benar Omerta mendistribusikan narkoba sebagai salah satu bisnis yang mereka punya. Itu pun terjadi sejak pertama kali Omerta dibentuk. Dengan kata lain, Omerta adalah distributor terbesar narkoba ilegal yang masuk ke Amerika.
Awalnya Good Father pun melakukan hal serupa. Namun seiring pergantian pemimpin mereka cenderung menginvasi internal Negara. Berulang kali menjatuhkan Omerta. Banyak distributor yang dipenjara. Namun Omerta tak pernah runtuh. Ada saja gebrakan yang membuat Good Father mengalah dan akhirnya menandatangani perjanjian damai.
Kira-kira bunyinya begini :
“Kedua pihak sepakat mengajukan perdamaian. Good Father tidak akan mengganggu bisnis Omerta dengan catatan pajak akan dikenakan sesuai dengan jumlah yang disepakati. Dan Omerta tidak akan mengusik Good Father dengan catatan mereka tidak ikut campur urusan bisnis milik Omerta.”
Intinya mereka sama-sama sepakat tidak akan mengganggu wilayah kekuasaan masing-masing. Toh, jika keduanya konflik. Tidak akan ada yang diuntungkan. Justru mereka rugi besar.
Tapi sekarang rupanya mereka cukup berani menentang perjanjian damai. Dengan berbagai macam alasan. Mereka terus melipatgandakan pajak yang telah disepakati. Sekali dua kali Alex menyetujui mengingat saat itu pendapatan Negara sedang anjlok. Sekarang sudah membaik tapi mereka tetap sewenang-wenang.
“Sepertinya harus didiskusikan dengan Meliodas….” Berpikir sejenak. Ditatapnya langit-langit Panthouse. “Haaah, jika ku lakukan dia akan menerobos markas Good Father dan mengobrak-abriknya!”
“Tck! Sein, saudara kembar mu semakin ke sini semakin tidak takut mati!” Ia tatap lengan yang terlingkar gelang usang. Pemberian Sein.
“Ini untuk mu.”
“Apa ini?”
“Anak kecil saja tau itu gelang.”
“Ugh, bukan itu. Ini kan milik mu. Di tangan Ray juga ada satu.”
“Emm, yeah sebenarnya itu kado ulang tahun dari Ibu pengasuh. Ku berikan pada mu agar aku selalu ingat untuk pulang. Aku sangat menghargai gelang itu. Jadi tolong jaga sampai aku kembali ya? Kau mau kan, Alex?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Badut
RomanceLora itu lucky nya sampai menembus langit. Saat teman-temannya tidak lolos ujian masuk universitas bergengsi, dia sudah mengantongi kursi. Setelah lulus pun, dia menjadi translator yang menguasai tujuh bahasa. Lora sering mendapat job ke panca negar...